Berita Pangandaran, (harapanrakyat.com),– Kondisi rumah dinas Camat Langkaplancar, Kabupaten Pangandaran sudah tidak layak huni. Kondisi atapnya sudah jebol bahkan kayu-kayunya sudah lapuk.
Akibat rumah dinas tak layak huni tersebut, Dani Ramdani, Camat Langkaplancar tak pernah tinggal di rumah dinasnya. Dia memilih untuk pulang pergi antara rumahnya di Kalipucang dan kantor Kecamatan Langkaplancar.
Dani membutuhkan waktu dua jam untuk pergi ke kantor setiap paginya, begitupun ketika pulang kantor.
Perwakilan elemen masyarakat Kecamatan Langkaplancar pun meminta pemerintah segera merehab rumah dinas Camat Langkaplancar tersebut.
Sebelumnya sejumlah tokoh ulama, masyarakat, tokoh pemuda, dan perwakilan Kepala Desa se-Kecamatan Langkaplancar mendatangi rumah dinas tersebut untuk memastikan kondisinya.
“Kami sudah melakukan pengecekan langsung ke lokasi dengan mengajak perwakilan elemen masyarakat dan memang kondisinya sudah sangat memprihatinkan, bahkan sudah tidak bisa ditempati,” ujar salah seorang Kiai Muda asal Bojongkondang, Amin kepada HR Online, Sabtu (14/9/2019).
Dari pantauan HR Online, rumah dinas Camat Langkaplancar, atapnya terlihat jebol, bahkan kayunya pun banyak yang sudah lapuk. Kondisi ini tentu sangat membahayakan jika dipaksakan untuk ditinggali.
“Melihat kondisi seperti ini kami atas nama masyarakat Langkaplancar memohon dan meminta agar pemerintah segera membangun atau merehab rumah dinas camat tersebut,” lanjut Amin.
Perwakilan masyarakat Langkaplancar ini berharap, apabila rumah dinas Camat Langkaplancar sudah direhab, maka bisa ditempati oleh Camat.
“Jika sudah bisa ditempati, hal ini tentu akan lebih memudahkan Camat memberi pelayanan kepada masyarakat di Kecamatan Langkaplancar,” tambah Amin.
Sementara Camat Langkaplancar, Dani Ramdani, membenarkan rumah dinasnya sudah tidak bisa ditempati karena lantaran atapnya sudah jebol dan lapuk.
“Kalau rumah dinas ini sudah layak untuk ditempati tentunya saya akan tinggal di sini dan lebih fokus melayani masyarakat,” katanya.
Kecamatan Langkaplancar sendiri merupakan Kecamatan paling luas di Kabupaten Pangandaran dengan jumlah desa terbanyak yaitu 15 desa.
“Sehingga sudah sewajarnya saya fokus di sini, agar pelayanannya lebih maksimal lagi, tapi dengan kondisi rumah dinas seperti ini saya terpaksa pulang pergi, rumah-kantor, dan itu menghabiskan waktu 2 jam,” katanya. (Enceng/R7/HR-Online)