Berita Ciamis, (harapanrakyat.com),- Sebuah sumur buatan (artesis) di Desa Ciulu, Kecamatan Banjarsari, Kabupaten Ciamis, mengeluarkan air panas. Sumber air yang dibuat puluhan tahun lalu ini pun tak pernah kering meski masuk musim kemarau.
Pantauan HR Online di lapangan, sumur buatan yang panas ini dimanfaatkan ratusan warga Ciulu untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Meski digunakan terus menerus oleh warga, sumur ini juga dikabarkan tak pernah kering meski di musim kemarau. Malahan airnya semakin berlimpah.
Kepala Desa Ciulu, Ramli Mahmud, menjelaskan, dahulu di desanya mendapatkan bantuan 5 sumur artesis dari pemerintah, 3 di Desa Ciulu serta 2 di Desa Cicapar lantaran wilayahnya masih satu hamparan.
Khusus sumur buatan yang satu ini, kata Ramli, justru di luar dugaan. Pasalnya, ketika para pekerja sedang melakukan pengeboran di kedalaman 150 meter, tiba-tiba air yang keluar justru terasa panas, bahkan menyembur hingga ketinggian 1 meter dari permukaan tanah.
“Karena kejadian ini, akhirnya pengeboran pun dihentikan. Namun airnya dimanfaatkan warga, khususnya bagi mereka yang terkena penyakit kulit. Bahkan tak sedikit warga yang datang ke sini untuk mengambil airnya,” terang Ramli, Kamis (22/8/2019).
Dulu, sambung Ramli, lokasi tersebut sempat dikelola oleh karang taruna, bahkan sempar dibangun beberapa bak pemandian yang kemudian dimanfaatkan untuk bisa mendapatkan PADes. Namun sayangnya di dalam karang taruna terjadi gejolak internal hingga salah satu oknum sengaja memasukkan batu ke sumur itu agar airnya tersendat.
“Walaupun dimasuki batu, tapi airnya bukan malah berhenti atau berkurang, malah keluar dari titik lain yang tidak disangka-sangka,” tutur Ramli.
Melihat potensi ini, kata Ramli, pihaknya bakal mengelola kembali sumur buatan tersebut dan akan menjadikannya sebagai salah satu ikon Desa Ciulu.
“Renacananya sih kami ingin membangun kembali lokasi ini untuk di jadikan lokasi wisata. Namun kami mendapat kendala, Dinas Pariwisata Kabupaten Ciamis sepertinya kurang merespon apa yang sudah kami ajukan,” katanya.
Umin, salah satu warga, mengatakan, dirinya memanfaatkan air sumur tersebut untuk kebutuhan sehari-hari. Selain hangat, juga kondisi airnya sangat jernih.
“Karena airnya berbau belerang, maka warga di sini hanya menggunakan untuk kebutuhan mandi dan cuci-cuci saja. Kalau untuk mandi memang rasanya segar, apalagi di saat musim dingin seperti sekarang ini dan sumur buatan ini tak pernah kering. Jadi sangat bermanfaat bagi warga,” pungkasnya. (Suherman/R6/HR-Online)