Berita Ciamis (harapanrakyat.com).- Harga jahe di pasar Banjarsari, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, saat ini melambung tinggi. Hal tersebut lantaran permintaan konsumen terus naik, seiring merebaknya kabar rempah jenis jahe menjadi salah satu penangkal virus corona.
Saat ini jahe sangat langka dan sulit didapatkan di pasar Banjarsari. Padahal menurut pedagang pasar Banjarsari, Maman, sebelum adanya wabah virus corona, stok jahe di para pedagang berlimpah dan harganya murah.
“Sekarang malah langka, kalaupun ada harganya mahal sekali,” ujarnya, Jumat (27/3/2020).
Maman pun mengaku kesulitan mendapatkan pasokan jahe terutama dari petani. Saat ini, harga jahe perkilogramnya mencapai Rp 50 sampai 70 ribu. Berbeda dengan sebelum ada wabah virus corona, harga jahe hanya Rp 20.000/kilogram.
“Sekarang mahal pun barangnya sulit didapat. Biasanya saya dapat pasokan dari petani, tapi sekarang langka,” katanya.
Hal senada disampaikan pedagang pasar Banjarsari lainnya, Yayat. Kata dia, saat ini keberadaan jahe sangat langka dan sulit didapat. Dia tidak mengetahui kenapa jahe sampai langka dan sulit didapatkan semenjak merebak virus corona.
Sementara salah satu pembuat atau pedagang jamu keliling Yayu, begitu merasakan dampak dari sulitnya mendapatkan jahe untuk bahan campuran jamunya.
“Sekarang sulit dapat jahe, kalaupun ada harga jahe sangat mahal. Mudah-mudahan harganya bisa kembali normal,” ungkapnya. (Entang/R8/HR Online)