Selasa, April 15, 2025
BerandaBerita JabarPenerapan New Normal di Jabar Tidak Akan Mengurangi Kewaspadaan Terhadap Covid-19

Penerapan New Normal di Jabar Tidak Akan Mengurangi Kewaspadaan Terhadap Covid-19

Berita Jabar (harapanrakyat.com),- Penerapan new normal di Jabar tidak akan mengurangi kewaspadaan terhadap Covid-19. Hal itu ditegaskan Gubernur Jabar, Ridwan Kamil, dalam konferensi pers, Jum’at (29/05/2020), di Gedung Pakuan, Bandung, Jawa Barat.

Ia menyebutkan, penerapan new normal atau Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) di Jabar akan dibarengi pengendalian risiko penularan virus corona secara komprehensif.

Seperti melakukan pengetesan secara masif dan intens, serta kesiapan fasilitas layanan kesehatan (fakes) konsisten ditingkatkan.

Kang Emil, sapaan Ridwan Kamil, menyatakan, penerapan new normal di Jabar berdasarkan pada pertimbangan sains. Dan juga level kewaspadaan Covid-19 yang dilakukan di setiap daerah kabupaten/kota se-Jabar.

“Kami di Jabar proporsional berdasarkan keilmiahan, kami juga tetap waspada dan tetap bertahap. Kami mengimbau warga agar perlahan-lahan tidak melakukan euforia ketika penerapan AKB,” katanya.

Di Jabar 12 Daerah Zona Kuning dan 16 Zona Biru

Selanjutnya, berdasarkan evaluasi Gugus Tugas Covid-19 Jabar, terdapat 12 daerah yang kini berada di zona kuning atau level 3.

12 daerah tersebut meliputi Kabupaten Bandung, Kabupaten Bekasi, Kabupaten Bogor, Kabupaten Indramayu, Kabupaten Karawang, Kabupaten Subang, Kabupaten Sukabumi.

Kemudian, Kota Bandung, Kota Bogor, Kota Bekasi, Kota Depok, dan Kota Cimahi. Itu artinya pad klaster tunggal telah ditemukan kasus Covid-19. Sehingga, 12 daerah tersebut direkomendasikan untuk melanjutkan lagi PSBB parsial. 

Sementara, 15 daerah yang masuk level 2 atau zona biru meliputi Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Ciamis, Cianjur, Kabupaten Cirebon, Garut, Kuningan, Majalengka.

Selanjutnya, Kabupaten Pangandaran, Purwakarta, Sumedang, Kabupaten Tasikmalaya, Kota Banjar, Kota Tasikmalaya, Sukabumi, dan Kota Cirebon.

Semuanya daerah tersebut di atas kini berada di level 2 atau zona biru, dan bisa memasuki new normal atau AKB.

“Kewaspadaan Gugus Tugas Jabar dalam mengendalikan Covid-19 tentunya tidak akan berkurang, apalagi di daerah yang bisa menerapkan AKB,” tandas Kang Emil.

Tes Masif Covid-19

Ia juga mengatakan, pengetesan Covid-19 melalui metode tes swab atau polymerase chain reaction (PCR) maupun rapid test bakal intens dilakukan.

Dengan pengetesan masif akan mendapatkan peta sebaran Covid-19 secara komprehensif sebagai salah satu upaya mencegah penyebaran Covid-19.

Pengetesan Covid-19 secara masif akan membatasi ruang gerak SARS-CoV-2. Selain itu, juga untuk mendeteksi keberadaan virus, serta melacak kontak terpapar Covid-19.

Lebih lanjut Kang Emil menjelaskan, pihaknya akan merilis banyak ambulans yang di dalamnya terdapat rapid test. Nantinya, 60 persen wilayah Jabar yang bakal menerapkan AKB akan ada ambulans.

Petugas kesehatan akan datang menggunakan ambulans ke tempat-tempat kerumunan warga untuk melakukan tes Covid-19.

“Inilah cara kami untuk memastikan AKB dapat berjalan baik, jangan menghilangkan kewaspadaan,” ujarnya.

Dalam melaksanakan pengetesan masif, Gugus Tugas Covid-19 Jabar ini menggunakan pola yang Korea Selatan lakukan. Yakni mengetes sebanyak 0,6 persen dari jumlah penduduk atau 300 ribu penduduk Jabar.

“Kabar baiknya, di Jawa Barat ini, bulan depan PCR produksi PT Biofarma telah tersedia. Produk tes tidak impor lagi. Karena, pembuatan alat rapid test berkualitas oleh Unpad dan ITB tersedia. Meskipun jumlahnya terbatas,” kata Ridwan Kamil.

Ia menegaskan, jangan sampai kaget jika angka-angkanya kurang baik, maka kami akan memperketat lagi PSBB,. 

Gugus Tugas Jabar Akan Menambah Alat Tes Covid-19

Wakil Sekretaris Gugus Tugas Covid-19 Jabar, Berli Hamdani, menambahkan, pihaknya kini memiliki sebanyak 34.000 alat tes swab, dan 5.000 alat rapid test. Gugus Tugas Jabar juga bakal terus menambah alat tes Covid-19.

Selain melakukan pengetesan masif, Gugus Tugas Jabar juga intens tingkatkan kesiapan manajemen bagi ruang perawatan Covid-19.

Baik dari mulai tingkat pelayanan dasar, ruang-ruang perawatan di RS (Rumah Sakit) rujukan, hingga transportasi rujukan.

Hal itu sebagai salah satu upaya dalam menekan risiko tingkat kematian pasien positif Covid-19. Berli mengatakan, semuanya diperbaiki serta distandarisasi ulang yang sesuai dengan standar baru layanan Covid-19.

Ia juga melaporkan, hingga sekarang ini, persentase tingkat keterisian di ruang perawatan Covid-19 yang ada di RS rujukan hanya 30,21 %. Itu artinya, ada sekitar 69,79 % ruang perawatan Covid-19 di RS rujukan yang masih tersedia.

Kemudian, untuk ketersediaan APD, jika bulan April semua daerah di Jabar mengeluhkan kekurangan APD sesuai level resiko. Maka bulan Mei ini semua permintaan tersebut telah mampu terpenuhi.

“Kini sudah tidak ada lagi Faskes yang mengeluhkan atau mengungkapkan kekurangan APD maupun soal APD yang tidak standar,” tandasnya.

Gugus Tugas Covid-19 Jabar juga konsisten dalam menginventarisasi pusat isolasi tambahan di beberapa daerah.

Hal itu sebagai salah satu upaya dalam memperkuat kesiapsiagaan menghadapi terjadinya lonjakan kasus Covid-19 positif.

Barli menyebutkan, hingga Rabu, 27 Mei 2020, jumlah tempat tidur yang tersedia di pusat isolasi Jabar mencapai 1.312.

Dari jumlah total kapasitas tempat tidur yang tersedia, yang sudah terisi 153 atau 11,66 persen. (Eva/R3/HR-Online)

larangan pelajar bawa motor ke sekolah di Kota Banjar

Tanpa Surat Edaran, Larangan Pelajar Bawa Motor di Kota Banjar Sudah Berjalan Sejak Lama

harapanrakyat.com,- Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Banjar, Jawa Barat, sebut larangan pelajar bawa sepeda motor saat berangkat sekolah sudah berjalan sejak lama. Kepala Disdikbud...
Polisi Cek TKP Ruangan Klinik Tempat Pelecehan Dokter Kandungan di Garut

Polisi Cek TKP Ruangan Klinik Tempat Pelecehan Dokter Kandungan di Garut

Harapanrakyat.com,- Kasus pelecehan yang dilakukan oknum dokter kandungan di Garut, Jawa Barat, masih didalami aparat kepolisian. Sejak Selasa (15/4/2025) siang, polisi dari Polres Garut...
tanah bergerak ancam puluhan rumah di Ciamis

Tanah Bergerak Ancam Puluhan Rumah di Ciamis, PVMBG Ingatkan Bahaya Jalur Sesar Aktif

harapanrakyat.com,– Tanah bergerak ancam puluhan rumah di Desa Neglasari, Kecamatan Pamarican, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat. Hal itu membuat Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi...
Azizah Salsha Tidur Saat Mobil Nyemplung Parit, Ekspresi Tenangnya Jadi Sorotan

Azizah Salsha Tidur Saat Mobil Nyemplung Parit, Ekspresi Tenangnya Jadi Sorotan

Kegiatan sosial di Papua menjadi panggung kejutan bagi istri Pratama Arhan. Saat rekan-rekannya heboh karena mobil masuk parit, Azizah Salsha tidur dengan lelapnya. Aksi...
Tebing sungai Cipamutih Ciamis longsor

Tebing Sungai Cipamutih Longsor, Rumah Warga Ciamis Terancam Ambruk

harapanrakyat.com,- Hujan deras yang mengguyur wilayah Kecamatan Pamarican, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat Senin malam (14/4/2025), menyebabkan tebing di pinggir Sungai Cipamutih longsor. Akibatnya, rumah...
Dokter kandungan lecehkan pasien di Garut

Dinkes Sebut Dokter Kandungan yang Lecehkan Pasien Sudah Tidak Praktik di Garut

harapanrakyat.com,- Video CCTV dokter kandungan diduga melakukan pelecehan terhadap pasien ibu hamil mendadak viral. Insiden itu terjadi di salah satu klinik swasta di Garut,...