Bukalapak sudah memiliki 1,5 juta warung Mitra yang seluruhnya tersebar di 189 Kabupaten/Kota, maupun desa seluruh Indonesia. Warung Mitra Bukalapak ini telah siap melayani Kirim Uang, Pengisian Pulsa, Voucher Listrik maupun Game, pembayaran pajak kendaraan bermotor secara online, sampai investasi melalui Tabungan Emas.
Peluncuran layanan transaksi produk virtual ini sekaligus mengukuhkan warung sebagai pilar ekonomi yang cukup penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional, termasuk menjaga persaingan dalam perdagangan global.
Bukalapak sejak tahun 2016 sudah konsisten memberdayakan warung tradisional. Salah satunya lewat aplikasi Mitra Bukalapak. Kehadiran aplikasi ini tentunya untuk meningkatkan kesejahteraan pemilik warung dan mempersiapkan warung dalam persaingannya dengan ritel modern.
Warung Mitra Bukalapak kini memiliki produk transaksi virtual terlengkap. Ini sekaligus sebagai upaya melayani masyarakat yang tidak mempunyai akses terhadap layanan keuangan berbasis Perbankan.
Peluncuran produk transaksi virtual ini digelar di Gedung Sate Bandung, Jawa Barat. Peluncuran dihadiri oleh Teten Masduki, Menteri Koperasi dan UKM Republik Indonesia, Minggu (8/3/2020).
Teten mengapresiasi pemberdayaan warung yang dilakukan oleh Bukalapak. Mernurutnya, hal ini akan membawa dampak cukup signifikan untuk kemajuan ekonomi dan terutama untuk kesejahteraan masyarakat.
Pemberdayaan warung, disebut Teten akan meningkatkan kapasitas bisnis dan daya saing individu. Kedua hal tersebut dianggap Teten sangat penting untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat.
Sementara Ridwan Kamil, Gubernur Jawa Barat juga menyambut positif peluncuran berbagai produk transaski virtual untuk Warung Mitra Bukalapak.
Dia setuju warung yang memanfaatkan teknolgi akan jadi basis kekuatan ekonomi daerah. Apalagi semakin banyak warung menjual produk virtual, maka semakin menguntungkan bagi pemiliknya maupun baik masyarakat. Hal ini yang disebut Ridwan Kamil dapat meningkatkan perekonomian daerah.
Data dari Euromonitor International pada tahun 2018, menyebutkan, mayoritas masyarakat di Indonesia, India, dan Filipina memenuhi kebutuhannya dengan belanja di Toko Kelontong.
Data menunjukkan total nilai retail sebanyak Rp 7,5 juta triliun, 92% transaksi diantaranya terjadi di warung kelontong. Itu berarti nilai retail di warung kelontong sekitar Rp 6,85 juta triliun.
Warung Mitra Bukalapak yang menyediakan berbagai produk virtual, menjadi jalan untuk merealisasikan masyarakat inklusif di Indonesia.
Produk Virtual yang Dilayani di Warung Mitra Bukalapak
CEO Bukalapak, Rachmat Kaimuddin, mengatakan, pada dekade keduanya, Bukalapak fokus pada optimalisasi potensi UMKM di Indonesia.
Menurutnya warung mempunyai potensi yang cukup besar untuk menjadi kekuatan ekonomi daerah dan mendorong pertumbuhan ekonomi secara nasional. Apalagi warung merupakan tempat aktivitas ekonomi masyarakat.
“Inisiatif ini tidak akan berhenti sampai di sini, ke depan Mitra Bukalapak akan memiliki jangkauan lebih luas, baik dari segi jumlah, cakupan maupun kapasitas bisnisnya,” katanya.
Rachmat menjelaskan, fitur kirim uang bekerjasama dengan Bank Mandiri, masyarakat bisa memanfaatkan 1,5 juta warung Mitra Bukalapak sebagai ATM, tanpa perlu memiliki rekening.
Sementara pada fitur investasi, produk Tabungan Emas kerja sama dengan Pegadaian. Melalui fitur ini masyarakat bisa berinvestasi dengan emas sesuai dengan kemampuannya, karena harganya sangat terjangkau, yakni senilai Rp 10 ribu.
Rachmat juga menegaskan investasi di Warung Mitra Bukalapak ini aman karena diawasi sepenuhnya oleh OJK.
“Kami cukup antusias memperkenalkan produk virtual ini kepada masyarakat. Bayangkan saja, warung tradisional di Indonesia kini bisa melayani masyarakat dalam mengirim uang, dan membayar kebutuhan sehari-hari, termasuk bayar pajak kendaraan bermotor, bahkan sampai investasi. Semuanya dilayani di 1,5 juta warung Mitra Bukalapak yang tersebar di 189 daerah di Indonesia,” tandasnya. (Ndu/R7/HR-Online)