Berita Jabar, (harapanrakyat.com),– Asrama Haji dan stadion di Jawa Barat mulai dialihfungsikan untuk tempat isolasi pasien Covid-19. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi lonjakan pasien positif Corona di Jabar.
Berli Hamdani, juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Jawa Barat, mengatakan, Pemkot Bekasi telah menyiapkan 250 kamar yang ada di asrama haji sebagai tempat perawatan dan isolasi kasus Covid-19.
Selain itu, Pemkot Bekasi juga menyiapkan Stadion Patriot Chandrabhaga dengan kapasitas 100 tempat tidur, juga untuk tempat isolasi pasien Covid-19 dan ruang perawatan apabila terjadi lonjakan pasien.
“Sementara Kota Depok juga telah bersiap mengantisipasi lonjakan pasien dengan menyiapkan Rumah Sakit FK UI Depok dan Asrama President University,” kata Berli, seperti dikutip dari rilis yang diterima HR Online, Rabu (16/4/2020).
Kabupaten Bandung juga menambah ruang ICU dan ruang isolasi di RS Soreang khusus untuk PDP (Pasien Dalam Pengawasan. Termasuk mengubah BLK (Balai Latihan Kerja) menjadi tempat isolasi mandiri. “Kapasitas tempat tidur di sana 50 sampai 60 tempat tidur,” katanya.
Lanjut Berli, Kabupaten Bekasi juga menyiapkan geudung Balai Pelatihan Kesehatan yang berada di Cikarang dan President University dengan kapasitas 350 orang untuk ruang perawatan.
Pemprov Jabar sendiri telah menyiapkan gedung BPSDM (Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia) sebagai tempat isolasi warga Jabar yang berstatus ODP, PDP ringan sampai PDP sedang, dan juga OTG (Orang Tanpa Gejala).
“Sudah 48 orang yang diisolasi mandiri di gedung BPSDM Jabar, yang dipantau oleh tenaga medis dari Rumah Sakit Kesehatan Kerja UPTD Dinkes Jabar,” terang Berli.
Sebelumnya Pemprov Jabar juga menyediakan hotel bintang lima untuk tempat berisitirahat tenaga medis yang tidak bisa pulang ke rumahnya.
“Sebanyak 68 tenaga medis dari RSUP dr Hasan Sadikin dan RS Paru Rotinsulu juga sudah diinapkan di UPTD Pelatihan Kesehatan Dinkes Jabar sejak akhir Maret,” katanya.
Penambahan 71 Rumah Sakit Rujukan Covid-19 di Jabar
Berli menambahkan, sebanyak 71 rumah sakit di jabar juga tengah disiapkan sebagai rumah sakit rujukan penanganan Covid-19. Ini berarti sudah 105 rumah sakit rujukan di Jabar yang menangani Covid-19.
“Jika sebelumnya hanya 34 rumah sakit, kini sudah bertambah menjadi 105 rumah sakit. Termasuk di dalamnya rumah sakit swasta,” katanya.
Pemprov Jabar memastikan 71 rumah sakit yang menjadi rujukan kasus Covid-19 itu bakal dilengkapi dengan alat kesehatan, sarana dan prasana, serta sosialisasi pedoman penanggulangan Covid-19 untuk mematikan kesiapan rumah sakit tersebut dari segi fasilitas dan sumber daya manusia.
“Pengadaan alat kesehatan dan sarana prasana juga disiapkan. Kami butuh waktu 2 minggu untuk menyiapkan 71 rumah sakit ini agar benar-benar siap menjadi rumah sakit rujukan sebagaimana 34 rumah sakit sebelumnya,” ucap Berli.
Berli berharap semua pasien kasus Covid-19, baik yang masih status PDP maupun yang positif bisa mendapat penanganan yang maksimal.
“Rumah sakit dan fasilitas kesehatan kami perbaiki terus untuk antisipasi lonjakan kasus positif Covid-19,” tandasnya. (Ndu/R7/HR-Online)