Berita Jabar (Harapanrakyat.com),- Warga Jawa Barat tak perlu takut untuk mengikuti rapid test atau swab test ketika ada pelaksanaan tes masif. Pasalnya, semua kegiatan dilaksanakan sesuai prosedur. Bahkan dalam melakukan tes, Tenaga Kesehatan di Jabar telah sesuai dengan pedoman dari Kemenkes dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Wakil Sekretaris Gugus Tugas Provinsi Jawa Barat (Jabar) Berli Hamdani menjelaskan dalam pedoman tersebut, strategi pencegahan dan juga pengendalian infkesi yang kaitannya dengan pelayuanan keseharan sudah diatur secara rinci. Tenaga kesehatan wajib mematuhi dan pedoman tersebut.
Tenaga Kesehatan di jabar, pertama menerapkan lima momen kebersihan tangan, mulai dari sebelum bersentuhan dengan pasien, sebelum melaksanakan prosedur aseptik atau kebersihan, ketika usai bersentuhan dengan pasien dan setelah bersentuhan di lingkungan pasien.
“Kebersihan tangan itu harus diperhatikan juga ketika pelaksanaan tes. Termasuk menjaga sterilitas sarung tangan yang digunakan petugas. Selalu lakukan sterilisasi sebelum dan setelah melakukan prosedur. Menggunakan alkohol 70 persen atau sanitizer,” ujar Berli, Sabtu (6/6/2020).
Tenaga Kesehatan Gunakan APD Sesuai Potensi Penularan
Berli menjelaskan alat pelindung diri (APD) yang digunakan oleh tenaga kesehatan disesuaikan dengan potensi penularan. Ketika rapid test, tenaga kesehatan memakai APD level 1, sedangkan ketika swab test minimal mengenakan APD level 2 karena potensi terpapar lebih besar.
“APD yang disiapkan saat tes masif disesuaikan dengan tenaga medis yang ada. Cara penggunaannya harus sesuai dengan pedoman kemenkese dan WHO,” jelasnya.
Usai melakukan tes masif, tenaga kesehatan di jabar harus melakukan pembersihan lingkungan, sterilisasi linen, peralatan perawat pasien. Seluruh permukaan lingkungan dilap menggunakan air dan deterjen atau desinfektan.
Tenaga Kesehatan di Jabar Hanya yang Terlatih yang Bertugas
Berli memaparkan, ada kriteria yang harus dipenuhi tenaga kesehatan dalam melaksanakan tes masif. Tak semua dapat mengambil sampel atau spesimen. Hanya tenaga kesehatan yang telah terlatih yang ikut terlibat dalam tes masif tersebut.
“Tenaga kesehatan yang sudah terlatih sesuai tugasnya masing-masing. Seluruh petugas yang terlibat harus terlatih dalam bidang dan tugasnya. Semisal saat pengambilan spesimen harus secepat mungkin. Tidak ada kontiak fisik dengan yang diperiksa,” tegas dia.
Berli memastikan tes masif yang dilakukan di Jawa Barat berjalan sesuai pedoman Kemenkes RI, dan dilaksanakan oleh tenaga medis di jabar yang terlatih. Pengambilan hingga pengiriman spesimen dan konfirmasi laboratorium berjalan dengan baik.
Untuk itu, warga Jabar tak perlu takut mengikuti tes masif tersebut, karena tenaga kesehatan di jabar sudah sesuai prosedur. Tujuannya guna mencegah penyebaran corona, membatasi ruang gerak paparan hingga mendapat peta sebaran virus COVID-19. (dhs/R9/HR-Onlie)