Berita Banjar, (harapanrakyat.com),- Pemerintah terus berupaya mewujudkan misi Kota Banjar sebagai daerah agropolitan melalui berbagai program yang direncanakan maupun yang telah dan sedang dilaksanakan.
Seperti yang disampaikan Sekretaris Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kota Banjar, Ngadimin, bahwa agropolitan merupakan kota yang tumbuh dan berkembang akibat usaha pertanian. Sampai saat ini pemerintah terus memberikan berbagai program dengan kucuran dana yang tidak sedikit kepada masyarakat.
“Kecamatan Langensari menjadi salah satu wilayah skala prioritas pembangunan pertanian di Kota Banjar, dan yang paling banyak di Waringinsari. Jadi, Desa Waringinsari merupakan salah satu desa unggulan di Kota Banjar dalam bidang pertanian,” terangnya, dalam kegiatan Ngaji Desa di Desa Waringinsari, yang digelar Mahasiswa STAIMA, Selasa (27/08/2019).
Menurutnya, ditetapkannya Desa Waringinsari sebagai desa unggulan bidang pertanian bukan tanpa alasan. Selain mendukung dari berbagai aspek, juga masyarakatnya sangat mendukung dalam pengembangan bidang pertanian.
Ia mencotohkan adanya budidaya Belimbing Madu dan Jambu Kristal yang berkembang sangat baik. Selain itu, lahan persawahan begitu luas di desa yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Ciamis itu.
“Rencananya tahun 2020 atau 2021, kita dari pertanian menyiapkan masukan agar di Langensari itu ada desa wisata buah. Dari itu, tentu kita harus menyiapkan berbagai bibit tanaman unggulan, seperti Belimbing Madu, Jambu Kristal, maupun Jambu Merah. Kita pastikan nantinya anggaran yang dikucurkan semuanya terbuka, semua elemen bisa memantau,” katanya.
Lebih lanjut Ngadimin mengatakan, tingkat daya beli masyarakat Kota Banjar yang masih rendah menjadi tantangan bagi semua pihak, termasuk dari pihaknya yang fokus pada bidang pertanian.
“Memang dunia pertanian itu unik, tidak seperti yang lain. Misalnya elektronik, itu bisa dipastikan segala sesuatu dan waktunya. Sedangkan, pertanian erat sekali dengan alam. Makanya kita harus benar-benar paham dengan yang ada ini,” ujarnya.
Ngadimin juga mengingatkan agar Kota Banjar memiliki keunggulan komparatif dalam bidang pertanian. Artinya, meski di daerah lain ada produk pertanian yang sama, namun Kota Banjar memiliki keunggulan sendiri yang tidak dimiliki oleh daerah lain.
“Misalnya rambutan Si Batulawang, sama-sama rambutan, tapi dia memiliki karakter khusus yang tidak dimiliki oleh daerah lain. Ini yang jadi harapan kita, agar para petani bisa demikian,” tandasnya. (Muhafid/Koran HR)