Berita Sains, (harapanrakyat.com).- Lockdown Akibat Corona, polusi udara di negara ini menurun. Beberapa waktu ini, dunia dihebohkan dengan munculnya pendemi Coronavirus atau dalam istilah medis disebut dengan COVID-19.
Selain memberi dampak yang berbahaya bagi tubuh manusia, virus Corona juga mempengaruhi perubahan polusi. Lantas, bagaimana efek corona terhadap polusi udara, terutama sejak diberlakukannya lockdown?
Lockdown Akibat Corona di China
Wuhan, merupakan salah satu kota di Negara China yang menjadi tempat awal mula virus Corona terlahir. Dalam hitungan hari, virus ini berkembang pesat serta menyebar ke berbagai penjuru tempat.
Tak hanya melemahkan tubuh manusia, bahkan virus ini dapat menghilangkan nyawa penderitanya.
Cukup mengerikan memang, dengan penularan yang singkat dan bahkan tanpa di duga-duga, virus Corona perlahan mengurangi populasi manusia yang ada di bumi.
Untuk mengatasi semakin meningkatnya jumlah korban, maka berbagai negara salah satunya China menerapkan beberapa langkah-langkah pencegahan.
Beberapa langkah pencegahan yang dianjurkan seperti mencuci tangan setiap saat, adanya social distancing, serta penerapan lockdown di berbagai tempat.
Lockdown menekankan pada masyarakat untuk tetap tinggal di rumah tanpa melakukan aktifitas di luar.
Berbagai tempat umum ditutup, serta para pekerja dan pelajar dialihkan untuk melakukan segala rutinitas mereka ke dalam rumahnya masing-masing.
Awalnya memang tak mudah, karena sudah terbiasa melakukan semua aktifitas masing-masing pada tempatnya.
Namun ternyata, virus Corona tidak hanya memberikan dampak negatif saja. Salah satu dampak positif yang diberikan ialah menurunnya polusi udara yang belakangan ini menjadi masalah besar bagi bumi.
Di China sendiri, yang merupakan negara dengan populasi manusia terbesar di dunia, mengalami penurunan penggunaan energi dan emisi dalam kurun waktu dua bulan mencapai 25%.
Sehingga efek Corona pada polusi udara memberikan dampak keselamatan pada 4.000 anak di bawah usia 5 tahun serta 73.000 orang dewasa dengan rentang usia diatas 70 tahun.
Lockdown Akibat Corona di Italia
Tak hanya di China, Italia kini merupakan negara yang menduduki peringkat kedua terbanyak suspect Corona.
Untuk menghindari semakin melonjaknya jumlah penderita, maka pemerintah Italia pun menerapkan kebijakan-kebijakan yang sama dengan China, salah satunya ialah melakukan lockdown pada semua daerahnya.
Menurut Badan Antariksa Eropa, penerapan lockdown memberi dampak positif yang besar terutama pada emisi CO2.
Dimana produksi nitrogen dioksida yang dikeluarkan oleh kendaraan bermotor, pabrik, serta pembangkit listrik nampak mengalami penurunan, terhitung sejak awal Januari hingga pertengahan Bulan Mei.
Mengetahui kabar baik efek Corona pada polusi udara, disambut dengan baik oleh warga Italia. Sehingga banyak warga yang memilih berada di rumah, khususnya Italia bagian utara.
Bahkan beberapa pabrik seperti produsen rem di Italia, yakni Brembo, sepakat untuk menghentikan sementara kegiatan produksinya.
Keputusan lockdown akibat corona yang diambil kedua pemerintah berdampak positif, sehingga kualitas udara di Negara Cina dan Italia membaik. (Deni/R4/HR-Online)