Universitas Airlangga Surabaya tengah melakukan uji praklinis 2 senyawa baru Covid-19 yang ditemukannya. Langkah ini menyusul temuan enam whole genome sequences dari virus COVID-19 yang ditelitinya.
“Kami sudah mendapatkan dua senyawa baru yang telah berhasil disintesis. Saat ini sedang dilakukan uji praklinis,” kata Prof Ni Nyoman Tri Puspaningsih, Koordinator Produk Riset Covid-19 Universitas Airlangga seperti dilansir laman kampusnya.
Di tengah banyaknya peneliti dari berbagai negara saling berlomba menemukan obat dan vaksin virus Corona, para akademisi di Universitas Airlangga juga tak ingin tinggal diam.
Uji praklinis senyawa baru Covid-19 ini juga merupakan perkembangan terbaru setelah sebelumnya mereka menemukan whole genome sequences. Genome ini diperoleh dari 6 jenis virus Covid-19 yang menginfeksi pasien Indonesia.
Penelitian terhadap genome virus SARS-Cov2 yang menyebabkan Covid-19 ini dinilai sangat penting. Dengan mempelajari karakteristik virus ini bisa digunakan untuk menemukan obat dan vaksin Covid-19 yang tepat.
Senyawa Baru Covid-19 untuk Obat Corona
Dengan menggunakan sampel yang diperoleh dari pasien COVID-19, para peneliti berusaha memetakan sifat dan karakter virus. Termasuk menyangkut bentuk mutasi virus jika memang terjadi.
Temuan para peneliti Universitas Airlangga terhadap genome maupun senyawa baru Covid-19 ini juga akan memperkaya hasil riset virus SARS-Cov2 yang dilakukan para peneliti lainnya.
Seperti dilaporkan sebelumnya, para peneliti dari Lembaga Biologi Molekuler Eijkman juga menemukan sejumlah genome dari virus Corona. Penelitian genome sangat penting untuk menemukan obat Corona yang efektif.
Diakui Prof Nyoman bahwa hingga saat ini belum ada obat maupun vaksin yang bisa digunakan untuk menyembuhkan penyakit Covid-19. Karena itulah pihaknya akan terus melakukan riset untuk menemukannya.
Selain temuan tentang senyawa baru Covid-19 tim peneliti Unair Surabaya juga melaporkan sejumlah hasil penelitian lainnya. “Kami telah berhasil melakukan uji etik, pengkulturan sel vero, HSC, sel ginjal, dan NK cell,” tambahnya.
Selain itu tim peneliti Universitas Airlangga juga telah berhasil melakukan uji toksisitas terhadap virus Corona. Bahkan saat ini, menurut Prof Nyoman, pihaknya masih meneliti alat RT-PCR, analisis stabilitas kombinasi, maupun multiplicity of infection.
Unair Gandeng BIN
Langkah pemerintah maupun para ilmuwan di Indonesia dalam menemukan obat Covid-19 juga tak kalah dengan yang dilakukan berbagai negara lain. Termasuk yang dilakukan Universitas Airlangga Surabaya.
Selain masih melakukan uji klinis terhadap senyawa baru Covid-19, Universitas Airlangga juga menggandeng Badan Intelijen Negara (BIN) dalam penanganan Covid-19.
Badan Intelijen Negara itu bahkan memberikan bantuan peralatan yang akan digunakan untuk penelitian virus Corona. Bantuan itu meliputi sebuah unit Real Time PCR, 2 unit Incubator CO2, 1 unit Akta GO GE, dan Squencer Seqstudio.
Selain mengumumkan temuan senyawa baru Covid-19, peneliti Unair juga menerima sebuah paket Covid-19 Reagent Set yang berisi 600 sampel dan sebuah paket Plasticware/Primer juga berisi 600 sampel.
Kerja sama dengan BIN ini, menurut Prof Nyoman, terutama untuk meraih tiga tujuan sekaligus. Masing-masing adalah untuk menemukan formulasi efektivitas obat maupun kombinasi obat berbasis SARS Cov-2 di Indonesia.
Selain itu juga untuk menemukan sintesis senyawa anti main protease Covid-19 sebagai Obat Pengembangan Baru atau OPB. “Yang ketiga, menentukan Whole Genome Sequences dari virus Covid-19 yang telah menginfeksi pasien di Indonesia,” katanya.
Hasil penelitian terhadap senyawa baru Covid-19 maupun riset lainnya yang dilakukan peneliti dari Universitas Airlangga Surabaya ini diharapkan dapat mempercepat ditemukannya obat Covid-19 yang tepat dan efektif. (R9/HR Online)