Cipaku, (harapanrakyat.com),- Sebagai sekolah kejuruan bidang pertanian, SMK Negeri 1 Cipaku mencoba membuat terobosan dengan menggandeng pihak investor untuk berkerjasama dengan sekolah tersebut.
Dua perusahaan besar yang bergerak di bidang pertanian digaet oleh sekolah eks-SPMA itu, yakni PT. East West Seed Indonesia yang bergerak dalam produksi sayuran dan PT. Jedo Indonesia yang bergerak pada budidaya jarak.
Kepala SMK Negeri 1 Cipaku, Drs. Asep Agus, mengatakan, kerjasama yang dibangun dengan dua perusahaan yang bergerak di bidang pertanian tersebut, semata-mata guna memanfaatkan lahan seluas 9 hektar yang ada di sekolahnya.
“Selain itu juga, dengan adanya program kerjasama ini, dapat membantu sarana pembelajaran siswa dalam praktek pertanian,” ujarnya usai acara panen perdana kacang buncis, di areal pertanian SMK Negeri 1 Cipaku, Kamis (27/1).
Asep menjelaskan, kerjasama yang dibangun dengan PT. East West Seed Indonesia, yakni dalam pembinihan kacang buncis. Perusahaan tersebut membutuhkan bibit kacang buncis untuk kebutuhan areal produksi pertaniannya.
“Alhamdulilah, kerjasama dengan PT. East West Seed tergolang sudah berhasil. Pembibitan kacang buncis yang kita lakukan sudah bisa disuplay ke perusahaan tersebut dengan jumlah yang cukup besar,” ujarnya.
Sementara kerjasama dengan PT. Jedo Indonesia, lanjut Asep, yakni budidaya tanaman jarak. Pihak sekolah, diberi kepercayaan oleh perusahaan tersebut untuk membudidayakan tanaman jarak. “Kerjasama ini baru berjalan beberapa bulan, dan belum dipanen,” ujarnya.
Asep mengungkapkan, guna mendorong visi Kabupaten Ciamis yang memproritaskan pengembangan potensi agribisnis, pihaknya mencoba melakukan dorongan terhadap visi tersebut dengan mempersiapkan SDM handal dalam bidang pertanian.
“Sebagai bentuk dorongan terhadap pencapaian visi tersebut, kita kini tengah berupaya mencetak siswa yang handal dalam bidang pertanian. Diharapkan siswa kami setelah lulus nanti memiliki jiwa visioner dalam mengembangkan potensi pertanian di Kabupaten Ciamis,” harapnya.
Sebagai pengembangan pendidikan pertanian, SMK Negeri 1 Cipaku akan melakukan kerjasama dengan Universitas Padjadjaran Bandung membuka pendidikan Diploma 1 jurusan pertanian. “Kita mengharapkan sekolah kami bisa menghasilkan SDM handal dalam bidang pertanian guna mengembangkan potensi pertanian di Kabupaten Ciamis,” ujarnya.
Agus juga mengakui bahwa saat ini masih banyak potensi yang dimiliki oleh SMK Negeri 1 Cipaku yang belum tergali secara optimal.
“Selama tiga tahun berstatus SMK (sebelumnya SPMA), sekolah kami mulai tampak adanya perubahan. Yang paling menonjol dari jumlah siswa, yang dimana pada saat masih berstatus SPMA hanya terdapat 43 siswa. Tetapi, setelah berubah statusnya menjadi SMK, kini jumlah siswa naik singnifikan, yakni menjadi 312 siswa,” ujarnya.
Agus mengatakan dengan semakin banyaknya siswa yang sekolah di SMK Negeri 1 Cipaku, diharapkan bisa menjadi modal guna menggali potensi pertanian yang memiliki lahan seluas 9 hektar itu.
“Ketika awal perubahan status menjadi SMK, selama tiga tahun kita konsentrasi kepada penambahan jumlah siswa agar meningkat signifikan. Nah, ketika target penambahan siswa sudah bisa dikatakan berhasil, baru kita memikirkan bagaimana menggali potensi yang ada di sekolah kami. Karena jika jumlah siswa sedikit, sangat sulit untuk melakukan penggalian potensi,” pungkasnya.
Sementara Kepala Dinas Pendidikan Kab. Ciamis, Drs. H. Akasah, M.BA, mengatakan, sebagai sekolah kejuruan di bidang pertanian, SMK Negeri 1 Cipaku diharapkan mampu menciptakan terobosan dalam memajukan potensi pertanian di Kabupaten Ciamis.
“Saya melihat adanya potensi besar di SMK Negeri 1 Cipaku dalam upaya pengembangan potensi pertanian. Hal itu terlihat dari luasnya areal pertanian yang dimiliki oleh sekolah ini. Jadi, perlu adanya pengoptimalan dalam melakukan pemanfaatan lahan agar areal yang luas ini tidak menjadi sia-sia,” ujarnya seraya menyarankan agar SMK Negeri 1 Cipaku konsen dalam pembibitan sayuran dan produksi sayur-sayuran. (Bgj)