Senin, Maret 31, 2025
BerandaBerita TerbaruFenomena Langit Berwarna Pink Ungu di Jepang, Ini Penjelasan Sains

Fenomena Langit Berwarna Pink Ungu di Jepang, Ini Penjelasan Sains

Dunia tengah dihebohkan dengan fenomena langit berwarna pink ungu di Jepang. Meski terlihat cantik, namun hal tersebut menjadi pertanda bencana topan yang mengerikan.

Diketahui bahwa fenomena langit tersebut menandakan akan terjadi Topan Hagibis yang berarti cepat dalam bahasa Filipina.

Bencana Topan Hagibis diprediksi akan meluluhlantakkan daerah Nagoya, Jepang. Kejadian ini menjadi peristiwa terparah di Jepang sejak tahun 1958 silam.

Fenomena Langit Berwarna Pink Ungu di Jepang

Langit pink ungu di Jepang menyembunyikan bencana besar yang harus diwaspadai. Bencana Topan Hagibis itu sendiri diperkirakan akan memiliki kecepatan hingga 160 km/jam pada pusatnya.

Mengetahui hal tersebut, pemerintah Jepang menghimbau semua warga yang tinggal di lokasi terdampak untuk segera mengungsi ke tempat yang aman.

Warga pun mempersiapkan segalanya, tak terkecuali dengan makanan yang dibutuhkan selama mengungsi. Hal ini bisa dilihat dari rak makanan di supermarket yang terlihat kosong sejak ada fenomena langit berwarna pink ungu.

Selain mengharuskan warga untuk mengungsi, bencana Topan Hagibis juga berpengaruh terhadap jalannya berbagai event di Jepang.

Diketahui, F1 Grand Prix dan Rugby World Cup turut dibatalkan. Sementara itu, Twitter tengah diramaikan dengan tagar #SaveJapan dan #PrayforJapan yang menjadi trending topic.

Penjelasan Sains

Fenomena langit berwarna pink ungu di Jepang diketahui sebagai fenomena scattering. Penampakan ini muncul mendahului datangnya badai.

Fenomena scattering ini sendiri terjadi ketika molekul dan partikel kecil yang ada di atmosfer mempengaruhi arah cahayanya. Kondisi tersebut mengakibatkan cahayanya tersebar.

Hadirnya badai besar yang diikuti dengan hujan deras bisa menghanyutkan partikel yang ukurannya lebih besar dengan kemampuan menyerap cahaya lebih baik.

Panjang gelombangnya pun bisa tersebar secara lebih merata dengan hasil berupa rona redam yang keluar dari udara. Hal tersebut membuat warna langit menjadi semakin cerah dan tajam.

Lauren Rautenkranz selaku pakar meteorologi menjelaskan bahwa fenomena langit berwarna pink ungu di Jepang tersebut juga pernah terlihat di Florida, Amerika Serikat pada tahun 2018 setelah terjadi Badai Michael.

Dijelaskan bahwa cahaya Matahari yang menyinari Bumi memiliki warna spektrum, dimana sebagian besar warnanya bisa sampai ke permukaan Bumi tanpa hambatan.

Hanya saja, panjang gelombang yang lebih pendek, yakni warna biru dan ungu tersebar di setiap arah. Seperti yang diketahui, dari spektrum warna, ungu adalah panjang gelombang terpendek.

Dengan alasan tersebut, mata manusia tak bisa melihatnya. Warna biru hanya bisa dideteksi oleh mata manusia di langit.

Untuk diketahui, warna ungu menjadi pengantar ketika badai dahsyat melanda. Dalam kondisi ini, udaranya menjadi sangat jenuh.

Tak hanya itu, awan juga lebih dekat dengan tanah. Titik embunnya juga sangat tinggi. Maka dari itu, jangan anggap sepele tanda bencana yang ditunjukkan di langit.

Lain halnya jika badai berlangsung saat Matahari terbit atau terbenam, fenomena tersebut akan memunculkan warna langit yang sebenarnya.

Langit Merah di Indonesia

Indonesia ternyata pernah mengalami fenomena langit yang mengerikan, tepatnya di Muaro Jambi, dengan warna kemerahan.

Sebagaimana yang dijelaskan oleh astronom amatir yang bernama Marufin Sudibyo, fenomena langit merah tersebut berbeda dengan fenomena langit berwarna pink ungu di Jepang.

Fenomena langit di Muaro Jambi diakibatkan oleh hamburan cahaya dari partikular pengotor produk kebakaran hutan.

Diketahui bahwa peristiwa tersebut adalah fenomena hamburan Rayleigh. Fenomena ini tak serta merta dikaitkan dengan bencana, akan tetapi sebagai indikator terjadinya bencana dengan kondisi tertentu.

Menurut Marufin, suatu fenomena warna di langit bisa menjadi pertanda bencana hanya jika keunguan atau tetap kemerahan ketika senja.

Warna tersebut pun bertahan cukup lama jika dibandingkan saat normal. Hal tersebut disebabkan oleh aerosol asam sulfat yang tersebar di lapisan stratosfer.

Aerosol ini sendiri terbentuk karena letusan gunung berapi yang dahsyat. Selain itu, aerosol juga bisa terbentuk karena tumbukan komet atau asteroid yang ukurannya besar.

Marufin juga menjelaskan bahwa fenomena warna langit seperti yang terjadi di Jepang juga banyak dilaporkan di belahan Bumi utara.

Fenomena langit berwarna pink ungu di Jepang memang terkesan cantik. Hanya saja, dibalik pesonanya tersimpan bencana besar yang harus diwaspadai. (R10/HR-Online)

Ular Bertaring Tiga, Mutasi Langka yang Makin Berbahaya

Ular Bertaring Tiga, Mutasi Langka yang Makin Berbahaya

Ular selalu punya cara mengejutkan dunia. Kali ini, ada seekor ular yang bikin heboh karena memiliki tiga taring berbisa. Mutasi ular bertaring tiga ini...
Cara Memperbesar Keyboard HP Oppo dengan Fitur Kustomisasi

Cara Memperbesar Keyboard HP Oppo dengan Fitur Kustomisasi

Cara memperbesar keyboard HP Oppo dapat pengguna lakukan melalui fitur pengaturan yang memungkinkan pengguna untuk menyesuaikan tampilan papan ketik sesuai dengan preferensi mereka. Fitur...
Oli Kental untuk Motor Tua, Bantu Jaga Mesin Tetap Awet

Oli Kental untuk Motor Tua, Bantu Jaga Mesin Tetap Awet

Motor tua memiliki karakter mesin yang berbeda dari motor keluaran baru. Setelah bertahun-tahun pengendara gunakan, bagian dalam mesinnya mengalami keausan. Celah antar komponen juga...
ASUS ExpertBook B1 2025, Laptop Modern dengan Performa Gahar

ASUS ExpertBook B1 2025, Laptop Modern dengan Performa Gahar

ASUS ExpertBook B1 2025 segera hadir dan berhasil menarik perhatian. Laptop ASUS ini menjadi pilihan terbaik bagi yang mencari perangkat dengan layar luas. Di...
Realme 14T Siap Rilis di Tanah Air Berbekal Baterai 6000 mAh

Realme 14T Siap Rilis di Tanah Air Berbekal Baterai 6000 mAh

Realme kembali bersiap memperkenalkan smartphone 5G murah terbaru mereka di Indonesia, yaitu Realme 14T. Perangkat ini digadang-gadang akan menjadi pesaing serius bagi Samsung Galaxy...
Polres Sumedang bubarkan takbir keliling yang berubah arogan dan bawa minuman keras

Polres Sumedang Bubarkan Takbir Keliling yang Berubah Arogan dan Bawa Miras

haraoanrakyat.com,- Bukannya takbiran dengan khusyuk, puluhan pemuda rombongan takbir keliling, justru kedapatan membuat onar dan nyaris bentrok dengan rombongan lainnya di Jalan Mayor Abdurrahman,...