Berita Banjar, (harapanrakyat.com),- Memasuki tahapan kampanye Pilkades yang digelar selama tiga hari, mulai Jumat-Minggu (25-27/10/2019) di Kota Banjar, sebanyak 36 calon kepala desa (kades) dari 11 desa pelaksana Pilkades, siap beradu visi misi guna menarik simpati massa.
Salah satu calon Kades Neglasari, Setiaman, menyatakan kesiapannya menyampaikan visi misi dalam masa kampenye Pilkades, dengan pola dan tata cara yang telah ditentukan pihak panitia.
“Ya, Insya Allah siap, kita berkampanye, termasuk nantinya menyampaikan visi misi. Intinya saya ingin Desa Neglasari lebih maju lagi,” katanya, kepada Koran HR, Selasa (22/10/2019).
Dia pun mengaku, dalam upaya meraih simpati dan dukungan massa, dirinya dibantu para warga pendukung atau botoh. Bahkan, warga pendukungnya yang lebih banyak bekerja. Setiaman berharap dirinya masih diberi kepercayaan oleh warga untuk kembali memimpin Desa Neglasari.
Dalam pencalonan kades kali ini, Setiaman mengaku dirinya tidak melakukan janji-janji muluk terhadap warga untuk meraih simpatinya, apalagi sampai berani melakukan kontrak politik.
“Tak ada yang namanya kontrak politik dengan warga secara khusus. Jika melakukan hal itu, takutnya saya tidak mampu merealisasikan ketika terpilih nanti. Terpenting saya siap melaksanakan pengabdian dan berjuang bersama sesuai visi misi yang dibuat,” tandas Setiaman.
Di lain tempat, salah satu calon Kades Balokang, Jaja Hanaedi, juga mengatakan hal serupa, bahwa dirinya tidak melakukan kontrak politik apapun dengan sebagian atau sekelompok warga, namun siap berjuang bersama warga demi kemajuan desanya.
“Tak ada kontrak politik apapun dengan warga, yang tertanam saya ingin bagaimana pembangunan di Desa Balokang ini berkembang. Dalam kampanye besok, akan saya sampaikan visi misinya,” kata Jaja.
Sedangkan, salah satu calon Kades Batulawang, Erik Budiana, mengaku kalau dirinya mencalonkan sebagai kades karena ingin bermanfaat, baik bagi warga Desa Batulawang maupun dirinya sendiri. Semua itu semata-mata demi peningkatan kapasitas dan ekonomi Desa Batulawang.
“Kalau untuk kontrak politik, tak ada itu. Sangat riskan dan takut malah jadi bumerang. Terpenting mengalir apa adanya, ikhtiar saja. Semoga ada kesempatan memimpin Desa Batulawang,” ujar Erik.
Sementara itu, Ketua Panitia Pilkades Desa Waringinsari, Kecamatan Langensari, H. Latif, menjelaskan, pola kampanye Pilkades serentak yang diberlakukan selama tiga hari itu meliputi, untuk hari pertama pemasangan alat peraga kampanye (APK) dari ketiga calon Kades Waringinsari, dan dilanjut melakukan woro-woro semua calon kades dengan berkeliling desa.
“Hari kedua diadakan pertemuan penyampaian visi misi dari ketiga calon. Termasuk debat publik atau debat terbuka yang nantinya para calon diberikan pertanyaan untuk menjawabnya langsung,” kata Latif.
Sedangkan, untuk kampanye Pilkades hari terakhirnya berbentuk pertemuan atau tatap muka para calon kades dengan warga yang dibatasi per lokasinya sebanyak 10 orang.
Diketahui 36 calon kades dari 11 desa penyelenggara Pilkades serentak itu antara lain di Kecamatan Banjar meliputi Desa Balokang, Cibeureum, dan Desa Neglasari, Kecamatan Pataruman meliputi Desa Binangun, Muklasari, Karyamukti, dan Desa Batulawang, di Kecamatan Langensari meliputi Desa Langensari dan Waringinsari, sedangkan di Kecamatan Purwaharja meliputi Desa Raharja dan Mekarharja. (Nanks/Koran HR)