Banjar, (harapanrakyat.com),- Para petani di Desa Kujangsari mempersoalkan pengelolaan dan penataan pengairan/ irigasi yang kurang maksimal. Mengakibatkan sawah mereka tiga kali mengalami gagal panen. Petani menilai, jika penataan dan pengelolaan irigasi dilakukan secara baik, bisa berdampak positif terhadap kelangsungan pertanian di wilayah mereka.
Oyo, seorang penggarap sawah, ketika ditemui HR, Senin (31/1) mengutarakan, keberadaan saluran pengairan sudah mengalami pendangkalan. Hal itu menyebabkan terjadinya banjir di Sindangasih, Desa Kujangsari.
Menurut Oyo, areal sawah yang mempunyai saluran irigasi harus memiliki saluran pemberi terpisah, dari saluran pembuang. Kenapa terpisah, Oyo menjelaskan, agar penyediaan dan pembagian air ke dalam lahan sawah, dapat sepenuhnya diatur dan diukur dengan mudah.
Biasanya lahan sawah irigasi teknis mempunyai jaringan irigasi yang terdiri dari saluran primer dan sekunder, serta keberadaannya dibangun dan dipelihara oleh pemerintah melalui Dinas Pekerjaan Umum (PU).
Oyo mengatakan, jika kondisi pengairan di wilayah Sindangasih tidak diatur dengan baik, tentunya dapat berpengaruh pada tingkat produksi padi di daerah Kujangsari. Maka, perlu ada upaya konkrit yang harus segera direalisasikan oleh pemerintah.
Kasdi, petani setempat, ketika ditemui HR mengharapkan, adanya upaya dan solusi yang nyata dari Pemerintah Kota Banjar, guna menanggulangi kegagalan panen para petani.
Di tempat terpisah, Kepala Balai Penyuluh Pertanian, Kec. Langensari, Ade Darlia, ketika ditemui HR, Selasa (1/2) membenarkan, lahan seluas kurang lebih 3 hektar di Desa Kujangsari mengalami gagal panen.
Ade mengatakan, pihaknya sudah mendengar dan mendapat laporan dari petani, dan pemerintah desa Kujangsari perihal tersebut. Namun demikian, dia mengaku sudah melakukan upaya, dan solusi yang kemudian dia ajukan kepada Dinas Pertanian Kota Banjar.
Dia juga menyayangkan, ajuan dan laporan pihaknya mengenai apa yang dialami para petani di Desa Kujangsari belum mendapatkan respon dari pihak Distan Kota Banjar.
“Kami sudah mendapatkan laporannya, saat ini kami juga masih menunggu solusi dari Dinas. Tapi yang jelas, laporan tersebut sudah kami sampaikan kepada Dinas Pertanian,” ucapnya.
Sementara itu, Kades Kujangsari dan anggota Mitra Cai Desa Kujangsari, belum berhasil ditemui HR, karena ada agenda kegiatan di pemerintah Desa Kujangsari. (dn)