Rabu, Februari 12, 2025
BerandaBerita TerbaruJarang Ganti Kaus Kaki, Ini Dampak Buruknya Bagi Kesehatan

Jarang Ganti Kaus Kaki, Ini Dampak Buruknya Bagi Kesehatan

Apakah Anda termasuk orang yang jarang ganti kaus kaki secara rutin?. Jika iya, maka mulai dari sekarang sebaiknya kebiasaan tersebut dihilangkan.

Memang perkara mengganti kaus kaki adalah hal yang sangat sepele. Akan tetapi, apabila kebiasaan memakai kaus kaki yang sama sampai berhari-hari tentu sangat tidak baik untuk kesehatan, terutama di bagian kaki.

Belum lagi Anda merupakan tipe orang yang sangat gampang berkeringat. Belum lagi di Indonesia sendiri memiliki udara yang lembab, ditambah panas dan jarang hujan serta pada sepatu sedikit udara yang masuk.

Jadi untuk yang jarang ganti kaus kaki tentu dengan kondisi di atas bisa sangat menyiksa, terutama jika kaki Anda menjadi bau saat dibuka, wah bisa merusak mood di depan orang banyak.

Menurut para ahli kesehatan, ideal untuk mengganti kaus kaki adalah 1 kali dalam sehari. Namun jika memiliki kondisi keringat berlebih, sebaiknya membawa kaus kaki cadangan, karena untuk mencegah bau pada kaki atau sepatu.

Ketika jarang mengganti kaus kaki, maka akan ‘menciptakan’ jamur yang bisa menularkan ke siapa saja. Bukan hanya itu, jika perlu sediakan juga cadangan sepatu.

Lantas apa saja dampak buruk bagi kesehatan jika jarang mengganti kaus kaki? Berikut ini ulasannya yang HR Online rangkum dari berbagai sumber.

Dampak Buruk Jarang Ganti Kaus Kaki

1. Kaki jadi bau

Di dalam sepatu jarang sekali udara yang masuk atau sedikit sirkulasinya bahkan tidak terkena paparan sinar matahari. Sehingga dengan begitu kuman akan berkumpul, dan disitulah terjadi bau menyengat pada kaki.

Selain itu, dengan udara di Indonesia yang tinggi akan kelembabannya ini, maka bakteri bisa merubah keringat menjadi bau yang tidak sedap.

Tentunya, dengan bau menyengat yang bersumber dari kaus kaki ini bisa menganggu Anda, serta orang lain di sekitar. Sehingga baunya ini dapat menurunkan rasa percaya diri.

Sedangkan jika diwajibkan memakai kaus kaki berwarna putih, pastinya jika jarang ganti kaus kaki bakal cepat kotor.

2. Rentan Jamur

Dampak buruk lainnya untuk yang jarang ganti kaus kaki adalah infeksi jamur, yang tentunya bisa mengundang berbagai penyakit pada kulit terutama di kaki.

Lamanya memakai kaus kaki dengan keadaan kaki yang tidak kering ini, maka dapat mempercepat jamur untuk berkembangbiak, setelah itu nempel di kaki dan akan terasa gatal.

Memang dengan munculnya jamur tersebut tidak membahayakan kesehatan tubuh keseluruhannya. Akan tetapi, jika membiarkan kebiasaan ini maka efeknya bakalan muncul penyakit kulit, antara lain kurap, kadas serta panu.

Untuk daerah di kaki yang rentan terserang penyakit kulit adalah jari kelingking dan jari manis. Karena, jika melihat anatomisnya, dua jari ini cukup rapat sehingga sangat gampang lembabnya.

Maka dari itu, sebagai pencegahannya disarankan supaya memakai kaus kaki yang bahannya bisa menyerap keringat. Selain itu, yang perlu diperhatikan lagi adalah sebelum memakainya, maka dipastikan kaki benar-benar kering.

Jadi jika secara terus menerus mengenakan kaus kaki yang sama hingga berhari-hari, dapat membayangkan berapa jumlah jamur yang hidup di kaki.

3. Mengakibatkan Kapalan

Jarang ganti kaus kaki juga bisa mengakibatkan kapalan atau dalam bahasa medisnya penyakit mata ikan. Kapalan yang umumnya muncul di jari dan telapak kaki ini bentuknya serupa benjolan keras serta kasar. Jika tersentuh maka akan terasa sakit.

Yang Harus Dilakukan

Setelah mengetahui dampak mengerikan jarang ganti kaus kaki, maka apa yang harus dilakukan? Untuk langkah pertama yang paling mudah adalah rutin menggantinya.

Seperti diulas di atas, bahwa mengenakan kaus kaki minimal dalam sehari satu kaus kaki. Atau jika memang Anda sering berkeringat secara berlebihan, maka diharuskan membawa kaus kaki cadangan.

Kemudian, bahan kaus kakinya terbuat dari bahan yang sangat mudah menyerap keringat. Lalu sebelum memakainya, maka kaki dalam keadaan yang benar-benar kering.

Atau bisa juga sebelum mengenakan sepatu, kaki ditaburi bedak yang memiliki sifat anti bakteri. Bedak tersebut bisa membantu meminimalisir keringat serta bau menyengat pada kaki.

Selain itu, hindari memakai sepatu yang berbahan plastik. Namun jika memang senang sepatu itu, maka bila ada kesempatan segera lepas agar keringat di kaki cepat kering.

Nah, jika sudah tahu dampak buruk dari jarang ganti kaus kaki, maka mulai dari sekarang hindari kebiasaan mengenakan kaus kaki yang sama sampai beberapa hari lamanya. (Adi/R5/HR-Online)

AC Mobil Hanya Keluar Angin Membuat Kabin Tidak Nyaman

AC Mobil Hanya Keluar Angin Membuat Kabin Tidak Nyaman

Perawatan mobil yang rutin sangat penting guna meminimalisir resiko kerusakan pada komponennya. Salah satu komponen pada mobil yang sering mengalami kerusakan adalah air conditioner...
Sejarah Karnaval Indonesia dari Zaman Dahulu hingga Modern

Sejarah Karnaval Indonesia dari Zaman Dahulu hingga Modern

Sebelum menjadi semeriah seperti sekarang, karnaval di Indonesia telah melalui perjalanan panjang sejak zaman dahulu hingga mencapai bentuknya saat ini. Umumnya, pelaksanaan karnaval ini...
Lenovo ThinkPad X9 Aura Edition Gunakan Layar OLED

Lenovo ThinkPad X9 Aura Edition Gunakan Layar OLED

Lenovo kembali mengguncang dunia teknologi dengan merilis ThinkPad X9 Aura pada ajang CES 2025. Laptop ini membawa perubahan signifikan dalam desain dan fitur. Hal...
Lolly Kembali Ke Keluarga, Nikita; Cari Korban yang Lain

Lolly Kembali Ke Keluarga, Nikita: Cari Korban yang Lain

Kini Lolly kembali ke keluarga dan Nikita sudah merasa bahwa ia telah memenangkan perseteruan. Nikita Mirzani memang akhirnya sudah berhasil menjauhkan putri sulungnya dengan...
Budidaya Bonsai Sancang dengan Tepat, Bisa Jadi Ide Bisnis

Budidaya Bonsai Sancang dengan Tepat, Bisa Jadi Ide Bisnis

Budidaya bonsai sancang patut Anda pertimbangkan. Hal ini mengingat tanaman bonsai masih menjadi favorit banyak orang. Banyak yang tertarik membudidayakannya, baik sebagai hobi maupun...
Memahami Konsep Pelepasan dan Penerimaan Elektron

Memahami Konsep Pelepasan dan Penerimaan Elektron

Pelepasan dan penerimaan elektron merupakan bagian dari reaksi redoks yang melibatkan transfer elektron. Dalam hal ini, istilah redoks berasal dari dua konsep penting, yakni...