Ada beberapa jenis alat test Covid-19 yang digunakan pemerintah untuk mendeteksi paparan virus Corona. Namun penggunaan test covid-19 yang berbeda bisa memberikan hasil yang berbeda pula. Bagaimana sebenarnya cara kerja alat test itu?
Hingga saat artikel ini dibuat, tercatat sudah lebih dari 12 ribu lebih orang Indonesia yang terpapar virus Corona. Jumlah ini diperkirakan masih akan terus bertambah dengan pergerakan orang khususnya saat mudik Lebaran.
Cepatnya persebaran wabah virus Corona mendorong pemerintah melakukan lokalisasi dan isolasi wilayah. Pergerakan orang pun diawasi karena virus Sars-Cov2 yang menyebabkan Covid-19 ini menyebar melalui cairan dari batuk dan bersin penderita.
Jenis Alat Test Covid-19 yang Banyak Digunakan
Ada banyak jenis alat yang digunakan untuk diagnosis infeksi virus corona. Nah, untuk lebih mengenal, berikut ini berbagai jenis alat test Covid-19 terpopuler dan banyak digunakan untuk mendeteksi paparan virus Corona.
Termometer Infrared
Alat termometer infrared populer setelah banyak digunakan di China pasca banyaknya warga China yang terpapar virus Corona. Alat deteksi suhu tubuh yang banyak digunakan di tanah air adalah jenis termogun atau thermometer gun.
Termometer tembak juga makin banyak digunakan di berbagai tempat keramaian selain hand sanitizer. Alat yang banyak dijual online ini berfungsi untuk mengukur suhu tubuh sebagai patokan untuk mendeteksi kemungkinan orang yang terpapar Covid-19.
Baca juga: Jenis Tes Virus Corona di Indonesia, Seperti Apa Tingkat Keakuratannya?
Alat test Covid-19 ini digunakan dengan mengarahkan dan menembakkan sinar infra merah ke bagian kening orang. Suhu tubuh akan ditampilkan di layar alat. Jika suhunya lebih dari 37 derajat, maka dilakukan tes lanjutan untuk memastikan adanya infeksi.
Rapid Test
Rapid test atau tes cepat lebih populer sebagai alat diagnosis infeksi virus Corona. Alat ini sering digunakan pemeritah pusat maupun pemerintah daerah untuk mendeteksi masyarakat yang kemungkinan terpapar Covid-19.
Rapid test dilakukan dengan mengambil sampel darah. Analisa sampel darah dilakukan untuk melihat reaksi antibodi tubuh terhadap virus asing. Antibodi IgM dan IgG akan diproduksi tubuh saat virus Corona menyerang.
Namun sejumlah kasus menemukan kurang efektifnya rapid test dalam mendeteksi infeksi Covid-19. Orang yang dinyatakan negatif dengan tes ini namun saat dilakukan dengan alat test Covid-19 lainnya seperti swab test hasilnya positif.
Tak jarang pula alat rapid test memberikan hasil reaktif. Sehingga perlu alat tes lainnya. Kurang akuratnya hasil rapid test karena proses replikasi virus Corona membutuhkan waktu beberapa hari sehingga antibodi belum cukup.
Swab Test
Swab Test adalah tes dengan Reverse Transcription Polymerase Chain Reaction atau RT-PCR. Alat test Covid-19 ini biasanya digunakan jika tes dengan alat lainnya kurang meyakinkan. Hasil rapid tes yang reaktif perlu dilanjutkan dengan swab test ini.
Berbeda dengan rapid test yang mengambil sampel darah, tes RTPCR atau swab test dilakukan dengan mengambil lendir di hidung atau tenggorokan yang mengandung virus terbanyak. Karena itu alat ini juga disebut test swab lendir.
Dari lendir peserta tes inilah kemudian dianalisa dalam laboratorium. Dengan melihat hasil analisa dari alat test Covid-19 ini akan langsung diketahui apakah seseorang terpapar Covid-19 atau tidak.
Karena itulah banyak kalangan yang menilai swab test lebih efektif dalam mendeteksi infeksi virus Corona dibandingkan dengan menggunakan rapid test. Sayangnya, swab test jauh lebih mahal ketimbang rapid test.
Selain ketiga alat tes di atas, kalangan medis juga memiliki berbagai alat lainnya untuk menganalisa infeksi virus Corona. Silahkan baca artikel sebelumnya berjudul; Metode Diagnosis Infeksi Virus Corona yang Digunakan di Berbagai Negara.
Itulah berbagai jenis alat test Covid-19 terpopuler dan banyak digunakan untuk mendeteksi infeksi virus Corona pada seseorang. Dengan mengenal berbagai alat deteksi virus Corona, semoga kita lebih menghargai upaya pemerintah mengatasi pandemi Covid-19. (R9/HR-Online)
