Berita Ciamis, (harapanrakyat.com).- Anggota DPR/ MPR RI, Agun Gunandjar Sudarsa, menuturkan, generasi millenial hidup di era revolusi industri 4.0 dengan dinamika yang sangat jauh berbeda dengan masa sebelumnya.
Menurut Agun, generasi millenial serba bisa (multitasking) dan serba tahu. Fasilitas hidupnya serba praktis, cepat dan instan. Bergaul tanpa batas dan sangat terbuka terhadap perubahan dan hal-hal baru (permissive).
“Hal ini terjadi karena dukungan teknologi digital yang sangat luar biasa,” kata Agun, dalam kegiatan Sosialisasi 4 Pilar di depan para pemuda dan mahasiswa, bertempat di Kabupaten Ciamis, Selasa 3 Desember 2019.
Agun mengungkapkan, era millenial telah merubah wajah dunia dan peradaban manusia. Satu sisi telah mendorong kemajuan kehidupan manusia, namun di sisi lain mengancam nilai-nilai kearifan, ideologi serta peradaban sebuah bangsa.
“Pancasila, UUD, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika merupakan nilai-nilai luhur bangsa Indonesia yang harus tetap hadir dalam kehidupan berbangsa dan bernegara sampai kapanpun,” katanya.
Namun di era millenial ini, lanjut Agun, nilai-nilai tersebut bisa kabur oleh issue-issue era millenium. Juga, terdegradasi oleh gaya hidup yang serba digital dan tereduksi dengan pemahaman-pemahaman luar yang tidak sesuai dengan nilai-nilai empat pilar.
Untuk itu, Agun menegaskan, diperlukan pola baru pendidikan wawasan kebangsaan, terutama Empat Pilar bagi para millenial sebagai pemeran utama di kehidupan era millenial ini.
“Pemerintah harus memberikan perhatian dan program dengan porsi lebih, tentang pendidikan nilai-nilai kebangsaan bagi kaum millenial,” katanya.
Untuk itu, Agun mengajak kepada para generasi muda penguasa dunia millenial untuk sungguh-sungguh memahami nilai-nilai luhur Empat Pilar. Agar, kita tetap berada dalam nilai kebangsaan yang benar meskipun dunia terus berubah. (Deni/R4/HR-Online)