Berita Jabar, (harapanrakyat.com),– Sebanyak 79 orang pasien Corona di Jabar (Jawa Barat) dinyatakan sembuh. Ini berarti pasien positif Covid-19 yang dinyatakan sembuh di Jawa Barat terus bertambah dari hari ke hari.
Data Pusat Informasi dan Koordinasi Covid-19 Jawa Barat (PIKOBAR) menunjukkan sebanyak 79 pasien Corona di Jabar sembuh, per hari Rabu (22/4/2020) pukul 19.00 WIB.
“Ini pasien sembuh di Jabar terus bertambah, kemarin baru 56 orang, sekarang sudah 79 orang. Semoga trend sembuh ini makin meningkat,” kata Daud Achmad, Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Jawa Barat, di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Rabu (22/4/2020).
Di Jabar sendiri, pasien positif Covid-19 ada 762 orang, dari jumlah tersebut sebanyak 71 orang meninggal dunia.
Selanjutnya Pasien Dalam Pengawasan (PDP) sebanyak 3.778, dengan rincian pasien yang masih dalam pengawasan sebanyak 2.091 orang, dan selesai pengawasan 1.687 orang.
Jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) di Jabar sebanyak 36.158 orang, dari jumlah itu sebagian besar sudah selesai menjalani masa pemantauan, yakni 25.802 orang. Sementara yang masih dalam pemantauan 10.356 orang.
Selain itu, menurut Daud, dari 79.549 Rapid Test yang dilakukan di Jabar, sebanyak 1.992 warga Jabar terindikasi positif Corona.
Dari 93.689 alat Rapid Test yang disebar ke 27 kabupaten/kota, masih ada sekitar 14 ribu Rapid Test yang belum diketahui hasilnya. Ini berarti jumlah positif Covid-19 berdasarkan Rapid Test akan terus berubah.
“Daerah yang lebih banyak positifnya akan lebih diperhatikan dan akan banyak dilakukan Rapid Test. Selama ini laporan memang sudah dilaksanakan di 27 kabupaten/kota di Jabar,” kata Daud.
Menjelang Ramadan, Daud juga mengimbau warga Jabar membatasi kegiatan yang mendatangkan banyak orang di masa pandemi Corona saat ini.
Imbauan dari Kemenag dan MUI, buka bersama yang melibatkan banyak orang sebaiknya ditiadakan. Sementara salat taraweh sebaiknya dilaksanakan berjamaah di rumah.
“Sesuai imbauan Kementerian Agama dan MUI, bulan Ramadan di tengah pandemi sekarang, tetap lakukan ibadah, zikir, tadarus, namun semuanya dilakukan di rumah,” katanya.
Jika ingin melaksanakan taraweh berjamaah, warga Jabar diimbau untuk melakukannya di rumah. Begitupun dengan buka bersama sebaiknya tidak mengundang orang lain untuk berbuka dan tidak juga berbuka puasa di luar rumah. Cukup berbuka dengan keluarga di rumah saja.
“Buka bersama di luar atau rame-rame itu ditiadakan. Artinya, dilarang. Biaya yang biasa dikeluarkan untuk buka bersama saya harap lebih baik sumbangkan kepada masyarakat yang lebih membutuhkan,” tandasnya. (Ndu/R7/HR-Online)