Berita Ciamis, (harapanrakyat.com),- Video pegawai Dinas Pendidikan Kabupaten Ciamis, Jawa Barat salaman tanpa sentuhan viral di media sosial. Video tersebut memperlihatkan sejumlah pegawai berjajar kemudian saling menyodorkan tangan dan membuat gerakan seolah sedang salaman, namun tanpa bersentuhan.
Video tersebut banyak dibagikan di berbagai media sosial baik Facebook maupun Instagram, termasuk melalui aplikasi pesan WhatsApp.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Ciamis, H. Tatang, membenarkan video tersebut memang dilakukan oleh para pegawai Dinas Pendidikan Kabupaten Ciamis.
“Videonya mungkin dipotong, kebetulan para pegawai Disdik Ciamis sedang mempraktekan gaya salaman tanpa sentuhan versi pencegahan virus Corona. Diantaranya ada yang memakai kode, ada yang memakai kaki, dan ada pula yang mempraktekkan salaman secara Islami dengan mengatupkan kedua tangan di dada,” ujar Tatang kepada HR Online, Kamis (12/3/2020).
Dia menambahkan, kejadian itu memang terjadi di depan halaman Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Ciamis yang dilakukan selepas apel pagi. Praktek salaman tanpa sentuhan itu dilakukan oleh para pegawai bagian pengawas.
“Kebetulan pada saat itu saya sedang dinas luar, tidak tahu persis kejadiannya. Karena kegiatan itu dilakukan spontan tanpa ada instruksi dari kami,” ujarnya.
Gaya Salaman Tanpa Sentuhan Upaya Pencegahan Virus Corona
Ketika dirinya mencoba mengonfirmasi, lanjut Tatang, ternyata para pegawai yang merupakan pengawas tersebut hanya mencoba mempraktekkan tentang bagaimana cara atau gaya bersalaman dalam pencegahan virus Corona.
Namun begitu, kata Tatang, Dinas Pendidikan masih mengintruksikan salaman secara normal. Karena Ciamis masih aman dari virus Corona.
“Saya mempercayai di Kabupaten Ciamis ini aman dari Corona. Jadi dari kami belum ada intruksi untuk melakukan pencegahan seperti salaman tanpa sentuhan tersebut,” katanya.
Tatang pun meminta maaf apabila video tersebut menimbulkan kegaduhan di masyarakat hingga menjadi viral di media sosial.
“Pegawai kami yang merekam video tersebut sudah kami panggil. Jadi sebenarnya dia tidak memiliki niat untuk memviralkan. Malah dia kaget videonya bisa menjadi viral dan menimbulkan kegaduhan. Hanya saja dia membagikan video tersebut di komunitas internal Disdik sebagai laporan kegiatan pengawas. Tapi sayangnya video itu bocor ke luar dan menimbulkan berbagai persepsi,” tandasnya. (Fahmi/R7/HR-Online)