Rabu, Februari 12, 2025
BerandaBerita CiamisMengubah Nama Ciamis Manjadi Galuh Tidaklah Rumit!

Mengubah Nama Ciamis Manjadi Galuh Tidaklah Rumit!

Ciamis, (harapanrakyat,com),- Wacana untuk merubah nama Kabupaten Ciamis menjadi Kabupaten Galuh yang selama ini banyak disuarakan oleh masyarakat Ciamis pasca Pangandaran dimekarkan, ternyata terus menggelinding. Kini, kemungkian untuk merubah nama menjadi Kabupaten Galuh yang memiliki nilai historis, tampaknya masih terbuka lebar.

Hal itu pun setelah dua dedengkot sejarawan Sunda, yakni Prof. Dr. Hj. Nina Herlina Lubis, MS dan Prof. Sobarna mendukung penuh hal tersebut. Dukungan tersebut terlontar dalam acara Sarasehan Sejarah Dan Nilai Budaya  Sunda Galuh Parahyangan di Auditorium Unigal, Minggu, (7/7) lalu, yang dihadiri puluhan mahasiswa dan budayawan  Ciamis.

Prof. Dr. Hj. Nina Herlina Lubis, MS menagatakan, untuk merubah nama Kabupaten Ciamis menjadi Kabupaten Galuh tidaklah serumit yang dibayangkan selama ini. Berdasarkan pengalamannya  di beberapa daerah, perubahan nama kabupaten tersebut tergantung Good Will (keingan Baik) dari Pemerintahan Daerah sendiri.

“Hanya memerlukan enam tahapan yang ada di kabupaten yang akan di rubah tersebut,” ucapnya.

Keenam langkah tersebut, ujar Nina, yakni persiapan naskah akademik, penyelenggaraan seminar dan uji publik naskah akademik yang diikuti seluruh pemangku kepentingan, kebijakan Pemda, dengar pendapat dengan DPRD, pemungutan suara di DPRD, dan Perumusan Perda. “Itu langkah –langkah yang harus ditempuh jika ingin merubah nama suatu kabupaten atau kota,” paparnya.

Nina mengatakan, tugas dari sejarawan adalah untuk menyiapkan data, fakta dan dokumennya. “ Aspek legal tersebut tugas kami,” imbuhnya.

Sementara itu, Prof. Sobarna, mengatakan, perubahan nama Kabupaten Ciamis menjadi Kabupaten Galuh,  harus disikapi oleh para pemangku kebijakan di Ciamis. “Cerita soal Orang Ciamis diperantauan lebih suka menggunakan nama Galuh di banding Ciamis, bukan isapan jempol belaka. Bukan saja nama paguyuban, tetapi nama bengkel motor kepemilikan orang Ciamis di Bandung pun banyak menggunakan kata Galuh, bukan Ciamis,” tegasnya.

Dihubungi dalam kesempatan yang sama, Direktur LSM CGM, Ir. Hery Hernawan, mengatakan, prasyarat pergantian nama Ciamis menjadi Galuh sangatlah sederhana. “Tinggal tunggu kemauan dari eksekutif dan legislatifnya, mau tidak mereka mengagendakan perubahan nama tersebut, sesuai dengan aspirasi yang berkembang di masyarakat Tatar Galuh saat ini,” ujarnya.

Sebelumnya, momentum pemekaran Kabupaten Pangandaran dari Kabupaten Ciamis Jawa Barat (Jabar) membuat wacana perubahan nama Kabupaten Ciamis menjadi Kabupaten Galuh semakin menggelinding.

Tidak hanya itu, sebagian kalangan budayawan menilai, momentum Hari Ulang Tahun (HUT) atau hari jadi Kab. Cia­mis ke 371, dan Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilukada) menjadi kesempatan yang tepat untuk membawa perubahan besar di Kabupaten Ciamis.

Budayawan Ciamis, Godi Suwarna, mengungkapkan, perubahan nama tersebut sudah menjadi kebutuhan bagi masyarakat Kabupaten Ciamis. Alasannya, perubahan tersebut selain untuk mengikat persaudaraan warga tatar galuh, juga bisa menjadi kebangkitan Kabupaten Ciamis ke arah yang lebih baik.

“Nama Galuh akan membawa spirit kebanggaan, seperti muatan ‘Nasionalisme’ lokal, atau kebanggaan lokal,” ungkapnya.

Godi mengakui, wacana perubahan nama kabupaten tersebut sudah jauh-jauh hari diperbincangkan. Menurutnya, “bola” isu tersebut kini menggelinding besar, karena erat kaitannya dengan momentum Pemisahan Kabupaten Pangandaran dan Pilkada Ciamis.

“Saat atau waktunya tepat, karena Pangandaran sudah pisah, dan Ciamis harus punya nama baru,” ujarnya.

Lebih lanjut, Godi menuturkan, selain warga yang berada di kampung halaman, warga Ciamis yang berada di sejumlah Kota Besar seperti Jakarta dan Bandung juga sangat menantikan perubahan nama tersebut.

“Saya seringkali ditanya soal itu oleh warga Ciamis yang ada di perantauan, dan mereka mendukung wacana perubahan  tersebut,” ucapnya.

Godi menambahkan, nama Kabupaten Galuh akan membawa dampak atau pengaruh yang positif, yakni tumbuhnya kecintaan masyarakat di Tatar Galuh terhadap warisan budaya leluhur Galuh. “Seperti halnya tarian Ronggeng Gunung, yang bisa dijadikan alat pengikat bagi kalangan masyarakat dan pemimpin daerah,” imbuhnya. (DK/Koran-HR

AC Mobil Hanya Keluar Angin Membuat Kabin Tidak Nyaman

AC Mobil Hanya Keluar Angin Membuat Kabin Tidak Nyaman

Perawatan mobil yang rutin sangat penting guna meminimalisir resiko kerusakan pada komponennya. Salah satu komponen pada mobil yang sering mengalami kerusakan adalah air conditioner...
Sejarah Karnaval Indonesia dari Zaman Dahulu hingga Modern

Sejarah Karnaval Indonesia dari Zaman Dahulu hingga Modern

Sebelum menjadi semeriah seperti sekarang, karnaval di Indonesia telah melalui perjalanan panjang sejak zaman dahulu hingga mencapai bentuknya saat ini. Umumnya, pelaksanaan karnaval ini...
Lenovo ThinkPad X9 Aura Edition Gunakan Layar OLED

Lenovo ThinkPad X9 Aura Edition Gunakan Layar OLED

Lenovo kembali mengguncang dunia teknologi dengan merilis ThinkPad X9 Aura pada ajang CES 2025. Laptop ini membawa perubahan signifikan dalam desain dan fitur. Hal...
Lolly Kembali Ke Keluarga, Nikita; Cari Korban yang Lain

Lolly Kembali Ke Keluarga, Nikita: Cari Korban yang Lain

Kini Lolly kembali ke keluarga dan Nikita sudah merasa bahwa ia telah memenangkan perseteruan. Nikita Mirzani memang akhirnya sudah berhasil menjauhkan putri sulungnya dengan...
Budidaya Bonsai Sancang dengan Tepat, Bisa Jadi Ide Bisnis

Budidaya Bonsai Sancang dengan Tepat, Bisa Jadi Ide Bisnis

Budidaya bonsai sancang patut Anda pertimbangkan. Hal ini mengingat tanaman bonsai masih menjadi favorit banyak orang. Banyak yang tertarik membudidayakannya, baik sebagai hobi maupun...
Memahami Konsep Pelepasan dan Penerimaan Elektron

Memahami Konsep Pelepasan dan Penerimaan Elektron

Pelepasan dan penerimaan elektron merupakan bagian dari reaksi redoks yang melibatkan transfer elektron. Dalam hal ini, istilah redoks berasal dari dua konsep penting, yakni...