Menentukan tingkat keparahan kondisi pasien Covid-19 sangat berguna saat jumlah pasien yang ditangani demikian banyak. Penggunaan Sinar-X bisa membantu apakah pasien Covid-19 perlu ditangani segera atau tidak.
Pandemi Covid-19 dilaporkan telah menyerang 215 negara di seluruh dunia dengan angka infeksi mencapai lebih dari 4,7 juta orang. Angka ini masih akan terus meningkat karena belum adanya obat Covid-19 yang berhasil ditemukan.
Besarnya jumlah penderita penyakit Covid-19 membuat rumah sakit yang kewalahan dalam menerima dan merawat pasien Corona. Bahkan pemerintah telah mendirikan atau membentuk rumah sakit khusus penanganan untuk Covid-19.
Ada beragam kondisi pasien Covid-19 yang masuk ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan. Namun karena banyaknya pasien tentunya perlu ada protokol atau prosedur mana yang lebih darurat ditangani dan mana yang bisa ditunda.
Penentuan Kondisi Pasien Covid-19
Saat seseorang dinyatakan positif terinfeksi virus Corona penanganan dan perawatan perlu dilakukan di rumah sakit. Nah, untuk membantu memprediksi tingkat parah tidaknya seorang pasien Covid-19 bisa dilakukan dengan bantuan Sinar-X.
Sinar-X dada atau rontgen biasanya dilakukan untuk pasien dengan gangguan organ dalam sekitar dada. Sebuah penelitian terbaru menemukan manfaat sinar-X ray dalam membantu penanganan dan perawatan pasien Covid-19.
Ternyata hasil sinar-X bisa membantu dokter dalam memperkirakan kondisi pasien Covid-19. Foto rontgen berguna untuk mengetahui siapa yang memiliki risiko lebih tinggi terkena penyakit parah.
Sebuah studi yang dilaporkan pertengahan Mei 2020 bahwa sinar-X ray mampu mengidentifikasi pasien mana yang perlu penanganan di rumah sakit dan mana yang perlu diintubasi.
Hasil foto rontgen bisa memberikan gambaran pada dokter tentang tingkat keparahan pasien, termasuk kondisi pasien Covid-19. Kondisi ini terlihat dari pola infeksi virus corona dalam paru-paru yang terlihat pada sinar-X.
Hasil penelitian seperti dikutip Scitech Daily itu dilakukan peneliti dan ahli radiologi Fakultas Kedokteran Icahn bekerja sama dengan sejumlah rumah sakit d kawasan Mount Sinai, Brooklyn, Amerika Serikat.
“Ini merupakan penelitian pertama yang melihat bagaimana kita dapat menggunakan rontgen dada untuk memprediksi seberapa sakit kondisi pasien Covid-19,” kata peneliti utama Danielle Toussie, MD.
Penelitian dilakukan dengan menganalisis catatan 338 pasien positif Covid-19 yang mendapat perawatan di Rumah Sakit Mount Sinai, Gunung Sinai Queens, dan Gunung Sinai Brooklyn.
Riset dilakukan antara 10 hingga 26 Maret 2020 dengan umur pasien dari 21 hingga 50 dimana 62 persen adalah pria. Hasil rontgen juga dibandingkan dengan penyakit lain seperti asma, obesitas, hipertensi, diabetes, ataupun HIV.
“Kami menunjukkan betapa berharganya sinar-X selama pandemi Covid-19. Dengan menganalisis penyakit di bagian paru-paru, kami dapat memprediksi hasilnya untuk membantu mengalokasikan sumber daya dan mempercepat pengobatan untuk kasus yang lebih parah, ”tambah Toussie.
Dengan menggunakan sistem penilaian yang unik, hasil foto sinar-X penting dalam mengevaluasi kondisi pasien Covid-19. Hasil ini membantu dokter mengidentifikasi pasien dengan lebih cepat, melakukan triase, dan memberikan perawatan agresif untuk pasien yang parah.
Peneliti dilakukan dengan fokus pada hasil foto rontgen dada setiap pasien. Dari rontgen ini dipetakan pola serangan virus corona dalam paru-paru pasien, memeriksa tingkat kekeruhan berupa tanda lingkaran putih karena Covid-19
Para peneliti lantas mengelompokkan hasil sinar-X dalam enam zona, yaitu zona kanan atas, kiri atas, kanan tengah, kiri tengah, kanan bawah, dan kiri bawah. Peneliti kemudian membuat skoring untuk mengukur tingkat keparahannya.
Dengan hasil skoring inilah penanganan dan perawatan Corona bisa disesuaikan dengan tingkat keparahan dan kondisi pasien Covid-19. Pengelolaan ini juga akan memudahkan agar pasien Corona mendapat perlakukan yang proporsional. (R9/HR Online)