Manusia purba Lucy atau yang juga dikenal dengan Australopithecus memiliki otak yang relatif kecil. Dengan ukuran otak tersebut, Lucy si manusia purba ini dianggap tidak lebih pintar daripada kera di era sekarang. Sebut saja simpanse, orangutan, dan gorila.
Hal tersebut sebagaimana yang diungkapkan oleh sebuah studi di Jerman. Padahal, sebelumnya peneliti menyebut bahwa Lucy memiliki kecerdasan yang mirip dengan kera besar karena ukuran otaknya sama.
Baca juga: Penemuan Fosil Mammoth di Meksiko, Arkeolog: Ungkap Cara Manusia Purba Berburu
Apa yang diungkap oleh studi tersebut tentu saja membantah fakta yang selama ini dipercaya peneliti. Lebih jelasnya, anda simak saja ulasan berikut.
Manusia Purba Lucy Kata Peneliti
Dalam studi barunya, peneliti menemukan fakta bahwa aliran darah ke otak Lucy ternyata kurang cepat jika dibandingkan dengan kera besar modern.
Maka tak heran jika muncul anggapan yang menyebut bahwa kecerdasan yang dimiliki Lucy tak lebih tinggi dari kera besar yang hidup di era sekarang.
Terkait hal tersebut, Roger Seymour yang adalah ahli biologi evolusi dari University of Adelaide Australia menghitung ukuran kanal yang melalui tengkorak kera besar yang hidup.
Ukuran kanal tersebut dibandingkan dengan yang ada di tengkorak fosil leluhur manusia. Dari sini, peneliti mempelajari gorila, orangutan, simpanse, dan bonobo.
Untuk diketahui, ukuran kanal ini berguna dalam memperlihatkan tingkat kemampuan memasok aliran darah ke otak yang dimiliki setiap hewan.
Dimana laju aliran darah ke otak ini menunjukkan indikasi laju metabolisme otak sekaligus tingkat kecerdasan yang dimilikinya.
Dari penelitian yang dilakukan, diketahui bahwa gorila modern mempunyai dua kali laju aliran darah di arteri yang melalui kanal-kanal tersebut jika dibandingkan dengan manusia purba Lucy.
Baca juga: Kerangka Manusia Kerdil Berumur 5.000 Tahun Ditemukan di China
Tak hanya itu, diketahui juga bahwa kera yang memiliki otak lebih kecil, seperti simpanse dan orangutan mempunyai tingkat aliran darah ke otak yang lebih tinggi daripada Lucy.
Para peneliti pun menyimpulkan bahwa spesies manusia modern memiliki perkembangan kecerdasan yang jauh lebih cepat. Hal ini terjadi kemungkinan karena seiring dengan peningkatan kompleksitas sosial.
Temuan terbaru dari peneliti ini diterbitkan dalam jurnal Proceedings of the Royal Society B. Tercatat bahwa peneliti juga mempelajari Homo sapiens yang adalah manusia modern itu sendiri.
Fakta Manusia Purba Lucy
Ada banyak fakta menarik yang sebaiknya anda tahu perihal Lucy. Adapun salah satu faktanya yaitu namanya terinspirasi dari lagu The Beatles.
Seperti yang diketahui, The Beatles memiliki satu hits single yang berjudul Lucy in the Sky with Diamonds. Lagu ini didengarkan saat penemu menggali fosil Lucy.
Fakta mengenai Lucy lainnya yaitu memiliki ketinggian hanya 1,1 meter. Dengan demikian, Lucy bisa dibilang cukup pendek.
Dengan ketinggian tersebut, Lucy jauh lebih kecil daripada manusia. Sementara untuk bobotnya, berat manusia purba Lucy bisa mencapai 29 kg.
Hal lainnya yang tak kalah menarik untuk diketahui yaitu keaslian tulang yang dipamerkan dalam museum. Ternyata tulang yang ada di satu museum di Ethiopia adalah tulang Lucy palsu.
Tulang palsu tersebut direplikasi sedemikian rupa sehingga mirip dengan tulang aslinya. Sementara tulang aslinya disimpan. Hal ini bertujuan supaya tulang yang asli tidak rusak.
Meninggal di Usia Belia
Mengenai bagaimana kematiannya, belum ada yang tahu pasti. Hal ini dikarenakan tak ada banyak bukti bekas gigi sehingga tak menunjukkan tanda-tanda dicabik hewan lain.
Baca juga: Fosil Manusia Purba Termuda dari Homo Erectus Ada di Indonesia
Meski begitu, ada satu tanda gigi dari carnivora yang terlihat di atas tulang kemaluannya. Hanya saja, tak bisa diungkap apakah hal tersebut ada sebelum atau sesudah meninggal.
Namun untuk diketahui, manusia purba Lucy meninggal di usia belia saat baru menginjak 15 tahun. Hal ini sebagaimana yang dijelaskan oleh Jhon Kappelman, yang adalah profesor antropologi dari The University of Texas.
Fakta menarik lainnya tentang Lucy yaitu masih menjadi perdebatan antara para ahli arkeolog dunia. Walau demikian, sebagian ahli telah sepakat bahwa Lucy adalah percabangan pertama dari kera ke manusia.
Adapun alasan mengapa sebagian ahli menyetujui hal tersebut yaitu Lucy yang mengandalkan kedua kakinya untuk bisa berjalan sebagaimana manusia. Dari kemampuan tersebut, Lucy termasuk primata Bipedal.
Fakta mengenai manusia purba Lucy memang menarik untuk diketahui, tak terkecuali dengan tingkat kecerdasan yang dimilikinya. (R10/HR-Online)