Berita Ciamis, (harapanrakyat.com),- Meski belum diyakini kebenarannya kerena belum ada bukti yang menguatkan, BKSDA Wilayah III Ciamis menduga hewan misterius pemangsa puluhan ekor ternak unggas di Dusun Warung Wetan, Desa Imbanagara, Kecamatan Ciamis, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, merupakan seekor Musang Binturung.
Dugaan itu didasari setelah petugas BKSDA menemukan bangkai Musang di komplek makam Raden Panji Arya Jayanegara yang berada di Desa Imbanagara. Musang Binturung memang tidak seperti Musang biasanya. Musang jenis ini memiliki tubuh besar dan memiliki daya jelajah yang cukup liar.
Kepala Resort Wilayah XX Gunung Sawal Bidang KSDA Ciamis, Warid, mengungkapkan, setelah melakukan perburuan pada hari kedua, pihaknya bersama pihak kepolisian yang dibantu warga menemukan bangkai musang yang kondisinya sudah mengering. Meski sudah menjadi bangkai, namun tidak mengeluarkan bau menyengat.
“Diperkirakan musang itu sudah mati sekitar 10 hari. Perkiraan itu didasari dari kondisi bangkainya yang sudah mengering. Memang kalau bangkai sudah mengering tidak mengeluarkan bau tak sedap,” ujarnya, Sabtu (31/08/2019).
Selain kondisinya sudah mengering, lanjut Warid, bulu bangkai musang pun sudah rontok dan sampai mengelilingi bangkai. “Yang tersisa hanya tulangnya saja dan sedikit daging yang sudah kering. Setelah ditemukan, bangkai itu langsung kami kubur di dekat penemuan,” katanya.
Muncul dugaan bahwa hewan misterius pemangsa unggas itu adalah musang, lanjut Warid, karena memang hewan ini pemakan daging. Biasanya, terang dia, musang hidup di bantaran sungai dan memakan ikan.
“Musang itu diduga hidup di bantaran Sungai Cipalih. Karena aliran Sungai Cipalih saat ini tengah menyusut akibat kemarau dan tidak terdapat ikan, diduga musang naik ke perkampungan warga untuk mencari makanan. Mungkin saja hewan itu kemudian memangsa ternak unggas milik warga,” ujarnya.
Musang Binturung, kata Warid, merupakan hewan yang dilindungi oleh Negara. Karena populasi hewan ini kini sudah terbilang langka. Musang juga sulit didapati penampakannya. Karena musang hewan pemalu dan peka terhadap manusia. Ketika ada manusia, hewan ini langsung kabur. Menangkap hewan ini harus menggunakan perangkap.
Warid juga mengatakan dalam beberapa hari ini sudah tidak ada laporan dari warga yang hewan ternaknya mati akibat dimangsa hewan buas. Namun begitu, pihaknya masih tetap memasang perangkap sembari melakukan pemantaun dalam beberapa hari kedepan.
“Kami menduga bahwa hewan misterius pemangsa unggas adalah Musang, itu baru kesimpulan sementara. Karena bisa jadi bukan Musang, tetapi hewan lain. Bisa juga benar hewan itu adalah Musang, tapi masih ada Musang lainnya yang sejenis dan masih hidup berkeliaran. Makanya, kita akan tunggu dalam beberapa hari kedepan untuk memastikannya,” ujarnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Warga Warung Wetan Desa Imbanagara, Kecamatan Ciamis, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, dalam dua minggu terakhir ini diresahkan dengan munculnya hewan misterius yang memangsa puluhun ternak unggas. Si pemangsa ternak itu hingga saat ini belum diketahui hewan apa dan masih menyimpan misteri.
Hanya saja warga pernah melihat penampakan hewan bertubuh mirip anjing dengan sorot mata menyala berwarna merah berkeliaran di kampung mereka. Namun ketika hewan itu dikejar warga, seketika menghilang.
Munculnya serangan dari hewan misterius ini tak pelak membuat warga cemas. Warga setiap malam rutin menggelar ronda sembari melakukan perburuan terhadap hewan misterius tersebut. Jangankan berhasil ditangkap, memastikan si pemangsa itu berjenis hewan apa hingga kini belum terungkap.
Hanya saja warga sudah mendapat jejak kaki hewan tersebut yang ditemukan di lumpur kolam ikan. Kalau dilihat dari bentuk kakinya, hewan itu menyerupai jejak binatang buas. Namun, apabila dikatakan seekor anjing, kaki hewan itu terlihat besar dan tidak seperti kaki anjing. (Fahmi2/R2/HR-Online)