Berita Ciamis, (harapanrakyat.com),– Diputusnya keluarga penerima manfaat (KPM) program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) di Ciamis secara sepihak oleh pemerintah, mendapat kritikan pedas dari aktivis Ciamis.
Ketua Forum Pemuda Ciamis, Eka Muntaha menyebut, pemerintah daerah dalam hal ini Dinas Sosial tidak becus dalam mengelola urusan sosial masyarakat terkait data masyarakat miskin.
“Harusnya Dinsos memberikan pemberitahuan sebelum adanya pemutusan terhadap penerima bantuan BPNT di Ciamis, kalau seperti ini Dinas Sosial lemah dalam hal pengelolaan data masyarakat miskin,” tegas Eka Muntaha, Selasa (13/8/2019).
Harusnya kata Eka, untuk pemutusan masyarakat yang tadinya mendapat jatah bantuan BPNT harus melalui musyawarah dulu, minimal di tingkat Desa. Apakah yang diputus bantuan BPNT ini masih layak diberi bantuan atau tidak.
“Jika seperti ini kasihan masyarakat yang jelas-jelas membutuhkan bantuan BPNT jadi tidak kebagian, kasus ini banyak terjadi di daerah,” jelasnya.
Dinas Sosial, lanjutnya, harus punya data valid masyarakat miskin, sehingga jelas mana masyarakat miskin yang berhak menerima bantuan ataupun tidak.
Eka meminta Bupati Ciamis segera turun tangan mendesak Dinas Sosial Ciamis bertanggungjawab atas ketidakjelasan program BPNT ini.
“Bupati harus bertindak, karena banyak masyarakat miskin menjerit akibat tidak kebagian lagi bantuan BPNT,” tandasnya.
Berita Terkait:
Banyak KPM Program BPNT di Ciamis Tidak Kebagian Jatah
Terkait KPM Program BPNT di Ciamis Tak Kebagian Jatah, Ini Jawaban Dinsos
Diberitakan sebelumnya, sejumlah keluarga penerima manfaat (KPM) program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) di Ciamis kini meradang. Pasalnya sejak empat bulan terakhir ini, mereka tidak kebagian jatah beras dan telur dari bantuan BPNT.
“Kata petugas agen BPNT, katanya di kartu BPNT milik saya saldonya kosong, sehingga tidak bisa lagi menerima bantuan BPNT,” ujar Oyom salah satu penerima BPNT asal Guha RT 19 RW 08 desa Handapherang, Kecamatan Cijeungjing, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Senin (22/7/2019) kepada HR Online.
Kata Oyom, sudah empat bulan dirinya tidak lagi mendapatkan bantuan BPNT. Tak hanya dirinya, tetangga yang biasa menerima BPNT juga mengalami hal sama.
“Tiap ada penyaluran beras dan telur BPNT, saya selalu datang tapi setelah dicek tak ada juga saldonya, ini yang membuat saya bingung,” ucapnya.
Dia mengaku bingung, apakah dirinya sudah dihapus dari daftar KPM bantuan BPNT, sebab tidak ada pemberitahuan sebelumnya.
“Dari desa juga tidak ada informasi apa apa, ya kalau dihapus dari kepesertaan penerima BPNT harus ada pemberitahuan kan,” jelasnya. (Jujang/R7/HR-Online)