Berita Banjar, (harapanrakyat.com),- Tiga alternatif lokasi pembangunan Exit Tol Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap di wilayah Kota Banjar, akhirnya terkuak setelah anggota DPRD, bersama Dinas PUPRKP dan Bappeda Kota Banjar, berkunjung ke Bappenas untuk mengajukan usulan kelanjutan pembangunan exit tol di Kota Banjar.
Hal itu dikatakan Sekretaris Komisi III DPRD Kota Banjar, H. Sudarsono, saat dikonfirmasi Koran HR di kantornya, Senin (03/03/2020). Ia menjelaskan bahwa lokasi tersebut sudah mengerucut, dan pihak Bappenas menanggapi positif usulan yang diajukan. Bahkan, pihaknya pun sudah mendapatkan gambar untuk exit tol tersebut.
Sudarsono menyebutkan, ada tiga alternatif usulan yang ditawarkan untuk lokasi exit tol di wilayah Kota Banjar. Pertama, keluar Jalan Husein Kartasasmita via Kelurahan Situbatu dengan perkiraan panjang jalan 3,7 kilometer.
Alternatif kedua, keluar Jalan Husein Kartasasmita via Desa Neglasari dengan perkiraan panjang jalan 3,17 kilometer, dan alternatif terakhir ke luar Jalan Raya Banjar-Pamarican via Desa Binangun dengan perkiraan panjang jalan 3,86 kilometer.
“Lokasi tersebut diusulkan karena sudah ada jalan eksisting, kecuali lokasi Jalan Husein Kartasasmita via Desa Neglasari, ekaistingnya baru sebagian,” jelas Sudarsono.
Ketua Komisi III DPRD Kota Banjar, Gun Gun Gunawan Abdul Jawad, serta anggota Komisi III lainnya H. Mujamil, menambahkan, berdasarkan hasil kunjungan ke Bappenas, untuk kepastian lokasi exit tol harus ditindaklanjuti oleh kepala daerah.
Menurutnya, sekarang ini masih ada waktu karena dari Bappenas pun memberikan peluang dan dorongan ketika ada keinginan kuat dari pemerintah daerah.
“Kami berharap agenda ini masuk di RTRW tahun 2020, biar bisa didorong sekaligus ada sinkronisasi dengan pembangunan daerah,” kata Gun Gun.
Adapun untuk tempat lokasi, kata Mujamil, rencananya sesuai alternatif dalam gambar yang diusulkan, mengingat pada saat kunjungan tidak disebutkan langsung oleh Bappenas.
“Upaya ini harus segera ditindaklanjuti, karena dampak ekonomi yang didapat sangat berpengaruh untuk menunjang perkembangan ekonomi dan sektor pariwisata yang ada di Kota Banjar,” pungkas Mujamil. (Muhlisin/Koran HR)