Berita Ciamis, (harapanrakyat.com),- Pengakuan mengejutkan datang dari salah seorang pegawai Yogya Dept Store Ciamis yang sebelumnya dinyatakan positif Covid-19. Pegawai bagian gudang yang diketahui bernama Asep Saepudin (53) ini mengaku seperti ada yang janggal ketika dirinya dinyatakan positif tertular virus corona.
Menurut Asep, sebelum dinyatakan positif, beberapa hari sebelumnya atau tepatnya tanggal 18 Mei 2020 dirinya ikut dites swab atau PCR bersama beberapa karyawan Yogya lainnya. Waktu itu Dinas Kesehatan menggelar tes swab dan rapid test massal yang digelar di tiga lokasi, yaitu Yogya Dept Store, Pasar Ciamis dan Pasar Kawali.
“Tidak semua karyawan Yogya mengikuti test Swab dan rapid test waktu itu. Hanya beberapa saja. Kebetulan saya ditawari dan bersedia,” katanya, saat ditemui wartawan di rumahnya di lingkungan Buniraga Tasikmalaya, Minggu (07/06/2020).
Kronologis Saat Dinyatakan Positif Covid-19
Setelah beberapa hari dilakukan test swab, lanjut Asep, dirinya mendapat telepon dari seseorang yang mengaku petugas Dinas Kesehatan Ciamis. “Saya mendapat telepon pada tanggal 28 Mei 2020 sekitar pukul 11 malam. Waktu itu saya lagi tidur. Namun penelepon itu terus menelepon hingga 3 kali,” katanya.
Ketika gawainya berdering untuk ketiga kalinya, lanjut Asep, dirinya baru terbangun. Saat telepon diangkat terdengar suara seseorang yang mengaku dari petugas Dinas Kesehatan
“Waktu itu saya kaget. Ada apa petugas kesehatan menelpon malam-malam. Petugas itu diawal perbincangan menanyakan apakah saya bernama Asep yang jualan ayam. Saya jawab bukan. Kemudian saya menjelaskan bahwa saya bekerja di toko, bukan penjual ayam,” terangnya.
Tak lama kemudian, tambah Asep, petugas Dinas Kesehatan Ciamis menyampaikan kabar mengejutkan. Kabar itu memberitahukan bahwa hasil swab dirinya yang dilakukan pada tanggal 18 Mei 2020 lalu dinyatakan positif Covid-19.
“Saat mendapat telepon malam-malam itu saya belum percaya, karena khawatir penipuan. Namun besok paginya saya mendapat telepon dari manajemen Yogya yang mengabarkan saya positif. Saya langsung menangis waktu itu,” katanya.
Namun setelah dipikir, lanjut Asep, terdapat hal yang janggal ketika petugas Dinas Kesehatan Ciamis mengabarkan hasil swabnya.
“Kejanggalan itu ketika menanyakan apakah saya bernama Asep yang berprofesi pedagang ayam. Saya kemudian berpikir jangan-jangan Dinas Kesehatan salah. Seharusnya hasil swab itu milik Asep yang pedagang ayam,” ujarnya.
Selain itu, lanjut Asep, dia pun belum mendapat salinan keterangan hasil swab yang menyatakan dirinya positif Covid-19.
“Tanggal 29 Mei 2020 saya dibawa ke RSUD dr Soekardjo Tasikmalaya. Kemudian pada tanggal 2 Juni 2020 saya kembali dilakukan test swab. Besoknya keluar hasilnya dan dinyatakan negatif. Kemudian beberapa harinya dilakukan tes swab lagi. Hasilnya sama negatif. Setelah itu saya dinyatakan sembuh serta diperbolehkan pulang,” ujarnya. (R2/HR-Online)