Berita Ciamis, (harapanrakyat.com),– Dukungan terhadap Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Ciamis terkait alih fungsi kawasan hutan produksi menjadi hutan konservasi datang dari rektor Universitas Galuh, Yat Rospia Brata.
“Rencana alih fungsi hutan produksi menjadi kawasan konservasi sudah tepat. Kita harus benar-benar serius dalam menjaga alam, manfaat dari RTRW itu akan kita rasakan berpuluh-puluh tahun lamanya,” kata Yat yang juga menjabat sebagai Ketua Dewan Kebudayaan Ciamis, saat ditemui HR Online, Kamis (12/9/2019) kemarin.
Yat menegaskan, alih fungsi hutan produksi menjadi hutan konservasi akan berguna untuk menajaga kelestarian tumbuhan dan satwa endemik di Gunung Sawal.
“Kita ketahui di Gunung Sawal banyak hewan endemik yang memang dilindungi seperti Macan Tutul maupun Macan Kumbang, maka kita harus menjaganya,” paparnya.
Selain itu, lanjut Yat, manfaat hutan konservasi adalah melindungi sistem penyangga kehidupan untuk mengatur tata air, mencegah banjir, mengendalikan erosi dan memelihara kesuburan tanah.
“Sangat banyak manfaatnya untuk warga Ciamis ketika Gunung Sawal menjadi hutan konservasi, salah satunya air,” katanya.
Baca Juga: Bupati Ciamis Setuju Alih Fungsi Hutan Produksi Jadi Kawasan Konservasi
Saat ini, di kaki Gunung Sawal banyak dibuka hutan produksi yang ditanami kopi. Hal ini dinilai Yat menganggu ekosistem di dalamnya, salah satunya Macan Tutul yang akhir-akhir ini sering masuk ke lingkungan perkampungan warga.
“Terganggunya ekosistem di dalam hutan akan berdampak kepada hewan-hewan di dalam hutan,” terangnya.
Yat menegaskan, upaya pemberdayaan masyarakat dalam meningkatkan ekonomi melalui hutan produksi bukannya tidak diperbolehkan, namun menurutnya, lokasi hutan produksi tersebut harus diatur dalam system zonasi, sehingga diketahui wilayah yang tepat untuk dijadikan hutan produksi.
“PR nanti Pemerintah Daerah harus memberikan juga ruang untuk masyarakat sekitar Gunung Sawal dengan memberikan batasan-batasan seperti halnya zonasi,” ungkapnya. (Fahmi/R7/HR-Online)