Berita Ciamis, (harapanrakyat.com),– Wakil Gubenur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum angkat bicara terkait kontroversi Ridwan Saidi yang menyebut di Ciamis tidak ada kerajaan dan Galuh artinya brutal.
“Mungkin mengenai pernyataan Ridwan Saidi saya tidak bisa memberikan kesimpulan karena saya bukan ahli sejarah. Namun secara pribadi saya ikut saja dengan tata naskah zaman dahulu yang sudah ditulis oleh ahli sejarah bahwa kerajaan Galuh itu ada,” ucapnya di Aula Pendopo Ciamis saat menghadiri audensi dengan para pengusaha ayam, Senin (17/02/2020).
Uu juga meminta agar masyarakat Ciamis lebih memperhatikan perekonomian agar Jawa Barat hebat. Termasuk masalah pendidikan dan kesehatan.
“Daripada berdebat mengenai sejarah, lebih baik berpikir ke depan bagaimana ekonom, pendidikan dan kesehatan di Jawa Barat bebat,” katanya.
Meskipun begitu, Uu mengakui jika sejarah merupakan suri teladan untuk mencari kebaikan, minimal rasa patriotism di dalamnya.
“Daripada masyarakat berpolemik mengenai kejadian itu (kontroversi Ridwan Saidi), mending saja berpolemik bagaimana solusi Jawa Barat supaya maju untuk Jawa Barat juara,” tegasnya.
Uu juga menegaskan kembali, dirinya hanya percaya dengan tata naskah yang ada, bahwa kerajaan Galuh itu ada dan nyata.
Baca Juga: Ramai-ramah Membantah Ridwan Saidi (1): Indikator Ekonomi Kerajaan di Ciamis
Sementara itu, di kesempatan yang sama, Wakil Bupati Ciamis, Yana D Putra, mengungkapkan pihaknya akan menggelar pertemuan dengan ahli sejarah, akademisi maupun elemen masyarakat Ciamis. Pertemuan tersebut dilakukan guna menyikapi pernyataan yang saat ini menjadi perbincangan hangat di masyarakat mengenai Galuh.
“Pertemuan insyaallah akan digelar pada hari Kamis nanti. Tujuannya untuk lebih mengupas sejarah Galuh oleh para ahli, karena kami akui belum adanya buku mengenai sejarah Galuh,” katanya.
Menurut Yana, hal terpenting terkait Galuh adalah lebih membangkitkan semangat kegaluhan dalam mengisi pembangunan kabupaten Ciamis. Karena gaung Galuh itu sejak zaman dahulu sudah sangat agung.
“Semoga dari hasil pertemuan nanti menerbitkan sejarah Galuh yang sebenar-benarnya dan dilandasi hasil kajian para ahli,” pungkasnya. (Fahmi/R7/HR-Online)