Sabtu, April 19, 2025
BerandaArtikelRobot Penjelajah Bulan Spacebit Siap Meluncur 2021, Seperti Ini Desainnya

Robot Penjelajah Bulan Spacebit Siap Meluncur 2021, Seperti Ini Desainnya

Robot penjelajah bulan kali ini berbeda dengan model sebelumnya. Jika biasanya robot rover yang dikirim pada misi luar angkasa berbentuk seperti mobil golf, robot ini tampak beda dengan bentuk laba-laba.

Diketahui bahwa robot laba-laba tersebut adalah buatan perusahaan ruang angkasa swasta Inggris, Spacebit. Rencananya, peluncuran robot akan dilakukan pada kuartal ketiga 2021 mendatang.

Dalam peluncurannya tersebut, robot laba-laba ini akan mengemban misi United Launch Allience Vulcan. Lebih jelasnya, anda simak saja ulasan berikut.

Robot Penjelajah Bulan

Robot laba-laba milik Spacebit akan dikirim di atas pesawat Peregrine. Nantinya pesawat ini akan tiba di bulan dengan bantuan roket United Launch Alliance Vulcan yang akan meluncur dari Cape Canaveral.

Mengenai misi pendaratan ke bulan tersebut, CEO Spacebit yang bernama Pavlo Tanasyuk menjelaskannya pada presentasi 24 Oktober lalu.

Presentasi yang dilakukan di depan para delegasi di Kongres Astronautika Internasional tersebut menjadi kabar baik bagi perusahaan startup yang ikut dalam misinya.

Saat dikirim ke bulan, robot penjelajah bulan Spacebit akan menjalankan misinya selama 10 hari. Robot ini akan berkeliling untuk mengenal medan bulan.

Misi yang dijalankannya ini didukung dengan kamera video full HD bawaan. Dengan kamera ini, antariksawan bisa melakukan pemantauan secara mudah. 

Tak hanya itu, ada juga dukungan mata laser pada robot Spacebit yang difungsikan untuk membantu pengambilan data kedalaman.

Semakin canggih karena robot Spacebit juga dibekali dengan sistem LIDAR 3D yang memungkinkannya bisa memetakan medan yang ada di sekitarnya secara detail.

Semua informasi yang didapatkan robot penjelajah bulan Spacebit ini akan dikirimkan lagi ke Bumi. Agar bisa menjelajah secara lebih detail pun, robot Spacebit diberi kemampuan untuk melompat.

Hanya saja, pihak perusahaan belum membeberkan seberapa tinggi lompatan yang dilakukan robot Spacebit dalam pengaruh tekanan gravitasi bulan.

Seperti yang diketahui, gravitasi di bulan lebih kecil daripada Bumi. Bulan hanya memiliki gravitasi 1,62 m/s², sementara planet yang kita tinggali ini memiliki gravitasi 9,807 m/s².

Perbedaan gravitasi di bulan dan Bumi ini tentu saja mempengaruhi pergerakan maupun lompatan robot Spacebit nantinya.

Desain Robot Penjelajah Bulan

Seperti yang sudah disinggung di atas, robot Spacebit ini didesain mirip dengan laba-laba. Anggapan ini tampak jelas dari keempat kaki-kakinya.

Robot ini dilengkapi dengan empat kaki yang menopang tubuh CubeSat (satelit miniatur). Tak heran jika robot ini juga dikenal dengan sebutan The Walking Rover.

Masih bicara soal desain, robot Spacebit memiliki ukuran yang kecil. Meski begitu, misinya tetap bisa dilakukan secara baik.

Perlu untuk anda ketahui, robot penjelajah bulan ini akan ditugaskan secara berkelompok lengkap dengan kecerdasan buatan dan sensor akurat.

Dengan desain tersebut, robot Spacebit memiliki bobot sekitar 1 kg. Bobot ini terbilang ideal sehingga robot Spacebit bisa menjelajah bulan secara detail, termasuk celah-celah yang sempit dan goa.

Semakin memungkinkan untuk menyelesaikan misinya karena keempat kaki robot Spacebit terbukti kuat dan tangkas untuk menjelajah di segala medan jalan.

Untuk diketahui, robot Spacebit memang tak dilengkapi dengan roda. Hanya saja, kecepatannya terbukti baik. Pasalnya, robot Spacebit didukung dengan kendaraan induk.

Kendaraan tersebut bisa memuat sampai 4 The Walking Rover sekaligus. Dengan demikian, mobilitas di bulan bisa terbantu dengan baik.

Selain itu, robot Spacebit juga dibekali dengan panel surya monocrystalline tanpa daya tinggi. Berkat teknologi tersebut, robot penjelajah bulan ini mampu menjelajah bulan dalam waktu lama.

Terlebih lagi, robot Spacebit ini juga didukung dengan baterai built-in yang tangguh. Misi pastinya bisa diselesaikan dengan hasil yang sesuai harapan.

Mengenai proses pembuatannya, waktu yang dibutuhkan untuk membuat robot Spacebit sekitar 6-12 bulan. Dimana waktu tersebut lebih cepat daripada pembuatan robot penjelajah lainnya.

Dengan estimasi waktu tersebut, perusahaan Spacebit berencana untuk menjual robotnya dengan harga USD 3 juta atau jika dirupiahkan maka akan setara dengan Rp 42 milliar.

Universitas dan badan antariksa pun menjadi target penjualan robot Spacebit. Biaya tersebut dinilai setara dengan kualitas dan kecanggihannya.

Dengan bantuan robot penjelajah bulan, para ilmuwan bisa merasa terbantu dalam mengenal satelit alami Bumi secara lebih dekat. (R10/HR-Online)

Diabaikan Belanda, 5 Pemain Keturunan Ini Berpeluang Bela Timnas Indonesia

Diabaikan Belanda, 5 Pemain Keturunan Ini Berpeluang Membela Timnas Indonesia

PSSI hingga kini masih menunjukkan keseriusan dalam memperkuat Timnas Indonesia melalui jalur naturalisasi. Kali ini PSSI kabarnya tengah menggandeng para pemain keturunan Indonesia, tapi...
Anak Sungai

Banjir Luapan Anak Sungai Citalahab Rendam Puluhan Rumah di Pamarican Ciamis

harapanrakyat.com,- Curah hujan dengan intensitas tinggi membuat anak Sungai Citalahab meluap. Akibatnya beberapa titik tanggul jebol hingga air masuk dan merendam pemukiman warga di...
Pohon Petai Tumbang Timpa

Pohon Petai Tumbang Timpa Rumah dan Motor di Tasikmalaya, Kerugian Capai Puluhan Juta

harapanrakyat.com,- Hujan deras disertai angin kencang membuat sebuah pohon petai tumbang timpa rumah milik Jajang di Kampung Kiarabongkok, Desa Puspamukti, Kecamatan Cigalontang, Kabupaten Tasikmalaya,...
Feike Muller Latupeirissa, Pemain Keturunan Belanda Siap Gabung Timnas Indonesia untuk Piala Dunia U-17 2025

Feike Muller Latupeirissa, Pemain Keturunan Belanda Siap Gabung Timnas Indonesia untuk Piala Dunia U-17 2025

Salah satu pemain keturunan Indonesia asal Belanda, Feike Muller Latupeirissa, siap memperkuat Timnas U-17 pada ajang Piala Dunia 2025 mendatang. Tentunya, Nova Arianto menyambut...
Begini Tanggapan Warga Kota Banjar Soal Wacana Reaktivasi Jalur Kereta Banjar-Pangandaran.

Begini Tanggapan Warga Kota Banjar Soal Wacana Reaktivasi Jalur Kereta Banjar-Pangandaran 

harapanrakyat.com,- Sejumlah warga di Kota Banjar, Jawa Barat, menyambut positif wacana reaktivasi jalur kereta api Banjar-Pangandaran yang digulirkan oleh Gubernur Jabar Dedi Mulyadi. Wacana...
Kecelakaan Maut Truk Wing

Kecelakaan Maut Truk Wing Box Hantam Truk Tronton di Sumedang, Satu Meninggal

harapanrakyat.com,- Kecelakaan maut truk wing box bermuatan makanan ringan menabrak truk tronton pengangkut semen dan pohon terjadi di kawasan Kampung Warungbuah, Desa Padanaan, Kecamatan...