Berita Banjar (harapanrakyat.com).- Meski sudah berlaku New Normal, namun sejumlah pedagang mie ayam di Kota Banjar mengaku masih sepi pembeli.
Saat ini, mereka kebingungan bagaimana cara menghadapi covid-19 yang membuat palanggan berkurang drastis.
Seperti disampaikan salah satu pedagang mie ayam di jalan Cimaragas, Pintusinga depan Gudang Bulog Yayan Sariyan.
Dia mengaku sudah berjualan mie ayam selama 3 tahun. Sebelumnya, dia bekerja di sebuah pabrik, sempat menajdi kuli bangunan, tukang becak dan kerja serabutan lainnya.
“Sekarang dagang mie ayam sepi pembeli akibat Covid-19, padahal sebelum ada corona dagangan saya selalu laris,” katanya.
Karena sepinya pembeli, Yayan mengaku kewalahan memenuhi kebutuhan sehari-hari. Bantuan dari pemerintah pun tidak ada.
“Dulu sempat dapat bantuan sekali dari RT sekarang sudah tidak ada lagi,” ucap Yayan.
Kisah pilu Yayan tak hanya sampai disitu. Gerobak Yayan sempat terguling karena terkena hujan angin, semua daganganya tumpah.
“Setelah hujan reda baru saya mengangkat gerobaknya dan langsung pulang ke rumahnya,” katanya.(Aji/R8/HR Online)