Air terakhir di Mars diperkirakan memiliki kandungan garam dan mineral yang cukup banyak. Bahkan kandungan tersebut memiliki kadar yang lebih tinggi dari Bumi.
Namun hal tersebut hanya berlaku pada air asin saja. Sehingga kadar air tawarnya masih rendah dibandingkan dengan Bumi. Meskipun begitu, belum dapat dipastikan apakah potensi kehidupan masih ada atau tidak.
Air Terakhir di Mars Mengandung Mineral dan Garam
Planet yang biasa disebut dengan planet Merah ini diperkirakan memiliki kandungan air di beberapa juta tahun yang lalu. Namun hal tersebut berbanding terbalik dengan keadaan saat ini.
Gambaran saat ini yang mencerminkan planet Mars adalah gersang dan panas. Sehingga kemungkinannya sangat kecil jika planet ini layak untuk dihuni.
Para ilmuwan berpendapat bahwa jutaan bahkan miliaran tahun yang lalu, planet Mars layak untuk dihuni. Sebab, Mars memiliki kandungan air yang cukup banyak. Bahkan dulunya planet Mars memiliki lautan.
Dapat dibayangkan bagaimana kandungan air di Mars jika dulunya ada sebuah lautan. Sejak miliaran tahun tersebut, kandungan air yang ada di planet Mars raib. Salah satu penyebab yang logis adalah penguapan akibat sinar matahari.
Terkait dengan air terakhir di Mars memang saat ini menjadi objek penelitian. Diperkirakan bahwa air terakhir yang ada di planet Merah ini mengandung salinitas yang lebih tinggi dari air tawar. Hal ini membuktikan bahwa dulunya memang ada kehidupan di planet Mars.
Salinitas merupakan pengertian dari tingkat atau kadar keasinan garam pada air. Salinitas yang dimiliki oleh air di planet Mars memang tidak setinggi air laut di Bumi.
Salinitas Air Terakhir di Mars
Salah satu tanda adanya kehidupan suatu planet adalah kandungan oksigen dan juga air. Bumi merupakan planet yang bisa dihuni karena memiliki oksigen dan juga air yang mencukupi.
Begitupun dengan planet Mars di beberapa miliar tahun yang lalu. Kandungan air yang cukup banyak membuat planet ini layak untuk dihuni. Kelayakan tersebut diperhitungkan di waktu dulu.
Untuk saat ini kemungkinan kehidupan di Mars sangatlah sedikit. Apalagi Mars juga sering mengalami bencana berupa badai.
Berbicara mengenai salinitas, Mars sebenarnya memiliki air dengan pH mirip air laut. Namun tingkat pH tersebut memiliki perbedaan pada kandungan mineral.
Hal ini dibuktikan dari sebuah penelitian para penjelajah pihak NASA. Penelitian air terakhir di Mars ini difokuskan pada daerah sekitar Yellowknife Bay. Lebih tepatnya di daerah Kawah Gale yang merupakan kawah tertua di planet Mars.
Penjelajah NASA yang bernama Curiosty tersebut mengumpulkan sampel sedimen sebagai objek penelitian. Beberapa pendekatan pun telah dilakukan untuk mengetahui komposisi air di planet Mars. Penelitian ini dapat dikatakan cukup rumit sebab membutuhkan asumsi yang rumit pula.
Asumsi tersebut berkaitan dengan aspek kehidupan yang belum diketahui sama sekali oleh manusia. Penelitian yang sangat rumit ini juga memerlukan pengetahuan mengenai sifat air.
Sebab, air terakhir di Mars merupakan sisa dari air yang berumur miliaran tahun lalu. Sehingga dibutuhkan penelitian mengenai sifat-sifat air.
Penelitian ini dilakukan oleh tim ilmuwan yang berasal dari Tokyo Institute of Technology. Hingga akhirnya tim ilmuwan tersebut memberikan istilah air di Mars sebagai pembasahan terakhir.
Fakta Seputar Kompoisi Air di Mars
Komposisi air yang ditemukan di planet Mars akhirnya memunculkan fakta baru. Salah satunya adalah usia dari Kawah Gale yang diperkirakan mencapai 1 juta tahun.
Pembasahan terakhir tersebut juga diperkirakan sudah terjadi sangat lama. Sehingga raibnya air terakhir di planet Merah ini pun sudah sangat lama.
Hingga akhirnya planet Mars gersang dan tidak ada kehidupan sama sekali seperti sekarang ini. Hanya ada permukaan merah dengan pasir.
Bahkan Mars juga dilanda badai pasir periodik yang cukup mengerikan. Kemungkinan untuk potensi kehidupan sangatlah tidak mungkin. Jika melihat keadaan planet Mars saat ini.
Air terakhir di Mars memang objek penelitian yang mengesankan namun sangat rumit. Pada akhirnya ditemukan fakta unik dan menarik.
Mulai dari kandungan mineral hingga daerah pembasahan terakhir. Penelitian mengenai Mars perlu dikembangkan agar ada wawasan Baru. Wawasan tersebut diharapkan akan berkaitan dengan tanah liat yang ada di seluruh planet Mars.
Penelitian air terakhir di Mars sudah dipublikasikan secara umum di Nature Communication. Ilmuwan pun berharap akan ada penelitian di masa depan untuk tahun 2020 mengenai Mars. (R10/HR-Online)