Klaim penemuan vaksin Covid-19 juga datang dari Turki. Para ilmuwan yang dipimpin Prof Dr Ercüment Ovalı, pakar hematologi, dikabarkan berhasil menemukan vaksin anti Corona.
Dikutip dari Hurriyet Daily News, media nasional Turki, rencananya hasil temuan itu akan diumumkan pada tanggal 23 April mendatang.
Sementara itu kabar menggembirakan lain datang dari Prof Dr Ercüment Ovalı yang dikenal sebagai ahli hematologi dari Rumah Sakit Acibadem Istambul Turki. Bersama tim mereka mengaku berhasil menemukan obat Covid-19.
Hingga saat ini jumlah kasus virus Corona di Turki telah mencapai 24.000 orang yang positif dan 500 orang meninggal dunia. Kota yang terparah dan menjadi episentrum wabah adalah Istambul, ibukota Turki.
Sama seperti negara lainnya, Turki juga berlomba dalam penelitian untuk menemukan obat maupun vaksin Covid-19. Selain melibatkan para ahli, pemerintah Turki kabarnya juga melibatkan para peneliti universitas.
Rekombinasi rhDNase dalam Vaksin Covid-19
Dalam penelitian yang dilakukan dalam laboratorium, para peneliti Turki yang dipimpin Prof Dr Ercüment Ovalı menemukan efektivitas obat tersebut dalam menyelamatkan pasien yang terinfeksi virus Corona.
Yang menarik, para ahli ini kabarnya berhasil mengembangkan sebuah sistem yang disebutnya Dornaz Alpha. Sistem ini merupakan rekombinasi Human Deoxyribonuclease 1 atau dikenal sebagai rhDNase.
Baca juga: Obat Virus Corona Gunakan Klorokuin dan Avigan, Efektifkah Tangani Covid-19?
Apa yang dilakukan peneliti Turki ini dalam menemukan vaksin Covid-19 ternyata mirip dengan riset yang dilakukan para ahli di The University of Chicago Medicine dalam mengembangkan Remdesivir.
Remdesivir bekerja dengan cara melokalisir enzim dalam tubuh pasien agar tidak dijadikan semang oleh virus Corona dalam menduplikasi dirinya. Dengan cara menghalangi perkembangannya, maka virus bisa dihentikan.
Hasil Riset Prof Dr Ercüment
Dalam istilah yang berbeda, Prof Dr Ercüment juga mengembangkan sistem yang melibatkan rhDNase dalam riset vaksin Covid-19 ini. RhDNase, seperti dikutip dari Wikipedia adalah enzim yang membelah DNA manusia.
Dengan membangun sistem baru yang melibatkan RhDNase, maka enzim ini berfungsi untuk memecah untaian DNA yang terdapat dalam sekresi jalan napas dan membersihkan sekresi yang menjadi serangan Corona.
Yang lebih menarik lagi, penanganan penyakit Cystic Fibrosis (CF) atau fibrosis kistik juga melakukan terapi yang serupa. CF adalah penyakit keturunan yang tidak menular. Namun tubuh penderita CF akan rentan terhadap penyakit infeksi.
Vaksin Covid-19 Turki Lokalisir Enzim Perkembangan Virus
Sejumlah gejala penyakit Corona yang dilaporkan juga menyebutkan gejala sesak nafas, tenggorokan kering yang diikuti dengan adanya lendir dahak yang lengket dan kental.
Gejala ini timbul akibat enzim ini yang disasar virus Corona untuk dijadikan sebagai semang dalam menduplikasi dirinya. Cepatnya perkembangan virus ini dalam merusak sel tubuh juga karena rusaknya enzim tersebut.
Baca juga: Vaksin Virus Corona yang Sedang Diuji Klinis di WHO, Apa Saja?
Dengan melokalisir dan memoblisasi enzim ini diharapkan perkembangan virus akan bisa dihambat, atau bahkan dihentikan.
“Dalam waktu satu bulan dunia akan melihat hasil kerja kami,“ kata Prof Ercüment seperti dikutip Hurriyet Daily News. Namun tokoh ini belum bersedia menyebutkan nama vaksin Covid-19 yang berhasil ditemukan tersebut.
Hasil penemuan Prof Ercüment bersama tim penelitinya ini menurut rencana akan diumumkan pada 23 April mendatang. Waktu ini dipilih karena dianggap bertepatan dengan hari Anak di Turki.
Namun sayangnya temuan ini masih bersifat laboratorium dan belum diuji secara klinis pada pasien Corona secara langsung. Setelah pengumuman itulah uji klinis baru akan dilakukan pada pasien yang terinfeksi virus Corona.
Itulah informasi terkait vaksin Covid 19 yang dilakukan para peneliti dari Turki. Kita tunggu saja tanggal 23 April mendatang saat diumumkannya temuan ini. Semoga vaksin Corona hasil riset ini akan memberikan kabar menggembirakan. (R9/HR-Online)