Berita Banjar, (harapanrakyat.com),- Anggota Komisi V DPRD Provinsi Jawa Barat Bidang Kesehatan, Johan Anwari, didampingi Anggota Komisi III DPRD Provinsi Jawa Barat, H. Herman Sutrisno, meninjau tahap penyelesaian pembangunan RS Pratama Kota Banjar, Selasa (09/12/2019).
Kunjungan tersebut sebagai langkah untuk mengkroscek persiapan penyerahan RS Pratama Kota Banjar kepada Walikota Banjar, yang rencananya akan dilaksanakan pada tanggal 30 Desember mendatang.
Johan Anwari, mengatakan, kunjungannya ke RS Pratama untuk melihat kesiapan sarana kesehatan, rawat inap dan sarana yang lainnya, karena hal ini merupakan bagian kewenangan yang diurus oleh Komisi V DPRD Provinsi Jawa Barat.
“Terpenting melihat sarana dan fasilitas kesehatan, mengingat target pada tahun 2020 mendatang sudah mulai beroperasi,” kata Johan, kepada Koran HR, di sela-sela kunjungannya.
Ke depan, kata Johan, RS Pratama Langensari Kota Banjar mempunyai potensi untuk dikembangkan menjadi rumah sakit rujukan regional di Provinsi Jawa Barat, terlebih lokasinya di dekat perbatasan, sehingga bisa diakses oleh masyarakat dari wilayah Jawa Tengah.
Terkait adanya beberapa fasilitas pembangunan yang masih kurang sempurna karena retak-retak, dan sebagian atap plafon jebol, menurut Johan, untuk fasilitas yang ada kerusakan itu harus segera diperbaiki dan harus selesai sesuai kontrak maksimal tanggal 26 Desember nanti.
Dirinya pun sempat khawatir melihat kontruksi bangunan yang dilakukan pada saat musim kemarau ini bisa berdampak terjadinya pergeseran tanah, karena faktor perubahan cuaca.
“Tadi saya sudah lihat ada bagian plafon yang sudah jebol. Pembangunan fasilitas rumah sakit itu tidak boleh gegabah karena menyangkut orang sakit, rawat inap, ruang operasi, dan yang lainnya. Makanya pengerjaannya juga harus benar,” tandas Johan.
Sementara itu, H. Herman Sutrisno, menambahkan, mengenai fasilitas pelayanan setelah pembukaan, nantinya akan dilakukan secara bertahap. Artinya, tidak akan langsung berjalan semua, mengingat masih dalam tahap persiapan.
“Untuk layanan di awal sementara yang dibuka IGD dan rawat inap,” singkatnya. (Muhlisin/Koran HR)