Kebanyakan minum susu ternyata bukan hanya akan membuat perut mencret, namun juga bisa menyebabkan kanker. Meskipun manfaat minum susu cukup besar untuk anak-anak. Namun sebaiknya pilih susu yang murni.
Sepertinya telah menjadi anggapan umum bahwa minum susu sangat dianjurkan. Untuk anak-anak susu sangat baik untuk mendukung pertumbuhan tulang dan giginya. Begitupun untuk orang dewasa dalam menjaga kesehatan.
Banyaknya produk susu kemasan yang dijual di pasaran memang memudahkan orang tua dalam memberikan asupan terbaik untuk anak-anaknya. Ada yang berupa susu bubuk, susu kental manis, hingga yang siap minum.
Begitu pula untuk orang lanjut usia juga ada susu kalsium tinggi (high calsium) yang diklaim baik untuk mencegah pengeroposan tulang. Apalagi harganya yang tinggi membuat produk pabrikan ini menjadi eksklusif.
Namun persoalannya kebanyakan minum susu ternyata tak selalu sehat. Berapa banyakkah tubuh membutuhkan kalsium susu?
Penjelasan Kebanyakan Minum Susu Berbahaya
Susu biasanya dihasilkan dari hewan ternak, seperti susu sapi atau susu kambing. Meski begitu belakangan juga makin banyak produk susu nabati yang dibuat dari kacang kedelai atau bahan nabati lainnya.
Susu sapi murni memang diketahui kaya nutrisi yang sangat baik, khususnya untuk pertumbuhan anak. Selain kalsium, susu juga mengandung gizi yang baik untuk meningkatkan imunitas tubuh dan perkembangan otak anak.
Namun kandungan nutrisi susu sapi murni akan mengalami perubahan saat diolah oleh pabrik menjadi susu bubuk atau bentuk kemasan lainnya. Proses pengolahan inilah yang membuat nutrisi susu telah berubah.
Susu bubuk yang banyak dijual di pasaran dihasilkan sebagai produk olahan yang dalam proses pembuatannya mengalami rekombinasi dan fortifikasi.
Selain itu proses pembuatan susu bubuk dilakukan dengan pemanasan tinggi yang bisa mereduksi atau bahkan merusak kandungan vitamin, protein, dan nutrisi lainnya yang memang sensitif terhadap temperatur tinggi.
Begitu pula dengan produk susu bubuk tinggi kalsium yang banyak menyasar segmen orang tua. Susu pada produk ini juga telah banyak mengubah kandungan gizi dari susu aslinya.
Pengolahan pabrik semacam inilah yang menyebabkan manfaat susu tak lagi optimal untuk kesehatan. Tubuh pun akan makin berisiko jika anda kebanyakan minum susu bubuk tanpa variasi sumber kalsium lainnya.
Dampak Over Kalsium Minum Susu bagi Tubuh
Salah satu bahaya kebanyakan minum susu adalah risiko terkena hiperkalsemia. Tak sedikit kasus penyakit ini yang akhirnya memicu komplikasi dan penyakit berbahaya lainnya.
Jika seseorang sudah terkena penyakit hiperkalsemia maka akan terjadi penumpukan kalsium atau kalsifikasi pada sel dan jaringan tubuh. Kondisi ini bisa membunuh sel dan jaringan dalam tubuh.
Hal ini pula yang kemudian akan menimbulkan terganggunya metabolisme tubuh. Kemampuan tubuh untuk menyerap kalsium pun menjadi terganggu. Sehingga kalsium akan menumpuk.
Kondisi over kalsium ini ternyata bisa merangsang dan memicu pertumbuhan sel-sel kanker dalam tubuh. Bahkan sejumlah penelitian juga menemukan terbentuknya batu ginjal akibat tubuh kelebihan kalsium. Kelebihan kalsium salah satunya bisa karena kebanyakan minum susu.
Tak sedikit hasil operasi medis terhadap penderita batu ginjal ini yang menemukan bahwa batu ginjal tersebut terbentuk dari garam kalsium, seperti kalsium karbonat maupun kalsium fosfat.
Penelitian di Harvard University menemukan bahwa seorang pria yang kebanyakan minum susu dua gelas atau lebih sehari berisiko terkena kanker prostat dua kali lipat ketimbang yang tidak pernah minum susu.
Penelitian lain juga menyimpulkan bahwa asupan susu kalsium tinggi yang mencapai 2000 mg perhari risiko kanker prostat dua kali lipatnya dibandingkan yang minum susu kurang dari 500 mg perhari.
Sedangkan penelitian lain mengamati 500.000 wanita menyimpulkan bahwa wanita dengan asupan tinggi laktosa (setara dengan 3 gelas susu perhari) lebih besar terkena kanker ovarium ketimbang yang asupan laktosanya rendah.
Jadi, batasi asupan kalsium anda dan jangan sampai kebanyakan minum susu. Bila perlu makan juga sumber kalsium lain dari sayuran, buah, atau kacang-kacangan. (R8/HR-Online)