Berita Ciamis, (harapanrakyat.com),- Krisis air bersih yang terjadi di wilayah Desa Kertahayu, Kecamatan Pamarican, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, terus meluas. Padahal, sejak puluhan tahun lalu, Desa Kertahayu dikenal sebagai daerah kaya akan air.
Akibat krisis air, petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ciamis pun kembali mendistribusikan air bersih bagi ribuan warga Desa Kertahayu, Kamis (08/08/2019).
Kepala Dusun Tamansari, Kusnadi, mengatakan, saat ini wilayah krisis air bersih terus meluas, terutama wilayah yang ada di bawah kaki Gunung Gegerbentang.
Baca : Longsor Kembali Terjadi di Gunung Sawal Ciamis, Lagi-lagi di Hutan Perhutani
“Sudah lebih dari 1000 jiwa yang terkena krisis air bersih. Maka dari itu, kami selalu mengajukan tambahan pendistribusian air kepada pihak BPBD Kabupaten Ciamis. Pengiriman air ke wilayah Desa Kertahayu ini adalah ketiga kalinya,” kata Kusnadi.
Kusnadi berharap agar pihak BPBD bisa menambah kuota pengiriman air bersih untuk Desa Kertahayu. Menurut dia, sekarang hanya dikirim dua tangki per minggunya. Jika bisa, kedepan pihaknya meminta ada tambahan minimal tiga tangki setiap pengiriman.
Menurut Kusnadi, wilayah yang terparah terkena krisis air bersih adalah warga yang rumahnya berada di bawah Gunung Gegerbentang atau kawasan Hutan Jati milik Perum Perhutani.
Baca : Perhutani & BPBD Ciamis Imbau Masyarakat Jaga Kawasan Hutan
“Ironis juga, mestinya warga yang ada di bawah atau pinggir gunung tidak harus mengalami krisis. Karena puluhan tahun silam, wilayah ini tidak pernah mengalaminya. Namun karena faktor alam, mungkin sekarang jadi terbalik,” ungkapnya.
Dari informasi di lapangan, sejak beberapa tahun kebelakang, warga Desa Kertahayu yang berada di bawah perbukitan Gunung Gegerbentang selalu kekurangan air bersih ketika musim kemarau.
Sungai atau selokan yang menjadi sumber mata air di pegunungan kondisinya kering kerontang dan tidak lagi mampu menyangga kebutuhan air untuk warga. (Suherman/R4/HR-Online)