Tak sedikit masyarakat yang melakukan penanganan gejala Covid-19 dengan obat seadanya. Belum ditemukannya obat penyakit Corona membuat penanganan terhadap gejala penyakit yang disebabkan virus menular ini dilakukan dengan berbagai cara yang bisa dilakukan.
Seperti pengalaman seorang praktisi farmasi yang belakangan sedang viral di grup percakapan Whatsapp. Ahli farmasi yang bernama Bambang Priyambodo ini membagikan pengalamannya dalam mengatasi sakit anaknya yang diduga mengalami gejala yang mirip dengan Covid-19.
Pengalaman Bambang Priyambodo ini sempat dikabarkan hoax di media online. Namun dalam penjelasannya Bambang mengakui bahwa isi WA yang viral itu memang dia yang menulis. Hanya saja, dia tidak menyebut sakit yang dialami anaknya karena virus Corona meski gejalanya sangat mirip.
Bambang Klarifikasi Tulisannya di WA Bukan Penanganan Gejala Covid-19
Seperti dikutip dari kumparan.com, Bambang mengklarifikasi bahwa pesan yang ditulisnya dan kemudian menjadi pesan berantai di WhatsApp telah diubah serta ditambahi oleh orang yang tidak bertanggungjawab.
Padahal, dalam tulisan aslinya tidak disebutkan bahwa anaknya terpapar virus corona, karena memang belum dilakukan test lab. Dia waktu itu hanya berasumsi lantaran gejalanya mirip Covid-19. Dia pun lantas meminta pesan yang telah diedit oleh orang yang tidak bertanggungjawab itu agar tidak disebarluaskan. Karena sudah mengandung informasi yang tidak benar.
Baca juga: Obat Virus Corona Gunakan Klorokuin dan Avigan, Efektifkah Tangani Covid-19?
Namun begitu, apa yang dilakukan Bambang Priyambodo bisa saja juga dilakukan banyak orang di seluruh dunia dalam penanganan gejala covid-19 atau yang mirip dengan infeksi virus Corona.
Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO bersama berbagai negara yang terinfeksi Corona sedang berlomba meneliti untuk menemukan obat penyakit Corona. Penemuan obat maupun vaksin Corona akan menjadi kabar yang sangat dinantikan dunia.
Isi WA Bambang yang Viral dan Disebut Penanganan Gejala Covid-19
Pengalaman Bambang Priyambodo dalam mengatasi penyakit anaknya yang sedang kuliah di Jerman terkesan heroik. Penanganan yang dilakukan jarak jauh itu mengundang simpati. Apalagi gejalanya mirip dengan gejala Covid-19 sehingga informasi ini menjadi viral.
Yang menarik, Bambang tak hanya seorang ayah yang sangat mengkhawatirkan anaknya yang diduga terpapar virus Corona. Namun kapasitasnya sebagai alumnus Farmasi UGM tentunya akan mengerahkan segala keahliannya untuk menyelamatkan anaknya.
Apalagi Bambang saat ini diketahui bekerja di sebuah perusahaan jamu yang bergelut dalam dunia herbal. Obat untuk penanganan gejala covid-19 yang belum ditemukan hingga sekarang mendorongnya melakukan semua langkah yang mungkin untuk mengatasinya.
Baca juga: Indonesia Juga Berlomba Teliti Obat Infeksi Virus Corona
Agar lebih jelas dan karena cukup menginspirasi, berikut ini pengalaman ahli farmasi itu saat mengatasi sakit anaknya yang gejalanya mirip Covid-19 seperti disarikan dari informasi Whatsapp yang viral.
Day 1 (23 Maret 2020)
Sebelum diberlakukannya physical distancing oleh pemerintah Jerman, anak Bambang yang sedang kuliah di Jerman menghadiri suatu acara bersama teman-temannya. Bambang menduga saat inilah anaknya tertular Covid 19.
Day 5 (28 Maret 2020)
Anaknya tiba-tiba terserang sariawan yang cukup besar dan tubuh terasa tidak enak. Anaknya menganggap sebagai hal biasa karena cuaca di kota Halle tempatnya kuliah labil.
Saat ini cuaca di Jerman memang tidak menentu. Kadang cerah namun tiba-tiba berubah dingin. Namun Bambang menduga inilah gejala penyakit Corona yang mulai timbul. Karena itu Bambang menyiapkan penanganan gejala covid-19 berdasarkan gejala yang ada.
Day 8 (31 Maret 2020)
Selasa tengah malam anak Bambang baru memberikan kabar ke ayahnya jika sedang sakit atau 6 hari setelah terinfeksi. Pada saat ini anaknya mengalami demam tinggi dan badannya menggigil kedinginan yang terasa sampai tulang.
Kepalanya juga pusing sekali, bahkan hampir tidak bisa untuk bangun. Tenggorokan sangat sakit terutama untuk menelan. Lidahnya juga hampir tidak bisa merasakan manis atau asin. Juga batuk kering dengan muncul riak yang sangat lengket.
“Wah COVID ini,” begitu dugaan Bambang dalam hati. Setelah itu dia pun mulai memandu anaknya untuk mengikuti perintahnya. Melalui HP Bambang pun memberikan cara penanganan gejala covid-19 untuk anaknya.
Bambang meminta anaknya mengonsumsi vitamin C, vitamin E, dan Zinc setiap hari. Untuk meredakan demam anaknya disuruh minum Paracetamol 500 mg yang tampaknya selalu disiapkan. Dosisnya 3x sehari atau 4x bila panasnya tidak menurun.
Untuk meningkatkan imunitas dan energi anak diminta minum madu. Apalagi nafsu makan menurun karena tenggorokan sakit untuk menelan. “Harus dipaksa. Makan apa saja yang penting ada yang masuk ke perut,” kata Bambang.
Dia khawatir jika virus Corona sampai menyerang perut atau usus akan membuat kondisi tubuh semakin parah. Mungkin karena itu pula ada sejumlah laporan kasus pasien Corona yang mengalami diare hebat.
Sedangkan untuk meredakan sakit kepalanya, anaknya diminta minum Neuralgin terutama saat sakitnya tidak tertahan lagi. Namun menurut Bambang, anaknya mengaku jarang minum Neuralgin dan hanya mengandalkan Paracetamol.
Untuk meredakan lendir yang lengket pada tenggorokan, seperti layaknya penanganan gejala covid-19 Bambang juga meminta anaknya menyiapkan seruas jahe. Jahe dikeprek dan direbus. Nah, uap airnya dihirup sebagai aromaterapi dan airnya diminum.
Hanya dengan dua kali terapi herbal ini membuat tenggorokan menjadi lega setelah lendir yang lengket berhasil dikeluarkan. “Plong banget rasanya,” tutur Bambang menirukan komentar anaknya. Konsumsi vitamin C, E dan Zinc masih dilakukan 1x sehari.
Baca juga: Uji Coba Avigan Obat Corona Langkah Efektif Penanganan Corona
Day 9-12 (1-3 April 2020)
Merupakan masa-masa terberat yang dirasakan anak Bambang. Apalagi anaknya ini hanya tinggal sendirian di apartemennya. Namun pengobatan penyakit anaknya dari jarak jauh masih terus dilakukan.
Bambang bersyukur karena pengobatan via telepon membuahkan hasil. Kondisi anaknya pun berangsur membaik. Sakit kepala sangat berkurang, dan demamnya juga sudah menurun.
Day 13 (4 April 2020)
Di tahap ini semua gejala sakit yang dirasakan anaknya akhirnya hilang. Badan tak lagi demam, pusing hilang, tidak merasakan dingin, batuk hilang, dan tubuh sudah nyaman. Namun Bambang masih meminta anaknya untuk tidak menghentikan pengobatan.
Day 14 (5 April 2020)
Setelah berlangsung dua minggu sejak tertular, akhirnya semua gejala Corona yang dialami anaknya hilang dengan tuntas. Anaknya pun mengaku sudah pulih seperti sediakala.
Demikianlah pengalaman penanganan gejala covid-19 atau mirip dengan penyakit Corona seperti dilakukan ahli farmasi Bambang Priyambodo yang viral dan menginspirasi. Meskipun belum tentu akibat Covid-19 namun penanganan yang cepat harus dilakukan agar tidak terlambat. (R9/HR-Online)