Stasiun Luar Angkasa Internasional atau International Space Station (ISS) untuk pertama kalinya dihuni manusia tercatat pada 2 November 2002, tepat 17 tahun yang lalu.
ISS yang dirilis pada 20 November 1998 ini adalah satelit buatan hasil kolaborasi antara lima badan antariksa. Sebut saja NASA (Amerika Serikat), JAXA (Jepang), Roscosmos (Rusia), ESA (Eropa), CSA (Kanada).
Pembangunan ISS menjadi salah satu bagian dari upaya eksploirasi luar angkasa. Stasiun ini digunakan sebagai tempat meneliti sekaligus rumah untuk astronot yang menjalankan misi di ruang angkasa.
Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS
Sebelum digunakan sebagai tempat penelitian, ISS mulanya ditinggali oleh 3 astronot. Tahun ini, stasiun ISS dibuka untuk umum sehingga bisa dimanfaatkan untuk mengambil gambar film dan dapat dikomersialkan.
Badan Antariksa Amerika Serikat NASA juga mengungkapkan bahwa perusahaan swasta maupun pihak lain juga diperbolehkan untuk memanfaatkan fasilitas ISS.
Hanya saja, apa yang disampaikan NASA ini diperuntukkan bagi seluruh warga AS. Dalam operasionalnya, NASA dikabarkan telah menyiapkan 4 miliar dolar AS atau setara dengan Rp 569,2 triliun.
Tak heran jika ada yang berminat menggunakan fasilitas Stasiun Luar Angkasa Internasional, maka NASA akan membebankan biaya. Kocek yang perlu dikeluarkan perusahaan swasta sebesar Rp 160,11 juta per astronot per hari.
Biaya tersebut berlaku jika ingin menggunakan sistem pendukung dan toilet. Biayanya akan berbeda-beda sesuai dengan fasilitas yang digunakan.
Misalnya untuk seluruh kebutuhan kru, perusahaan harus mengeluarkan biaya 22.500 dolar AS atau berkisar Rp 320,18 juta per hari.
Dengan biaya tersebut, semua kebutuhan kru bisa terpenuhi. Mulai dari makanan, kebutuhan medis, udara dan lain sebagainya.
Fakta Menarik Tentang ISS
Ada banyak fakta menarik yang perlu anda tahu mengenai Stasiun Luar Angkasa Internasional. Untuk mengetahui apa saja fakta tersebut, anda simak saja ulasan di bawah ini.
Negara Pengelola
ISS dikelola oleh 15 negara di dunia. Sebut saja Amerika Serikat, Rusia, Kanada, Jepang, Inggris, Prancis, Italia, Denmark, Jerman, Belanda, Norwegia, Spanyol, Swiss, Swedia, dan Belgia.
Dalam pembangunan dan pengiriman semua komponen ISS ke luar angkasa pun membutuhkan campur tangan dari banyak pihak.
Bahkan diketahui pembangunannya melibatkan 5 kali penerbangan pesawat ulang alik dan 2 kali penerbangan pesawat tanpa awak yang diketahui milik Rusia.
Perakitan
Setelah semua komponen berhasil dikirim, Stasiun Luar Angkasa Internasional dirakit oleh 2 kosmonot Rusia yang bernama Yuri Gidzenko dan Sergei Krikalev.
Dalam melakukan kinerjanya, mereka dibantu oleh Bill Sheperd yang tak lain adalah awak NASA. Mereka pun pada akhirnya bergabung di tim Expedition 1.
Masih berkaitan dengan perakitan ISS, sebanyak 184 spacewalk sudah dilakukan untuk mendukung kinerja tersebut.
Upaya ini dilakukan dengan menghabiskan waktu selama 1.152 jam atau sekitar 48 hari. Dengan begitu, diharapkan ISS bisa berfungsi secara optimal.
Selain merakit komponen ISS, kru tersebut juga ditugaskan untuk mengaktifkan semua alatnya. Untuk diketahui, ketiga orang termasuk menjadi manusia pertama di luar angkasa dalam waktu lama.
Spesifikasi
Mengenai spesifikasinya, ISS dilengkapi dengan modul percobaan Jepang yang dinamakan Kibo, panel surya, pusat ruang tinggal, tiang penyangga dan sistem pengendali jarak jauh.
Tak hanya itu, modul buatan Rusia juga ditambahkan dalam pembuatan Stasiun Luar Angkasa Internasional. Penambahan modul ini dilakukan pada pertengahan tahun 2000.
Di ISS ini terdapat 13 ruangan. Bahkan ada juga fasilitas 2 kamar mandi, 7 jendela yang bisa dimanfaatkan untuk melihat pemandangan Bumi, dan 1 ruang gym.
Mengingat tahun ini ISS dibuka untuk umum, maka siapa saja yang memanfaatkannya akan merasa aman, nyaman dan pastinya merasakan pengalaman yang mengesankan.
Biaya Pembangunan
Dalam membangun ISS, total biaya yang dikeluarkan sebesar Rp 1.888 triliun. Satelit buatan yang biayanya tinggi ini diletakkan di ketinggian 400 km di atas permukaan Bumi.
Sementara untuk dimensinya, ISS memiliki panjang dan lebar yang luasnya sebesar lapangan sepak bola. Kemudian untuk bobotnya sebesar 491.455 kg.
Daya Listrik
Beralih ke daya listriknya, ISS menghantarkan daya listrik sebesar 110 kw. Daya listrik yang besar tersebut dipancarkan melalui 1 hektar panel surya.
Untuk mengendalikan sistem ISS, sudah ada 52 komputer yang digunakan. Dengan demikian, ISS bisa dimanfaatkan sebagaimana mestinya.
Eksploirasi ruang angkasa pastinya terasa lebih mudah dilakukan dengan memanfaatkan Stasiun Luar Angkasa Internasional ini. (R10/HR-Online)