Berita Ciamis, (harapanrakyat.com),- Bupati Ciamis, Herdiat Sunarya, mengaku kaget saat melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke pasar baru Banjarsari, Kabupaten Ciamis, Kamis (26/09/2019).
Kondisi pasar Banjarsari yang sudah selesai dibangun ini, ternyata masih belum juga diisi oleh para pedagang.
Ketika tiba di lokasi, bupati langsung masuk ke dalam lokasi kios pasar baru, dan Ia pun mengaku kaget ketika melihat kondisi serta keadaan pasar yang baru dibangun ini masih kosong, serta terkesan kumuh dan kotor.
Dengan permasalahan tersebut, Herdiat berjanji akan segera mencari tahu, apa yang menjadi penyebab tidak berfungsinya atau masih kosongnya kios di dalam bangunan pasar baru Banjarsari.
“Ya kita nanti akan cari tahu apa penyebab dari persoalan ini,” tegasnya saat sidak ke pasar Banjarsari.
Menurutnya, sangat disayangkan jika anggaran untuk membangun pasar yang mencapai milyaran rupiah ini manfaatnya tidak maksimal.
“Masa sampai tidak ada manfaat nya sama sekali. Dan untuk kedepannya, insya Allah untuk jalan yang ada di lokasi pasar juga akan kita lakukan perbaikan. Mungkin tahun ini atau tahun berikutnya, secara bertahap tapi pasti akan kita lakukan itu,” terang Bupati Ciamis.
Herdiat mengaku bahwa sebelum sidak ke pasar baru Banjarsari, awalnya kedatangannya untuk melihat kondisi sungai, yang katanya penuh dengan sampah plastik.
“Kemarin ada pesan dari warga yang masuk ke WA (WhatsApp) saya. Isinya mengadu akan kondisi sungai yang ada di dekat pasar Banjasari ini. Insya Allah nanti kita akan lakukan upaya untuk penanggulangan sampah ini, kebetulan Kadis juga ikut ke sini sekarang,” ucap bupati.
Sedangkan persoalan sampah tersebut, pihaknya akan segera menerjunkan alat berat untuk mengeruk sampah yang menyumbat di sepanjang sungai Cikaso, yang melintang ke wilayah pasar Banjarsari.
“Kita akan buatkan bak untuk penampungan sampah nantinya,” katanya.
Namun, lanjut Bupati Ciamis, semuanya akan dikembalikan lagi kepada masyarakat. Apakah mereka juga punya keinginan untuk menjaga sungai dari tumpukan sampah.
“Jadi, nantinya upaya kami agar tidak sia-sia jika masyarakatnya mau untuk bekerjasama menjaga lingkungan, supaya terlihat indah dan sehat,” ujarnya.
Sementara itu, dari sumber informasi HR di lapangan, masih kosongnya kios di pasar baru itu diduga karena adanya transaksi jual beli lapak yang dilakukan para mafia.
“Sehingga, perlunya ada pengungkapan agar para pedagang bisa tenang dan nyaman saat mengisi kios mereka,” ungkap sumber HR Online.
Selain itu, tidak berjalannya transaksi jual beli di pasar Banjarsari, kemungkinan lantaran sepinya pengunjung, sehingga penghuni pasar yang sudah mempunyai jatah kios enggan untuk berjualan. (Suherman/R5/HR-Online)