Asteroid 2006 QV89 diperkirakan akan melintasi bumi dan diprediksi menabrak bumi tepat pada 9 September 2019. Berita ini beberapa bulan lalu telah disampaikan oleh Europeans Space Agency (ESA).
Beberapa waktu lalu ESA memang sudah merilis daftar objek luar angkasa yang hendak menabrak bumi salah satunya yaitu Asteroid 2006 QV89 ini.
Akan tetapi dilihat dari pengamatan terbaru pada bulan lalu, maka prediksi awal yang menyebutkan bahwa asteroid ini akan menabrak bumi dipastikan tidak akan terjadi. Sehingga bisa dikatakan asteroid ini bukanlah menjadi ancaman untuk planet bumi.
Para astronom mengungkap temuan terbaru bahwa asteroid itu sama sekali tidak menuju bumi. Mereka mengaku tidak bisa menemukan tempat yang diperkirakan akan terjadi tabrakan asteroid dengan bumi. Mereka juga memberikan status asteroid menjadi tidak terdeteksi.
Institute for Astronomy di University of Hawaii juga mengungkapkan bahwa asteroid jenis 2006 QV89 ini tidak berbahaya. Dibawah pimpinan David Tholen, para astronom ini melakukan pengamatan untuk tahu seperti apa daftar asteroid potensial yang akan bersinggungan dengan bumi. Dan hasilnya 2006 QV89 tidak termasuk di dalamnya.
Karena ada perbedaan yang besar seperti apa asteroid yang berbahaya atau tidak. Caranya dengan mengetahui posisi asteroid tersebut.
Bila dibandingkan dengan asteroid yang memiliki panjang 10 kilometer yang berhasil membunuh dinosaurus non avian 66 juta tahun yang lalu. Maka ukuran 2006 QV89 ini sangat kecil, hanya 40 meter saja.
Jadi kemungkinan asteroid ini akan menabrak bumi itu kecil. Lantas sebenarnya kapan asteroid ini ditemukan?
Penemuan Asteroid 2006 QV89
Sejarah asteroid ini pertama kali ditemukan pada Agustus 2006. Asteroid ini terdeteksi melewati bumi dan tampak selama 10 hari. Dalam waktu 10 hari itu para astronom dengan cermat mengikuti seperti apa lintasannya.
Dari pengamatan tersebut ditentukan bahwa 2006 QV89 punya satu dari 7000 peluang bertabrakan dengan bumi pada 9 September 2019. Hal aneh terjadi, batu ruang angkasa ini tiba-tiba menghilang dan keberadaannya tidak pernah diketahui dalam 13 tahun terakhir.
Hingga beberapa waktu lalu, dilaporkan muncul kembali sesudah dinyatakan hilang tanpa jejak sekitar 13 tahun dari orbit yang ada di dekat bumi. Saat para peneliti merasa panik karena tanggal prediksi tabrakan akan semakin dekat. Maka merekapun segera memindai langit di awal tahun ini untuk mengetahui berbagai macam tanda kembalinya asteroid tersebut.
Saat ini yang jadi masalah adalah area asteroid 2006 QV89 ini sekarang lokasinya berada di sekitar 30° langit. Atau berada di wilayah antariksa dengan lebar 60 kali bulan purnama. Lokasi asteroid yang tingkat akurasinya rendah ini membuat para astronom sulit menemukan asteroid ini dengan teleskop.
ESA menyatakan bahwa asteroid ini paling dekat akan berjarak 42 juta mil atau 6,7 juta km dengan planet bumi. Jarak ini masih sangat jauh, mengingat bahwa jarak bulan dengan bumi saja 238900 mil atau 384400 km.
Menurut ESA asteroid 2006 QV89 ini menjadi salah satu dari 10 objek luar angkasa yang diprediksi akan menabrak bumi. Sementara itu asteroid ini berada pada posisi nomor 4.
Namun hingga sekarang para periset masih merasa khawatir. Karena perhitungan yang sama juga menunjukkan tabrakan tersebut dapat terjadi di tahun 2020. Bahkan terdapat 2 lusin prediksi yang berkaitan dengan potensi kecelakaan tersebut hingga 100 tahun kedepan. 8 diantaranya akan terjadi dalam dekade berikutnya.
Cukup Merepotkan Ilmuwan
Asteroid yang terbilang nakal ini dikabarkan sudah ditemukan. Pengamatan ini dilakukan pada 11 Agustus 2019 lalu dengan menggunakan Canada-France-Hawaii Telescope (CFHT).
Dapat dilihat penampakan QV89 pada salah satu area angkasa luar yang jadi lokasi paling sering dijumpai terdapat banyak asteroid.
Target prioritas tertinggi yang diamati adalah QV89. Walaupun terdapat sedikit awan tipis dan banyak sekali cahaya bulan. Namun hanya dibutuhkan 4 menit untuk bisa memperoleh bukti bahwa objek yang tepat sudah ditemukan.
Sesudah pengumuman tersebut disampaikan pada komunitas astronomi yang ada di seluruh dunia. Maka tim yang ada di JPL NASA dan University of Pisa menggambarkan lintasan terbaru dari asteroid 2006 QV89 ini.
Mereka masih memeriksa apakah batu luar angkasa ini masih dapat menimbulkan bahaya yang berdampak buruk di bumi. Namun berita baiknya adalah asteroid 2006 QV89 tidak bertabrakan dengan planet bumi bahkan dalam abad selanjutnya. (R9/HR-Online)