Temuan Tiofena di Mars seakan menjadi jawaban atas segala pertanyaan terkait kehidupan di planet Merah tersebut selama ini.
Sebagaimana yang dijelaskan oleh lembaga antariksa National Aaeronautics and Space Administration (NASA), Tiofena menjadi bukti kemungkinan adanya kehidupan pertama di planet Mars.
Lantas apa itu Tiofena? Jika anda sudah mulai penasaran dengan hal tersebut, pastikan anda tak melewatkan ulasan berikut ini.
Temuan Tiofena di Mars oleh Ilmuwan
Tentu sudah bukan rahasia lagi jika planet Mars senantiasa diteliti ilmuwan. Alasannya, planet Mars dianggap mampu menggantikan peran Bumi jika sudah tak bisa menunjang kehidupan nantinya.
Selain itu, Mars juga diteliti karena diduga menyembunyikan suatu kehidupan. Dalam hal ini, ilmuwan seringkali mengkaitkannya dengan kehidupan alien.
Untuk alasan yang satu ini, ilmuwan ingin memastikan perkiraan tersebut dengan gencar meluncurkan misi perburuan alien.
Upaya yang dilakukan NASA pun mulai menemukan titik terang. Dimana belum lama ini Curiositi Rover NASA mendeteksi temuan Tiofena di Mars. Hal ini sebagaimana yang dikutip dari SpaceDaily.com, 6 Maret 2020.
Lalu mengapa Tiofena bisa membuktikan adanya kehidupan di planet Merah? Terkait hal tersebut, anda perlu tahu bahwa Tiofena ialah molekul organik yang dihasilkan oleh organisme hidup.
Jika di Bumi, molekul Tiofena ini diproduksi oleh jamur truffle putih. Tak hanya itu, Tiofena ini juga bisa ditemukan di minyak mentah dan batu bara.
Mengingat tak bisa muncul dengan sendirinya, tak heran jika keberadaan Tiofena di planet Merah ini diklaim sebagai tanda awal kehidupan.
Hal ini pun sebagaimana yang diungkapkan oleh Dirk Schulze Makuch yang tak lain adalah ahli Astrobiologi Universitas Negeri Washington.
Setelah pertanyaan terkait alasan temuan Tiofena di Mars menjadi bukti awal kehidupan terjawab, muncul lagi pertanyaan tentangnya.
Dimana tak sedikit yang mempertanyakan perihal jalur asal usulnya. Apakah juga berasal dari jamur, batu bara, dan minyak mentah?
Menanggapi hal tersebut, Schulze-Makuch dan Jacob Heinz di Technische Universität, Berlin, melakukan eksplorasi terhadap beberapa jalur yang kemungkinan menjadi asal usulnya.
Dari eksplorasi yang dilakukan tersebut, ditemukan adanya proses biologis yang mana berperan penting dalam menghasilkan molekul organik di Mars. Proses biologis inilah yang diyakini telah menghasilkan Tiofena di Mars.
Eksplorasi yang dilakukan terkait asal usul temuan Tiofena di Mars ini pun sudah dilaporkan dalam makalah baru di jurnal Astrobiology.
Mengenal Molekul Tiofena
Sebagai bukti kemungkinan kehidupan di Mars, tentu fakta seputar Tiofena sangat menarik untuk diketahui. Dimana hal tersebut bisa memungkinkan kita untuk lebih mengenalnya.
Perlu untuk anda ketahui, molekul Tiofena ini mempunyai empat atom karbon. Selain itu, ada juga atom sulfur yang mana tersusun dalam cincin.
Karbon dan belerang tersebut termasuk ke dalam unsur-unsur bio-esensial. Hal ini seakan memperkuat asal usul Tiofena yang bersumber dari proses biologis.
Berbicara mengenai proses biologis dalam temuan Tiofena di Mars, ada kemungkinan bakteri telah muncul setidaknya tiga miliar tahun yang lalu ketika kondisi planet masih hangat.
Dengan kondisi tersebut, bakteri ini bisa melalui proses reduksi sehingga menghasilkan molekul Tiofena. Selain itu, ada juga kemungkinan Tiofena dipecah oleh bakteri.
Walau demikian, Schulze-Makuch dan Jacob Heinz tak menampik kemungkinan adanya peran serta proses non-biologis dalam menciptakan Tiofena.
Terkait proses non-biologis tersebut, dampak dari meteor diduga kuat mempengaruhinya karena memberi penjelasan abiotik yang kemungkinan berkaitan.
Dalam hal ini, temuan Tiofena di Mars diproses lewat reduksi termokimia sulfat. Proses tersebut turut melibatkan senyawa yang dipanaskan sampai 248 derajat Fahrenheit atau bahkan lebih.
Sementara untuk kajian apakah Tiofena memang menjadi bukti kehidupan di Mars, baik itu alien ataupun makhluk lain, tentu masih membutuhkan penelitian lebih lanjut.
Meski sudah diyakini, namun penelitian lebih mendalam memang tetap harus dilakukan. Hal ini dilakukan juga untuk mengungkap fakta menarik lainnya.
Bukti lebih meyakinkan nantinya juga akan didapat dari hasil rover berikutnya, yakni Rosalind Franklin. Rover ini sendiri kemungkinan akan meluncur Juli 2020 mendatang.
Dalam menjelajah Mars, rover ini membawa misi penting. Rover ini diketahui akan dibekali dengan Mars Organic Molecule Analyzer. Dengan demikian, temuan Tiofena di Mars diharapkan bisa diteliti lebih mendetail lagi. (R10/HR-Online)