Fakta obat remdesivir merupakan obat darurat untuk pasien virus Corona yang telah mendapat izin dari Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat, FDA (Food and Drug Administration).
Persetujuan ini ada sesuai dengan hasil uji coba yang telah dilakukan oleh Pemerintah Federal AS. Obat ini dulu digunakan saat ada wabah infeksi virus Ebola yang dikembangkan oleh Gilead Science.
Fakta Obat Remdesivir
Tahun 2015 lalu, saat wabah Ebola menyebar, perusahaan farmasi yang ada AS tergerak untuk membuat obat remdesivir. Namun sayangnya, obat ini gagal untuk mengobati pasien Ebola.
Beberapa ilmuwan di perusahaan farmasi yang ada di Amerika Serikat berpendapat bahwa obat remdesivir mampu membantu pemulihan pasien virus COVID-19 lebih cepat.
Pasien yang positif Corona setelah diberi obat remdesivir akan mengalami pemulihan sepertiga lebih cepat daripada pasien yang tidak diberi obat.
Ini satu fakta obat remdesivir mampu tangani Corona. Pada uji klinis ditemukan 1000 pasien positif Corona yang mendapat pengobatan remdesivir di beberapa rumah sakit pulih 31% lebih cepat dibandingkan dengan plasebo.
Beberapa penelitian telah mendukung hal ini, dianggap masuk akal saat mengkonsumsi obat antivirus sebelum virus ini menyebar merusak bagian-bagian tubuh. Perlu diingat, jika dilihat dari statistik ini tidak signifikan.
Obat Remdesivir Menarik Banyak Investor
Percobaan yang dilakukan NIAID (Institusi Nasional Alergi dan Penyakit Menular) yang memberikan hasil pasien bisa sembuh lebih cepat dengan obat ini mencapai 31% sebagaimana yang sudah disinggung diatas.
Pada angka kematiannya juga menunjukkan tingkat rendah yakni 8%. Direktur NIAID sangat optimis pada obat remdesivir dengan menetapkan sebuah obat untuk menduplikatkan mekanisme virus sehingga bisa membuat trobosan baru.
Fakta obat remdesivir ini perlu dikaji lebih lanjut dengan hasil yang harus diumumkan jika memang memberi hasil yang signifikan.
Jika ada bukti nyata bahwa sebuah obat mampu menyembuhkan suatu penyakit, maka sudah barang wajib untuk memberi tahu kepada orang grup plasebo.
Masalah Timbul Akibat Penelitian
Obat remdesivir ini hanya untuk obat darurat saja pada pasien dalam kondisi parah yang berusia lanjut dengan riwayat pernafasan.
Hasil uji coba pada beberapa pasien menunjukkan sekitar 4 sampai 10 pasien mengalami pemulihan dengan kondisi yang sudah kritis.
Fakta obat remdesivir mengandung sifat adenosin yang merupakan salah satu dari empat blok asam ribonukleat RNA.
Saat obat remdesivir dimasukkan ke dalam tubuh pasien, maka virus ini akan berhenti untuk mereplika diri. Dengan kata lain, virus Corona hancur dan mati. Namun pada beberapa pasien menunjukkan gejala yang merugikan pasien dengan reaksi yang muncul. Pasien akan mengalami mual serta kegagalan organ pernafasan parah.
Pasien lain malah menunjukkan peningkatan produksi enzim di organ hati. Belum diketahui berapa biaya untuk pengobatan ini. 700 pasien positif Corona yang beada di New York saat ini telah menjalankan pengobatan ini. Menunjukan dampak yang positif pada pasien yang dirawat di beberapa rumah sakit.
Akan tetapi, obat ini masih masuk dalam eksperimental dan belum digunakan secara besar-besaran. Masalah lain timbul saat memproduksi obat ini akan dibuat seperti pil atau dibuat suntikan.
Uji dengan Obat Lain
Bukan hanya pada obat remdesivir saja yang dilakukan uji coba, namun beberapa obat lain juga telah dilakukan uji klinis sebagai obat virus Corona.
Hal ini untuk mengetahui fakta obat remdesivir yang bisa pulihkan pasien positif Corona. Seperti pada obat malaria Klorokuin (Chloroquine) dan Hidrosiklorokuin (hydroxychloroquine).
Kombinasi obat HIV (Human Immunodeficiency Virus) Loponavir juga Ritonavir. Kombinasi yang sama juga dengan ditambah Interferon-beta pun dilakukan.
Semua uji klinis ini dilakukan untuk segera mendapat obat bagi pasien positif Corona. Lebih cepat uji klinis ini mendapatkan hasil, maka akan lebih cepat pasien bisa sembuh.
Adanya fakta pemulihan pasien lebih cepat, maka akan lebih cepat pula wabah ini akan berlalu. Bukan hanya obat saja yang diharapkan segera tangani pasien, namun juga cara penghentian penyebarannya.
Fakta obat remdesivir ini akan memberi peluang bagi pasien untuk sembuh dari Corona, terlebih bagi pasien yang lanjut usia. (R10/HR-Online)