Rabu, Februari 12, 2025
BerandaArtikelKecerdasan Buatan Mampu Diagnosis Virus Corona Tanpa Alat Tes

Kecerdasan Buatan Mampu Diagnosis Virus Corona Tanpa Alat Tes

Untuk melakukan diagnosis virus Corona saat ini ada banyak alat tes yang bisa digunakan. Dari rapid tes, swab test, CT-PTR, hingga yang lebih canggih. Namun virus Corona juga bisa dideteksi dengan kecerdasan buatan baru.

Sebuah hasil temuan baru saja dilaporkan dalam jurnal Nature Medicine. Para peneliti dari King’s College London melaporkan temuannya tentang teknologi kecerdasan buatan baru yang mampu membantu mendeteksi infeksi Covid-19.

Temuan baru ini tentu saja akan menambah metode deteksi dini terhadap orang yang kemungkinan terpapar virus Corona. Dengan adanya alat ini akan bisa mempercepat langkah melakukan isolasi terhadap penderita agar tidak cepat menular.

Hasil temuan tentang teknik diagnosis virus Corona dengan menggunakan New Artificial Intelligence (New AI) dilaporkan pada 11 Mei 2020 yang lalu. Penelitian dilakukan bekerja sama dengan Rumah Sakit Massachusetts dan perusahaan farmasi ZOE.

Metode Diagnosis Virus Corona dengan AI

Dalam laporan hasil penelitian seperti dikutip dari laman Scitech Daily menyebutkan bahwa diagnosa dilakukan dengan melihat gejala yang ditampilkan atau ditunjukkan oleh penderita.

Model AI diterapkan dengan menggunakan data dari aplikasi COVID Symptom Study dalam memprediksi adanya infeksi COVID-19. Diagnosis virus Corona kemudian membandingkannya dengan gejala dari hasil tes COVID konvensonal.

“Kehilangan rasa atau bau merupakan tanda peringatan dini yang menjadi kunci adanya infeksi COVID-19. Karena itu pasien harus segera dimasukkan dalam skrining khusus untuk penyakit ini,” kata Profesor Tim Spector dari King’s College London.

Temuan penelitian ini, menurut mereka, bisa ikut memberikan bantuan deteksi dini untuk populasi yang lebih besar namun akses ke alat tes Covid-19 yang terbatas. Uji klinis dengan New AI ini akan segera dilakukan di Inggris dan Amerika Serikat.

Saat ini banyak negara yang telah menggunakan aplikasi untuk memantau warganya yang terpapar Covid-19. Tercatat lebih dari 3,3 juta orang di seluruh dunia sudah mengunduh aplikasi yang juga berfungsi untuk diagnosis virus Corona.

Aplikasi ini berguna untuk melaporkan status kesehatan mereka setiap hari. Termasuk apakah mereka merasakan adanya gejala baru, seperti batuk terus-menerus, kelelahan, demam, atau kehilangan rasa atau bau (anosmia).

Diagnosis Virus Corona dengan AI dan Aplikasi Covid-19

Nah, dari data yang dikumpulkan dari sekitar 2,5 juta orang di Inggris dan AS yang secara teratur mencatat status kesehatan mereka di aplikasi itulah kemudian dilakukan analisa oleh para peneliti.

Sebanyak sepertiga dari mereka ternyata memiliki gejala yang terkait dengan infeksi COVID-19. Dari jumlah itu sebanyak 18.374 orang telah dilakukan tes untuk virus Corona, dan 7.178 orang dinyatakan positif.

Penelitian AI dalam melakukan diagnosis virus Corona kemudian memetakan gejala mana yang terkait dan paling mungkin merupakan gejala infeksi Covid-19. Gejala ini pun lantas dibandingkan dengan gejala penyakit pilek dan flu.

Dari berbagai gejala infeksi virus Corona, kehilangan rasa dan bau (anosmia) merupakan gejala terbanyak yang ditemukan pada orang yang terpapar Covid-19. Jumlah gejala ini jauh melebihi gejala demam dan batuk.

Para peneliti juga melaporkan bahwa model matematika yang mereka ciptakan untuk diagnosis virus Corona mampu memprediksi apakah seseorang cenderung memiliki COVID-19 atau tidak. Tingkat akurasinya dikatakan mencapai hampir 80 persen.

Prediksi infeksi Covid-19 ini juga dilakukan berdasarkan jenis kelamin, usia, dan kombinasi gejala utamanya. Ada empat gejala utama Covd-19 menurut mereka, yaitu kehilangan bau atau rasa, batuk terus-menerus, kelelahan, dan hilangnya nafsu makan.

Untuk menyempurnakan hasil deteksi dan diagnosis virus Corona para peneliti menyarankan untuk mengombinasikan prediksi AI ini dengan aplikasi Covid-19. Deteksi ini berguna untuk melokalisir penyebaran virus Corona.(R9/HR Online)

AC Mobil Hanya Keluar Angin Membuat Kabin Tidak Nyaman

AC Mobil Hanya Keluar Angin Membuat Kabin Tidak Nyaman

Perawatan mobil yang rutin sangat penting guna meminimalisir resiko kerusakan pada komponennya. Salah satu komponen pada mobil yang sering mengalami kerusakan adalah air conditioner...
Sejarah Karnaval Indonesia dari Zaman Dahulu hingga Modern

Sejarah Karnaval Indonesia dari Zaman Dahulu hingga Modern

Sebelum menjadi semeriah seperti sekarang, karnaval di Indonesia telah melalui perjalanan panjang sejak zaman dahulu hingga mencapai bentuknya saat ini. Umumnya, pelaksanaan karnaval ini...
Lenovo ThinkPad X9 Aura Edition Gunakan Layar OLED

Lenovo ThinkPad X9 Aura Edition Gunakan Layar OLED

Lenovo kembali mengguncang dunia teknologi dengan merilis ThinkPad X9 Aura pada ajang CES 2025. Laptop ini membawa perubahan signifikan dalam desain dan fitur. Hal...
Lolly Kembali Ke Keluarga, Nikita; Cari Korban yang Lain

Lolly Kembali Ke Keluarga, Nikita: Cari Korban yang Lain

Kini Lolly kembali ke keluarga dan Nikita sudah merasa bahwa ia telah memenangkan perseteruan. Nikita Mirzani memang akhirnya sudah berhasil menjauhkan putri sulungnya dengan...
Budidaya Bonsai Sancang dengan Tepat, Bisa Jadi Ide Bisnis

Budidaya Bonsai Sancang dengan Tepat, Bisa Jadi Ide Bisnis

Budidaya bonsai sancang patut Anda pertimbangkan. Hal ini mengingat tanaman bonsai masih menjadi favorit banyak orang. Banyak yang tertarik membudidayakannya, baik sebagai hobi maupun...
Memahami Konsep Pelepasan dan Penerimaan Elektron

Memahami Konsep Pelepasan dan Penerimaan Elektron

Pelepasan dan penerimaan elektron merupakan bagian dari reaksi redoks yang melibatkan transfer elektron. Dalam hal ini, istilah redoks berasal dari dua konsep penting, yakni...