Berita Banjar, (harapanrakyat.com),- Satu lagi PDP di Kota Banjar meninggal dunia, Senin (25/5/2020). Pasien Dalam Pengawasan (PDP) tersebut sempat dirawat di RSUD Kota Banjar sejak tanggal 18 Mei 2020 lalu. Pasien diketahui merupakan seorang lansia berusia 64 tahun dan berasal dari Kecamatan Langensari.
“Pasien ada riwayat TB (Tubercolosis) dengan faktor lanjut usia. Terakhir juga kesulitan bernafas jadi masih dibantu oksigen,” ungkap Direktur RSUD Kota Banjar, dr Eka Lina Liandari saat dikonfirmasi HR Online.
Eka juga menjelaskan, pasien memiliki riwayat bepergian ke Pasar Langensari sebelum masuk RSUD Kota Banjar untuk menjalani perawatan.
“Sebelumnya mnurut anamnesa, riwayat pernah juga ke Pasar Langen,” katanya.
Karena statusnya sebagai PDP, pasien tersebut dipulasara dengan protokol Covid-19 dan dimakamkan di TPU Dipatiukur Kota Banjar.
Jumlah PDP di Kota Banjar Meninggal Dunia Mencapai 17 Orang
Dengan adanya 1 PDP di Kota Banjar meninggal dunia per hari ini, maka jumlah PDP meninggal dunia di Kota Banjar mencapai 17 orang.
Sementara itu, Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kota Banjar memberikan update data Covid-19, Selasa (25/5/2020). Per hari ini, jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) sebanyak 17 orang.
Jumlah PDP yang menjalani isolasi di RSUD Kota Banjar sebanyak 26 orang, dan PDP isolasi mandiri di rumahnya masing-masing sebanyak 6 orang. Jumlah PDP yang meninggal dunia totalnya menjadi 17 orang.
Selain itu, jumlah Orang Tanpa Gejala (OTG) yang menjalani pemantauan saat ini sebanyak 2 orang. OTG merupakan orang yang diduga terpapar pasien positif Covid-19 namun tidak menunjukkan gejala sakit.
Update Corona Kota Banjar untuk pasien terkonfirmasi positif Covid-19 masih 7 orang, enam orang diantaranya sudah dinyatakan sembuh dan kembali ke rumahnya masing-masing. Sementara 1 orang meninggal dunia. Sehingga saat ini sudah tidak ada lagi kasus positif Covid-19 di Kota Banjar.
Meskipun begitu, Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kota Banjar juga mencatat setidaknya ada 32 orang yang reaktif Covid-19 berdasarkan rapid test.
Reaktif Covid-19 adalah ditemukannya antibodi dalam tubuh seseorang berdasarkan rapid test. Antibodi tersebut diproduksi oleh tubuh untuk melawan virus Corona. Sehingga saat ditemukannya antibodi pada tubuh seseoranh, ini berarti orang tersebut pernah terinfeksi virus Corona.
Meskipun begitu, rapid test ini hanya berguna untuk deteksi dini. Karena untuk seseorang benar-benar positif Covid-19 maka harus dilakukan swab test yang mendeteksi keberadaan virus Corona. Baru jika hasil swab positif, maka statusnya disebut terkonfirmasi positif Covid-19. (SBH/R7/HR-Online)