Berita Ciamis, (harapanrakyat.com),- Aksi pencurian kian marak di Kecamatan Rancah, Kabupaten Ciamis. Baru-baru ini, maling menyantroni rumah Eni, warga Dusun Ciberuem, Desa Rancah, Kec Rancah.
Dalam aksi pencurian tersebut, maling berhasil membawa kabur emas tujuh puluh lima gram dan juga uang sebesar Rp 300 ribu.
Dengan maraknya aksi pencurian membuat wilayah Kecamatan Rancah tidak aman. Sehingga, kini warga melakukan ronda dan keliling kampung tiap malam.
“Kejadian yang menimpa Eni, jelas membuat wilayah Kec Rancah menjadi rawan pencurian,” ucap Agus Rohimat, salah seorang anggota DPRD Ciamis, yang juga warga Rancah, Selasa (28/4/2020).
Agus menambahkan, terlebih sekarang banyak rumah warga yang sering ditinggal, terutama pada saat melaksanakan shalat tarawih.
Agus menuturkan, sesuai keterangan korban, pencuri bukan hanya mengasak emas dan uang, namun juga melakukan kekerasan berupa pukulan ke korban.
Dengan banyaknya kejadian pencurian di wilayah Kec Rancah, kini pihak Polsek dan juga Koramil Rancah bekerjasama dengan warga, setiap malam patroli keliling kampung dan itu dilakukan di seluruh desa se-kec Rancah.
Ditambahkannya, warga yang melakukan ronda malam sudah ada di pos ronda selepas shalat Isya. Sementara patroli keliling kampung dilakukan menjelang shalat tarawih.
“Sebab pencuri memanfaatkan waktu ketika warga sedang shalat tarawih,” terangnya.
Saat ini, lanjut Agus, kondisi Rancah masih belum aman, meski warga melakukan tugas ronda malam.
Pasalnya, masih ada saja laporan rumah warga yang disantroni pencuri, baik malam hari mapun dini hari menjelang warga akan sahur.
Bahkan menurut Agus, sesuai laporan warga yang melihat sekelompok orang turun dari mobil boks.
“Namun, warga yang melihatnya tidak mengenal semua orang yang turun dari mobil itu,” kata Agus.
Yang jelas, kata Agus, pencuri yang datang ke wilayah Kec Rancah jumlahnya tidak hanya satu orang. Melainkan mereka berkelompok, karena dalam satu waktu banyak rumah warga yang disantroni maling.
Kecamatan Rajadesa Juga Marak Aksi Pencurian
Aksi pencurian tidak hanya terjadi di Kecamatan Rancah, melainkan maling tersebut juga sudah masuk ke wilayah Kec Rajadesa. Sehingga, kondisi tersebut membuat Rajadesa menjadi tidak aman.
Agar tidak terjadi kembali rumah warga dibobol maling, maka patroli malam selama ramadan ini terus dilakukan di Rajadesa.
Agar bisa menangkap pencuri yang meresahkan tersebut, warga yang melakukan tugas ronda malam selalu dibekali dengan alat pukul dari kayu dan bambu.
“Karena pencuri yang datang juga pastinya membawa senjata tajam,” kata Agus.
Bahkan, saat ini warga diimbau supaya tidak meninggalkan rumah dalam kondisi kosong, meski akan menjalankan shalat tarawih.
“Alangkah baiknya minimal ada satu atau dua orang tetap tinggal di rumah,” pungkasnya. (Es/R5/Koran-HR)