Pengobatan plasma darah untuk covid-19 memberikan hasil yang menggembirakan. Terapi plasma darah ini pun dinilai efektif dalam menyembuhkan pasien yang terpapar virus Corona.
Penggunaan terapi plasma darah untuk corona mulai digiatkan menyusul hasil riset yang dilakukan Washington University School of Medicine. Selain untuk mengobati pasien yang telah terinfeksi, terapi ini juga bisa untuk mencegah risiko terpapar virus menular ini.
Pengobatan ini dilakukan dengan mengambil plasma darah dari orang yang pernah mengidap virus corona, namun sudah sembuh betul. Plasma darah ini ternyata memiliki antibodi yang efektif dalam mengatasi virus Corona.
Uji klinis terhadap terapi plasma darah untuk covid-19 ini telah dilakukan para dokter di China terhadap pasien Covid-19 yang dinyatakan sudah parah dan kritis. Hasilnya cukup mengejutkan. Banyak pasien yang mampu disembuhkan.
Baca juga: Obat Virus Corona Gunakan Klorokuin dan Avigan, Efektifkah Tangani Covid-19?
Keberhasilan uji klinis ini pun disambut gembira banyak negara lainnya. Sejumlah negara bahkan melakukan hal yang sama untuk memberikan pengobatan bagi para pasien Corona yang jumlahnya terus melonjak.
PMI dan Eijkman Institute Kembangkan Plasma Darah untuk Covid-19
Sementara itu Indonesia juga tertarik untuk mengembangkan penggunaan plasma darah dalam mengobati pasien virus Corona. Palang Merah Indonesia (PMI) telah menggandeng Eijkman Institute untuk bekerjasama.
Namun menurut Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Institute, Amin Soebandrio, penggunaan plasma darah untuk mengobati pasien Covid-19 tidak bisa dilakukan secara umum pada semua orang. Bahkan pasien ringan tidak memerlukan terapi ini.
Dari hasil penelitian yang dilakukan Eijkman Institute, Amin Soebandrio menyatakan bahwa antibodi dalam plasma darah bersifat memblokir, mengikat, dan mengeliminasi virus corona yang bersarang dalam tubuh pasien.
Dalam kerja sama itu PMI dan Eijkman Institute meneliti dan mengembangkan penggunaan plasma darah untuk covid-19. Caranya dengan mengambil plasma convalescent dari darah para pendonor yang pernah terinfeksi virus Corona.
Darah dari pendonor ini diambilkan dari pengidap Covid-19 yang sudah melewati waktu empat minggu setelah dinyatakan pulih total. Plasma darah ini pun masih akan diteliti lagi kandungan antibodinya.
Penentuan waktu pengambilan plasma darah dari pasien yang telah sembuh ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan peneliti dari Yale School of Medicine. Riset ini menguatkan pentingnya isolasi lanjutan setelah gejala Corona hilang.
Baca juga: Indonesia Juga Berlomba Teliti Obat Infeksi Virus Corona
Pasien Sembuh Masih Membawa Virus
Dalam laporan yang telah diterbitkan dalam American Journal of Respiratory and Critical Care Medicine menemukan bahwa pasien Covid-19 yang telah dinyatakan sembuh masih mungkin membawa virus.
Seperti dikatakan Dr Sharma anggota tim peneliti bahwa masih banyak pasien yang gejalanya sudah hilang namun masih menumpahkan virus yang bisa menularkannya pada orang sekitar hingga delapan hari setelah dinyatakan sembuh.
Karena itulah penelitian tersebut merekomendasikan pentingnya melakukan karantina lanjutan atau isolasi mandiri setidaknya selama dua minggu setelah pasien dinyatakan sembuh dan gejala Covid-19 sudah hilang.
Senada dengan hal tersebut, PMI dan Eijkman Institute juga akan mengumpulkan plasma darah untuk covid-19 dari para pendonor mantan pasien Corona setidaknya 28 hari atau sebulan setelah pasien dinyatakan sembuh.
Baca juga: Uji Coba Avigan Obat Corona Langkah Efektif Penanganan Corona
Nantinya PMI akan membagikan darah yang telah diteliti di lab untuk segera dibagikan ke berbagai rumah sakit penanganan virus Corona. Menurut Amin, plasma darah akan ditransfusikan kepada pasien Covid-19 yang sedang dirawat.
Namun Amin menegaskan bahwa pengobatan dengan plasma darah untuk pasien virus Corona bersifat solusi jangka pendek. Terapi ini juga diberikan untuk melengkapi pengobatan yang dilakukan medis.
Meskipun tidak direncanakan untuk dipermanenkan sebagai obat virus Corona, namun penemuan terapi plasma darah untuk covid-19 memberikan angin segar bagi penanganan penyakit menular ini agar tuntas hingga ditemukannya obat permanen. (R9/HR-Online)