Belum lama ini, peneliti mengungkap fakta baru terkait penemuan planet zona layak huni selain Bumi dan Mars. Temuan ini pun lantas menimbulkan beragam pertanyaan.
Tak sedikit yang mempertanyakan apa nama planet tersebut, bagaimana bisa layak huni, hingga kepastian terkait kebenaran informasinya.
Tak mengherankan karena selama ini hanya planet Mars saja yang digadang-gadang mampu menggantikan Bumi. Meski begitu, nyatanya kini kondisinya tak memungkinkan untuk ditinggali manusia.
Baca Juga: Planet Layak Huni Selain Bumi, Studi Sebut Venus
Jikalau anda juga merasa penasaran dengan planet ini, anda bisa temukan informasi lengkapnya dengan menyimak ulasan yang kami bagikan berikut.
Planet Zona Layak Huni Bagi Manusia
Sebagaimana yang kita tahu, Bumi menjadi satu-satunya planet di alam semesta yang bisa dihuni manusia dan menunjang kehidupan dengan baik.
Hal inilah yang menjadi salah satu alasan bagi ilmuwan untuk mendeteksi kemungkinan adanya planet lain yang juga bisa mendukung kehidupan.
Dengan begitu, apabila Bumi tak bisa lagi dihuni manusia, maka planet tersebut diharapkan dapat menggantikan perannya.
Hingga tahun 2020 ini pun sudah banyak planet baru yang ditemukan, salah satunya planet zona layak huni yang dinilai mirip Bumi. Adapun planet yang dimaksud tersebut yaitu K2-18b.
Disebut mirip Bumi karena planet K2-18b memiliki ukuran yang hampir sama. Setidaknya ukurannya 2,6 kali planet yang kita tinggali ini. Hal ini membuat K2-18b juga dikenal dengan julukan Bumi versi besar.
Di samping ukurannya, kemiripan planet K2-18b dan Bumi juga bisa dilihat dari unsur penunjang kehidupannya. Perlu untuk anda ketahui, ternyata di planet K2-18b bisa ditemukan air.
Baca Juga: Planet Ini Berpotensi Dihuni Manusia Layaknya Bumi
Fakta baru ini tentu saja sangat mengejutkan. Seperti yang kita tahu, air menjadi salah satu elemen yang sangat dibutuhkan makhluk hidup.
Tanpa adanya air, maka kehidupan tak bisa berjalan sebagaimana mestinya. Adanya penemuan air di planet zona layak huni K2-18b inilah yang membuatnya disebut layak huni.
Fakta Planet K2-18b
Sebagaimana penjelasan di atas, planet K2-18b dinilai bisa menggantikan Bumi dalam mendukung kehidupan karena terdapat air.
Penelitian tersebut dilakukan oleh Universitas Cambridge. Hal ini sesuai dengan apa yang dikutip dari Science Daily, Selasa, 3 Maret 2020.
Namun tahukah anda bahwa dibalik fakta mengejutkan tersebut, masih ada sejumlah fakta lainnya yang tak kalah menarik untuk diketahui.
Lokasi
Fakta menarik yang pertama ialah lokasinya. Planet zona layak huni K2-18b ini diketahui berada di luar sistem Tata Surya. Oleh karena itu, K2-18b termasuk exoplanet.
Mengenai jaraknya, planet K2-18b ini terbilang cukup dekat dengan Bumi. Hal ini dikarenakan jaraknya hanya sekitar 124 tahun cahaya dari planet Bumi.
Ukuran
Selain lokasi, ukuran planet K2-18b juga mengundang rasa penasaran publik. Sebagaimana yang sudah sedikit disinggung di atas, planet K2-18b lebih besar dari Bumi.
Hal yang menarik, ternyata K2-18b bukan hanya dijuluki sebagai Bumi versi besar saja, akan tetapi juga Neptunus versi mini.
Dalam perbandingan ukuran tersebut, diketahui juga bahwa massa yang dimiliki planet zona layak huni K2-18b sebanding dengan 8,6 kali lebih besar dari planet Bumi.
Orbit
Dikarenakan termasuk planet, maka sudah bisa dipastikan bahwa K2-18b memiliki orbit. Untuk diketahui, K2-18b mengorbit bintang katai merah K2-18. Dimana waktu orbitnya berlangsung selama 33 hari.
Apakah K2-18b Benar-Benar Layak Huni?
Dari sejumlah fakta di atas, masih ada informasi menarik yang tersimpan terkait apakah planet K2-18b layak huni atau tidak.
Perlu untuk anda ketahui, dibalik keberadaan air di planet K2-18b, ternyata tak sepenuhnya berarti bisa dihuni manusia dan menunjang kehidupan.
Pasalnya, keberadaan air tersebut ada di lapisan atmosfernya. Padahal planet zona layak huni haruslah memiliki air di permukaannya.
Kadar air yang ada di atmosfer ini berkisar antara 0,02 hingga 14,8 persen. Sedangkan kadar air di atmosfer Bumi sekitar 0 sampai 5 persen.
Sekilas untuk anda ketahui, atmosfer K2-18b juga memiliki kandungan hidrogen, metana, dan amonia. Hanya saja, untuk bahan kimia berupa metana dan amonia, kadarnya terbilang rendah.
Kembali lagi ke pokok bahasan, apakah K2-18b layak huni? Guna memastikannya, ilmuwan saat ini terus berupaya untuk menelitinya.
Walau sudah dikategorikan layak huni, namun penelitian ini tetap saja perlu dilakukan. Dalam penelitian planet zona layak huni ini, ilmuwan memanfaatkan teknologi super canggih James Webb Space Telescope. (R10/HR-Online)