Berita Ciamis (harapanrakyat.com),- Sedikitnya 5 unit mesin pompa air diterjunkan para petani di Desa Sidaharja, Kecamatan Pamarican, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, untuk menanggulangi terjadinya kekeringan pada tanaman padi yang kini sudah berusia dua bulanan.
Kepala Seksi Pemerintahan Desa Sidaharja, Sobandi, mengatakan, para kelompok tani di Desa Sidaharja secara serentak menerjunkan mesin pompa air untuk menyelamatkan tanaman padi mereka.
“Saat ini sudah lima mesin pompa yang diterjunkan. Semuanya berkapasitas mesin diesel besar, dan Alhamdulillah, sekarang ini ada 70 hektar sawah yang bisa terselamatkan oleh pompanisasi,” terangnya, kepada HR Online, Kamis (25/07/2019).
Untuk kebutuhan operasional pompanisasi. lanjjt Sobandi, para petani melakukan iuran, sehingga ada tambahan modal di musim tanam kedua ini. Satu mesin pompa yang kapasitas besar itu menghabiskan bahan bakar 70 liter selama 24 jam.
“Jadi bisa dibayangkan, berapa biaya tambahan yang harus dikeluarkan oleh petani saat ini. Areal pesawahan yang ada di Desa Sidaharja luasnya mencapai 170 hektar. 70 hektar diantaranya saat ini terselamatkan oleh pompanisasi, sementara 100 hektar dipastikan gagal panen,” jelas Sobandi.
Ditemui terpisah, Ketua Kelompok Tani Sri Rahayu Empat, Ismanudin, mengatakan, pompanisasi yang dilakukan oleh petani Desa Sidaharja sudah berlangsung selama kurang lebih dua bulan.
“Sejak memasuki musim tanam, petani di sini sudah menggunakan pompanisasi. Bisa dibayangkan, selama enam puluh hari ini petani bersikeras mengatasi gagal panen. Untuk di lokasi kelompok kami, saat ini sudah membuat sumur bor, sudah ada dua sumur bor yang dimanfaatkan untuk pompanisasi,” terang Ismanudin.
Pantauan HR Online di lapangan, petani di Desa Sidaharja, Kabupaten Ciamis ini memanfaatkan air Sungai Ciseel untuk memenuhi kebutuhan pompanisas. Selama 60 hari ini mereka harus rela mengeluarkan biaya tambahan hingga puluhan juta rupiah demi menyelamatkan hektaran area sawah mereka. (Suherman/R3.HR-Online)