Berita Ciamis (harapanrakyat.com).- Semenjak merebaknya wabah virus corona, penghasilan ojek online atau ojol di Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, menurun drastis.
Belum lagi saat ini ojek online dilarang membawa penumpang, dan hanya diperbolehkan membawa barang saja.
Salah satu driver ojek online Ciamis Acun menyebut, penghasilan dari mengojek saat ini tidak seperti sebelum adanya wabah virus corona, yang mana semua orang harus membatasi diri untuk tidak melakukan aktifitas.
“Ketika normal kami ojol bisa mendapatkan penghasilan rata-rata sekitar Rp 200 ribu hingga Rp 250 ribu perhari, namun setelah adanya wabah corona penghasilan kami menurun drastis, meski kami setiap hari mangkal menunggu penumpang,” ujarnya kepada HR Online, Selasa (8/4/2020).
Lebih lanjut Acun menyebut, biasanya dalam sehari dia bisa menarik hingga 15 penumpang, namun saat ini untuk dapat penumpang lima saja sangat sulit karena masyarakat diharuskan diam di rumah dan anak sekolah bejajar dirumah.
Padahal selama ini yang mendominasi orderan penumpang adalah dari kalangan anak sekolah.
“Ojol di Ciamis sekarang untuk mendapatkan lima pengorder saja kita harus seharian dan itu juga campur dengan pesanan makanan,” katanya.
Bahkan kata dia, demi mendapatkan pengorder para driver Ojol di Ciamis mesti stanby dari pagi hingga malam hari. Hal itu kami lakukan demi menyambung hidup.
“Demi menyambung hidup meski pengorder kurang, kami tetap jalani dengan harapan masih ada yang peduli terhadap ojol, sehingga warga masih tetap menggunakan aplikasi untuk order,” jelas Acun.
Hal senada diungkapkan driver Ojol lainnya Agus. Agus mengakui saat ini begitu sulit mendapat orderan penumpang lewat aplikasi ojek online. Untuk mendapat dua penumpang saja harus menunggu sangat lama.
“Semenjak wabah virus corona melanda, saya lebih sering tidak membuka aplikasi ojol, alasannya karena tidak ada yang order,” pungkasnya. (Es/R8/HR Online)