Berita Ciamis (harapanrakyat.com).- Setelah sempat heboh dan menjadi perbincangan warga Desa/Kecamatan Banjarsari, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, banner provokatif bertuliskan “Tahun 2020 Kepala Desa Banjarsari Ganti”, akhirnya diturunkan pemasangnya, Wahyu.
Wahyu yang sehari-hari berdagang di Alun-alun Banjarsari itu, sebelumnya sempat menolak menurunkan banner tersebut. Namun, dia menyadari jika banner dipasangnya di Alun-alun Banjarsari, malah menimbulkan polemik dan memanaskan suhu politik
“Dengan pertimbangan agar Pilkades Banjarsari bisa berjalan lancar, akhirnya saya menurunkan banner itu,” ujarnya, Sabtu (18/1/2019).
Kata dia, pencopotan banner tersebut murni atas niatan dirinya dan tidak ada unsur paksaan atau ancaman dari pihak manapun. Namun Wahyu mengakui, jika dirinya diberi saran oleh istri dan anaknya, agar bersikap netral dalam Pilkades Banjarsari.
“Sebenarnya, sampai saat ini belum ada kandidat calon Kades yang saya dukung. Adapun pemasangan banner kemarin, itu murni bentuk apresiasi saya dalam menghadapi Pilkades, bukan untuk memperkeruh apalagi memanaskan suasana,” katanya.
Diberitakan sebelumnya, sebuah banner bertuliskan “Tahun 2020 Kepala Desa Banjarsari Ganti” terpampang di kawasan Alun-alun Banjarsari, yang notabene pusatnya wilayah keramaian.
Banner berwarna kuning tersebut terpasang di sebuah pohon yang terletak di sudut Selatan Alun-alun Banjarsari.
Ketua Penitia Pelaksanaan Pilkades Banjarsari, Ace Supriatna, ketika dikonfirmasi HR Online, di ruang kerjanya, Jum’at (17/01/2020), mengaku jika pihaknya belum mengetahui adanya pemasangan banner tersebut.
“Kami baru tahu dari reka-rekan. Nanti kami akan cek ke lokasi terkait adanya banner itu. Nanti kami dan tim akan langsung ke lapangan. Bila perlu banner tersebut akan kami amankan demi terciptanya kondusifitas, menjelang pelaksanaan Pilkades di Desa Banjarsari ini,” katanya.
Ace juga mengimbau kepada seluruh masyarakat, terutama para tim sikses dan simpatisan bakal calon kades untuk bisa menahan diri, dan jangan memancing kerawanan yang menimbulkan panasnya suhu politik.
“Kami menyarankan kepada seluruh masyarakat agar bisa menahan diri. Siapapun boleh untuk menyalurkan aspirasinya, tapi dengan cara-cara yang sopan dan tidak memancing persoalan,” tandas Ace. (Suherman/R8/HR Online)