Berita Banjar, (harapanrakyat.com),- Lingkungan Margasari, Kelurahan Bojongkantong, Kecamatan Langensari, Kota Banjar, Jawa Barat, dijadikan sebagai pencontohan Kampung UMKM atau Kampung Produktif. Seiring dengan hal itu, puluhan kaum perempuan di lingkungan tersebut langsung mendapatkan pelatihan desain kemasan produk makanan olahan.
Pelatihan yang dilaksanakan oleh Dinas Koperasi, UKM dan Perdagangan (DKUKMP) Kota Banjar itu bertempat di Diniyah Takhmiliyah Yayasan Islamiyah Raudhatul Atfhal, Senin (18/11/2019).
Mereka dilatih agar produknya mampu bersaing dan layak jual, yang mana produk UMKM dari warga lingkungan tersebut berupa makanan olahan dengan berbagai jenis, dan potensi yang dikembangkan adalah kripik ubi ungu.
Namun, untuk mengembangkan usahanya itu masih terkendala, selain masalah permodalan, UKM di lingkungan tersebut juga terkendala dalam hal pengemasan yang masih kurang baik, dan bahan baku ubi ungu yang sulit didapat.
Kepala Bidang Perindustrian DKUKMP Kota Banjar, Ian, mengatakan, pelatihan yang dilaksanakan pihak dinasnya ini merupakan bagian dari upaya peningkatan pendapatan asli rakyat yang ada dalam program Kampung UMKM/Kampung Produktif.
“Produk makanan olahan warga di sini banyak yang harus kita kembangkan. Ada produk olahan dari ubi ungu, pisang, sukun, singkong, dan lainnya. Jadi, perlu dilatih desain kemasan produknya agar lebih baik dan mampu bersaing dengan produk lain di pasaran,” katanya.
Ian juga menyebutkan, produk makanan olahan dari Lingkungan Margasari yang cukup laku di pasaran adalah kripik ubi ungu. Namun, mereka masih kesulitan untuk mendapatkan bahan bakunya.
“Ini yang sedang kita bantu upayakan juga. Kita akan koordinasikan dan minta bantuan Dinas Pertanian agar bisa memberikan bibit tanaman ubi ungu,” kata Ian.
Senada dikatakan Kabid. Perdagangan DKUKMP Kota Banjar, Neneng Widya Hastuti, bahwa dengan adanya pelatihan ini diharapkan dapat memunculkan wirausaha baru, dan mendorong agar bisa membuat produk unggulan di wilayahnya.
“Nantinya pelaku UKM di sini rencana dapat diikutkan pelatihan lainnya, bukan hanya kemasan saja, tetapi pelatihan lainnya. Untuk memahami pemasaran era sekarang, tentu dilatih E-Commerce. Juga perizinan kesehatan pangan akan dilatih keamanan pangan hingga mendapatkan PIRT,” jelas Neneng. (Nanks/Koran-HR)